Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

“PAK ABASS” MEMBENTUK KARAKTER ISLAMI YANG BERAKHLAKUL KARIMAH DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.) BINA IHSAN MULIA, BADUNG – BALI Arjiman, Arjiman; Mansur, Ely
Widya Balina Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53958/wb.v8i1.448

Abstract

PAK ABASS yaitu program Pembiasaan Akademik Keagamaan: Asmaul Husna, Berdoa, Al-Qur’an, Sholat Berjamaah dan Sholawatan”. Pembiasaan diri di bidang keagamaan ini merupakan salah satu bentuk usaha mendidik siswa melalui proses pengulangan tentang ilmu keagamaan yang terus menerus agar diperoleh kebiasaan berupa karakter beragama yang diharapkan. Syarbini (2014) menyampaikan bahwa pembiasaan yang dilakukan sedak dini/sejak kecil akan membawa kegemaran dan kebiasaan tersebut menjadi semacam adat kebiasaan sehingga menjadi bagian tidak terpisahkan dari kepribadiannya. Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research), yaitu penelitian aplikasi untuk memecahkan permasalahan- permasalahan tertentu sebagai best practice untuk Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) di MTs. Insan Mulia Badung-Bali. Metode yang digunakan adalah metode evaluasi (evaluation methode) yaitu metodhe yang diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan atau alternatif tindakan. Hasil penelitian menunjukan, bahwa: 1. rancang bangun program PAK ABASS Program pembiasaan akademik keagamaan di MTs. Bina Ihsan Mulia, Badung tercantum di dalam Rencana Kerja Tahunan Madrasa (RKT) pada setiap tahunnya berdasarkan kalender akademik tahun Pelajaran; 2. Tingkat keberhasilan program PAK ABASS secara menyeluruh dapat diidentifikasi dari arah pilihan selalu memperoleh skor rata-rata 43,89%. Sedangkan kategori sering memperoleh skor rata-rata persentase adalah 33,80%, arah pilihan kategori jarang memperoleh rata-rata skor 21,56%. Sisanya 0,65% sebagai arah pilihan tidak pernah. Konversi persentase maka diperoleh skor rata-rata 77,69% dengan kategori keberhasilan tinggi; 3. Karakter Islami dalam membentuk akhlakul karimah baik di rumah maupun di madrasah melalui program ini, dimana pilihan selalu memperoleh skor 48,21%. Sedangkan rata-rata skor pilihan sering yaitu 39,48%; rata-rata skor pilihan jarang adalah 12,16%; dan arah pilihan tidak pernah adalah 0%. Konversi skor persentase tingkat keberhasilan adalah sangat tinggi dimana perolehan skor rata-rata keduanya mencapai total 87,68%, sedangkan sisanya adalah 12,32% belum menunjukan karakter Islami berakhlakul karimah yang diharapkan; 4. Dampak (impact) berupa karakter Islami berakhlakul karimah yang dapat diambil melalui program PAK ABASS ketika siswa/i berada pada proses akademik full day school di MTs. Bina Ihsan Mulia, Badung adalah: a. siswa mudah diatur; b. minimnya tingkat pelanggaran siswa; c. ta’dzimnya pada guru yang tinggi; d. tingkat kejujuran siswa yang tinggi; e. berprestasi tinggi.
Tips Mas Popo Sebagai Media Interaktif Evaluasi Pembelajaran Arjiman, Arjiman; Mihartini, Mihartini
Widya Balina Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53958/wb.v7i2.462

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian Reaserch And Development (R&D) dengan model ADDIE. Penelitian dilakukan untuk mencari solusi permasalahan proses pembelajaran, khususnya dalam pelaksanaan evaluasi. Berdasarkan data awal berupa hasil observasi dan wawancara terhadap para guru, muncul permasalahan dalam proses pembelajaran yaitu menegenai pelaksanaan evaluasi. Sekitar 90% guru ternyata tidak pernah melaksanakan proses evaluasi pada setiap akhir pembelajaran, dengan alasan yang sangat beragam. Adapun media pembelajaran yang digunakan dalam tindakan ini yaitu Tips Mas Popo. Tips Mas Popo merupakan akronim dari Template Interaktif pada Slide Master Power Point. Media evaluasi pembelajaran interaktif yang dirancang untuk digunakan dalam penelitian ini. Para guru hanya tinggal memasukkan data materi pembelajaran dan soal evaluasi ke dalam aplikasi media interaktif Tips Mas Popo lengkap dari awal pembelajaran hingga kegiatan evaluasi. Pada bagian evaluasi, materi soal pun dirancang menggunakan tombol-tombol navigasi seperti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Kemudian, siswa dan guru bisa melihat langsung nilai hasil evaluasi yang dilengkapi dengan tampilan ucapan selamat kepada siswa yang berhasil atau ucapan “maaf/sorry”, apabila belum berhasil. Berdasarkan uji validitas, serta respon guru dan siswa, Media Interaktif Evaluasi Pembelajaran Tips Mas Popo memenuhi validitas isi dan konstruk serta kepraktisan, dan bisa digunakan oleh seluruh guru pengampu berbagai mata pelajaran.
UPAYA GURU ALQURAN HADIS DALAM MENGATASI KESULITAN MEMBACA ALQURAN SISWA KELAS VII MTs AL-MA’RUF DENPASAR Umroh, Umroh; Arjiman, Arjiman
Widya Balina Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Widya Balina
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53958/wb.v9i2.708

Abstract

Difficulty reading the Qu’ran in students will usually be obvious. With the emergence of unusual behavior, one of them is difficulty in reading the Qu’ran. So the efforts of Al-Quran Hadith teachers in overcoming difficulties in reading the Al-Quran in class VII at MTs Al-Ma'ruf Denpasar are very much needed in overcoming students' difficulties. Based on the problems above, the focus of the research is: 1) What difficulties do students experience in reading the Koran? 2) How do Al-Quran Hadith teachers try to overcome students'difficulties in reading the Al-Quran? 3) What are the supporting and inhibiting factors for Al Quran Hadith teachers in overcoming difficulties in reading the Al-Quran? The aims of this research are 1) To find out what difficulties students experience in reading the Qur’an, 2) Efforts of Al-Quran Hadith teachers in overcoming difficulties in reading the Al Quran 3) Supporting and inhibiting factors for Al-Quran Hadis teachers in overcoming difficulties in reading the Al-Quran. This type of research is qualitative with a descriptive approach,informants are determined purposively. The informants are the head of the madrasah, Alquran Hadis teacher, class VII students and parents. Data is collected by interviews, observation and documentation, then analyzed using the stages of data reduction and presentation. data and drawing conclusions The research results show that 1) Difficulties in reading the Qur’an include: difficulty in pronouncing makharijul letters, difficulty applying the laws of reciting tajwid, difficulty in recognizing punctuation, not knowing the length and shortness of reading the Qur’an and lack of fluency in reading the Qur’an. 2) The Al-Quran Hadith teacher's efforts to overcome difficulties in reading the Al-Quran are by making morning recitations of the Al-Quran, arousing students' interest in reading, providing encouragement and motivation, selecting and developing learning methods and providing good role models. 3) Supporting factors for teacher efforts in overcoming difficulty reading the Koran, there is guidance to read the Koran every morning, supporting facilities and infrastructure. The inhibiting factors for teachers in overcoming student difficulties include: low student interest and also family factors.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS DEEP LEARNING DALAM MEMBANGUN KARAKTER PLURALISTIK SISWA MTS AL MA’RUF DENPASAR, BALI Umroh, Umroh; Arjiman, Arjiman
Widya Balina Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Widya Balina
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53958/wb.v10i1.762

Abstract

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sering kali belum menyentuh aspek afektif dan sosial siswa dalam menghadapi realitas keberagaman, khususnya di lingkungan multikultural seperti Denpasar, Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, melaksanakan, dan memformulasikan model pembelajaran PAI berbasis deep learning dalam membangun karakter pluralistik di MTs Al Ma’ruf Denpasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning yang diintegrasikan secara sistematis mampu menumbuhkan kesadaran beragama yang inklusif, sikap toleran, dan empati antarsiswa. Model pembelajaran yang dihasilkan Model Integratif-Reflektif Deep Learning menawarkan sintesis antara nilai-nilai keislaman dan realitas sosial siswa dalam konteks madrasah. Temuan ini memperkaya literatur pedagogi Islam kontemporer dan memberikan implikasi praktis bagi guru, pengembang kurikulum, serta pengambil kebijakan dalam merancang pendidikan agama yang transformatif dan adaptif terhadap tantangan pluralisme.
Penguatan Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Efektif dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Arjiman, Arjiman
AS-SUNNIYYAH Vol 1 No 01 (2021): September
Publisher : UAS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper describes the strengthening of the educational leadership of madrasah principals in improving the quality of education. The context of leaders in educational institutions, must be distinguished from leaders in a company, considering that the products and approaches are different. Educational leaders have a focus on making educated people while company leaders have a focus on creating superior products. The object is people versus things. That's why being a leader of an educational institution is not only related to being able or not, competent or not, fulfilling the requirements or not but there must be a commitment that comes from the heart. Because what he wants to design is his heart and then his mind in developing Islamic educational institutions. This paradigm or perspective is not widely understood by some heads of Madrasahs in educational institutions so that it has an impact on the progress of Islamic educational institutions. Tulisan ini mendeskripsikan tentang penguatan kepemimpinan pendidikan kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Konteks pemimpin dalam lembaga pendidikan, harus dibedakan dengan pemimpin dalam suatu perusahaan, mengingat, produk dan pendakatannya berbeda. Pemimpin pendidikan memiliki fokus menjadikan manusia terdidik sementara pemimpin perusahaan memiliki fokus menciptakan produk unggulan. Obyeknya adalah manusia versus barang. Oleh sebab itulah manjadi pemimpin lembaga pendidikan tidak hanya berkaitan dengan bisa atau tidak, kompeten atau tidak, memenuhi syarat atau tidak tetapi harus ada komitmen yang bersumber dari hati. Karena yang hendak didesain adalah hatinya kemudian akalnya dalam mengembangakan lembaga pendidikan Islam. Paradigma atau cara pandang inilah yang tidak banyak difahami oleh sebagian kepala Madrasah di lembaga pendidikan sehingga berdampak terhadap kemajuan lembaga pendidikan Islam.