Latar Belakang: Banyaknya kasus penyakit di Indonesia yang melibatkan proses inflamasi menjadi motivasi penelitian ini karena bersamaan dengan timbulnya peradangan pada tubuh akan membuat kadar leukosit, LED dan hematokrit meningkat. Sungkai, juga dikenal sebagai Peronema canescens Jack, mengandung zat metabolit sekunder yang memiliki potensi sifat anti-inflamasi. Tujuan:  untuk mengetahui dosis optimal dan efek ekstrak etanol daun sungkai (Peronema canescens Jack) pada penurunan kadar leukosit, LED dan hematokrit mencit jantan (Mus musculus L.) yang terpapar S.aureus. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental yang menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Mencit dibagi menjadi 4 kelompok: kelompok K- dan K+ serta dua kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan diberikan dua dosis yaitu 250mg/kgBB dan 500mg/kgBB. Penginjeksian 0,3cc S.aureus diberikan kepada mencit kecuali pada kelompok kontrol negatif sebagai pembanding. Dengan menggunakan uji normalitas dan homogenitas (p>0,05), uji ANOVA satu arah, dan uji LSD, data dianalisis. Hasil:  pengujian menunjukkan bahwa 4 kelompok dalam penelitian ini memiliki p<0,05 dan satu sama lain sangat berbeda dari kelompok lainnya. Selain itu, pada dosis 500 mg/kgBB memiliki tingkat efektivitas dalam mengurangi kadar LED dan hematokrit sedangkan pada dosis 250 mg/kgBB memberikan efektivitas pada penurunan kadar leukosit mencit. Ini menunjukkan bahwa variasi dosis memiliki efek pada penurunan hewan yang diuji. Saran : diharapkan peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian manfaat lain dari daun sungkai. Kata kunci: Ekstrak Etanol Daun Sungkai, Staphylococcus aureus