Desain bangunan yang terintegrasi dengan alam adalah suatu pendekatan dalam bidang arsitektur yang bertujuan untuk menggabungkan struktur manusia dengan lingkungan alam sekitarnya secara seimbang dan berkelanjutan. Fokusnya adalah mempertimbangkan karakteristik alam seperti topografi, vegetasi, iklim, dan faktor ekologis lainnya, serta berupaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem. Salah satu aspek pentingnya adalah penggabungan bangunan dengan lanskap alami, yang dapat dicapai melalui penggunaan desain yang memanfaatkan fitur-fitur alamiah seperti bentuk tanah atau vegetasi. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan kebutuhan manusia akan koneksi emosional dan spiritual dengan alam, seperti melalui pencahayaan alami, akses ke ruang terbuka, dan penggunaan material alami dalam desain interior. Dengan demikian, desain bangunan pada alam bukan hanya tentang penciptaan struktur yang estetis, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan binaan yang ramah lingkungan, berimbang, dan nyaman bagi penghuninya, sambil tetap menghormati dan melestarikan keindahan serta keragaman alam. Arsitektur Biofilik mengintegrasikan konsep ‘Kehadiran air’ untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan berkelanjutan serta alamiah, menggabungkan dunian yang dibangun dan alam. Studi ini berfokus pada strategi desain dan manfaat dari penggunaan elemen air dalam arsitektur biofilik, dampaknya bagi lingkungan sekitar maupun terhadap kenyamanan pengguna bangunan.