Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PELAKSANAAN PENGENTASAN KELUARGA MISKIN DALAM PERSPEKTIF STREET LEVEL BIROKRASI : (Studi Pengetasan Keluarga Miskin di Kelurahan Wonorejo Tegalsari) Maharani Devi, Sefty; Ismail, Hasan
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 4 No. 01 (2024): ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis peran Street Level Bureaucracy melalui implementasi kebijakan pengentasan keluarga miskin di Kota Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif menggunakan tipe studi kasus, pada proses akumulasi data dilakukan melalui studi literatur, wawancara dan dokumentasi. Informan peneliti terdiri dari pemangku kegiatan, birokrat garis bawah yang dipilih secara purposive sampling. Kemudian teknik analisa data yang digunakan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran street level bureaucracy dalam implementasi kebijakan tata cara pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan data keluarga miksin dan kebijakan program pengentasan keluarga miskin dijalankan oleh Dinas Sosial dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga meliputi peran sebagai stakeholders pengolahan dan pemanfaatan data keluarga miskin dan sebagai penanggung jawab program padat karya berdasarkan dengan regulasi yang telah dibuat oleh Walikota Surabaya. Secara teknis Dinas Sosial dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga melalui petugas lapangan yaitu kelurahan sebagai petugas yang melakukan pemantauan secara rutin dengan survey kepada masyarakat. Selain itu, para street level bureaucracy memiliki peran untuk menerima pelaporan data kemiskinan dan melaporkan kepada dinas setiap adanya pengajuan dari masyarakat. Berkenaan dengan itu yang berperan dalam memberikan pendampingan dan penyuluhan teknis dilakukan oleh petugas lapangan yaitu dari kelurahan.
Pemberdayaan Perempuan Dalam Perwali Nomor 43 Tahun 2020 Tentang Pengarusutamaan Gender Di Kota Surabaya Maharani Devi, Sefty; Sukristyanto, Agus; Roisul Basyar, Muhammad
Jurnal Administrasi Publik dan Bisnis Vol 7 No 2 (2025): September
Publisher : LPPM STIA Lancang Kuning Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36917/japabis.v7i2.331

Abstract

As a form of gender-responsive transformation, the Surabaya City Government participates in the development process by formulating gender mainstreaming policies. To accelerate gender mainstreaming in development in Surabaya City, concrete actions are needed from the Surabaya City Government in planning, formulation, implementation, budgeting, monitoring, and evaluation of development policies, programs, and activities that are gender-responsive. The Surabaya City Government has issued regulations on gender mainstreaming as part of its efforts to establish a gender-responsive city through various programs that empower women. This situation has prompted research into how women are empowered through the issuance of Regulation Number 43 of 2020 on Gender Mainstreaming in the City of Surabaya. This was analyzed using Naila Kabeer's (1999) theory of women's empowerment, which encompasses three main dimensions: resources, agency, and achievements. The research findings indicate that women's empowerment through the policy of Regulation No. 43 of 2020 on Gender Mainstreaming in the City of Surabaya has been implemented through various programs and innovations, such as the Informal Women's School (SEKOPER) ‘Srikandi’, Women's Musrenbang, and the strengthening of Gender-Responsive Districts (KRG) and Women-Friendly and Child-Caring Neighborhoods (KRPPA). This study focuses solely on one program, namely the Informal Women's School (SEKOPER) ‘Srikandi’. This program serves as a learning platform for vulnerable women or single parents, aiming to strengthen the concept of motivation within the social environment. From a resource perspective, the Women's School Srikandi program has improved women's access to education and economic training. The agency dimension is reflected in increased women's participation in decision-making and policy-making. In terms of outcomes, there have been positive impacts, including increased income, self-confidence, and awareness of women's rights among program participants.