Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTFITAS FISIK DENGAN KEJADIAN RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI POLI LANSIA PUSKESMAS TEBING GERINTING KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2024 Herlina, Herlina; Rahutami, Syntia; Murni, Nani Sari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28232

Abstract

Penderita rheumatoid arthritis di Indonesia mencapai 7,30%. Angka kejadian rheumatoid arthritis di Propinsi Sumatera Selatan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Seiring meningkatnya usia, angka kejadian rheumatoid arthritis juga semakin meningkat. Hal serupa terjadi pula di Puskesmas Tebing Gerinting Kabupaten Ogan Ilir yang selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan kejadian rheumatoid arthritis pada lansia.  Penelitian ini bertujuan diketahuinya pola makan dan aktifitas fisik dengan kejadian rheumatoid arthritis pada lansia di Poli Lansia Puskesmas Tebing Gerinting Kabupaten Ogan Ilir  tahun 2024. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berkunjung ke poli lansia Puskesmas Tebing Gerinting tahun 2023 berjumlah 2.083 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 95 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data bivariat menggunakan uji Chi-Square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan pola makan (nilai p 0,005), dan aktivitas fisik (nilai p 0,014) dengan kejadian rheumatoid arthritis pada lansia di poli lansia Puskesmas Tebing Gerinting Kabupaten Ogan Ilir. Faktor dominan yang berpengaruh dengan kejadian rheumatoid arthritis pada lansia adalah pola makan (nilai p 0,04, OR 2,01). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pola makan dan aktifitas fisik dengan kejadian rheumatoid arthritis pada lansia. Saran dari penelitian ini adalah diharapkan kepada pihak Puskesmas Tebing Gerinting lebih meningkatkan kembali edukasi kesehatan tentang pola makan dan aktifitas fisik yang tepat dalam upaya pencegahan terjadinya rheumatoid arthritis pada lansia, baik melalui program Posbindu PTM atau Posyandu lansia.
ANALISIS KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS TEBING GERINTING KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2024 Misdiana, Misdiana; Murni, Nani Sari; Rahutami, Syntia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28257

Abstract

Hipertensi masih menjadi masalah utama di dunia, termasuk Indonesia. Tingginya angka hipertensi pada lansia di Kabupaten Ogan Ilir yaitu sebesar 20,82% (usia 65-74 tahun). Penelitian ini bertujuan melakukan analisis kejadian hipertensi pada lansia. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian adalah lansia yang berkunjung ke Puskesmas Tebing Gerinting tahun 2023 berjumlah 2.862 orang, dengan sampel 97 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 10-29 Februari 2024 dengan menggunakan kuesioner. Analisis data bivariat menggunakan uji Chi-Square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan usia, riwayat keluarga, dan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia. Analisis multivariat menunjukkan faktor dominan yang berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada lansia adalah kebiasaan merokok dengan nilai p value 0,023 dan probabilitas kejadian hipertensi pada lansia adalah 95,2%. Kesimpulan ada hubungan antara usia, riwayat keluarga, dan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia. Diharapkan pihak Puskesmas dapat lebih meningkatkan edukasi tentang bahaya merokok serta berbagai faktor risikonya termasuk hipertensi, meningkatkan skrining secara berkala pada masyarakat yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi.
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI (INDEKS DMF-T) Amalia, Dike Rizky; Rahutami, Syntia; Murni, Nani Sari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28266

Abstract

Permasalahan kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan umum seperti gigi yang banyak hilang dan tidak diganti, dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan makan. Permasalahan gigi dan mulut yang paling banyak dialami masyarakat adalah karies. Penelitian ini bertujuan diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian karies gigi (indeks Decay Missing Filling Tooth (DMF-T)) pada pasien rawat jalan di Poli Gigi Puskesmas Tebing Gerinting Kabupaten Ogan Ilir tahun 2024. Desain penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan yang berkunjung di poli gigi Puskesmas Tebing Gerinting Kabupaten Ogan Ilir tahun 2023 berjumlah 355 responden. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 78 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda.  Hasil penelitian diperoleh ada hubungan frekuensi menyikat gigi (nilai p 0,054), pekerjaan (nilai p 0,030), konsumsi makanan kariogenik (nilai p 0,046), jarak tempat tinggal (nilai p 0,035), serta sikap dan pelayanan petugas (nilai p 0,042) terhadap kejadian karies gigi (indeks DMF-T). Namun tidak ada hubungan tingkat pendidikan (nilai p 0,077), dan kunjungan ke dokter gigi (nilai p 0,077). Analisis multivariat menunjukkan faktor dominan yang berpengaruh terhadap karies gigi (indeks DMF-T) adalah jarak tempat tinggal (nilai p 0,045, OR 0,262), serta probabilitas karies gigi adalah 0,36%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan frekuensi menyikat gigi, konsumsi makanan kariogenik, jarak tempat tinggal, serta sikap dan pelayanan petugas; jarak tempat tinggal merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap kejadian karies gigi (indeks DMF-T).