Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Drama “Bilik Enom” Promosi Kesehatan Berbasis Peka Budaya Dalam Mencegah Pernikahan Muda Pada Remaja di Pedesaan Choirulloh, Alvin Huda; Tyas, Dila Eka Ayuning; Hungan, Stefanny Florensa Cristiana; Soares, Florinda Lavore Helena; Ngoranubun, Selestina Vilmas; Zainal, Malik; Utami, Apriliyani Tri; Alfianto, Ahmad Guntur; Sulaksono, Ari Dwi; Leksono, Didit Puji
DEDIKASI SAINTEK Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/djpm.v2i2.120

Abstract

Pernikahan muda menjadi suatu praktik yang sangat membudaya di suatu desa. Dampak tersebut menjadikan permasalahan kesehatan seperti kesehatan reproduksi hingga masalah mental. Bebepara upaya yang dapat dicegah melalui program pemberdayaan masyarakat. Promosi kesehatan dengan cara memberikan pendidikan kesehatan seperti drama dan advokasi kepeda mitra merupakan bentuk pemberdayaan yang dapat dilakukan untuk mencegah pernikahan muda. Program pencegahan pernikahan muda dengan drama Bilik Enom salah satu bentuk inovasi pemberdayaan dimasyarakat. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan pernikahan muda dan memberikan advokasi kepada masyarakat tentang pernikahan muda. Tempat pelakasanaan program di desa Srigonco dengan sasaran mitranya adalah 35 remaja dan orang tua. Program ini dilaksanakan pada bulan Mei-juni 2023. Hasil dari  program tersebut adalah pengkajian didapatkan data demografi tentang pernikahan muda, Musyawarah masyarakat desa dihasilkan terkait topik pencegahan nikah muda, pelatihan drama  Bilik Enom pada kelompok remaja, peningakatan pengetahuan pada kelompok remaja dan orang tua dalam mencegah nikah muda (p=0,000), dan advokasi kepada masyarakat tentang nikah muda oleh lembaga bantuan hukum. Kesimpulan dari  program tersebut adalah terjadi peningkatan pengetahuan pencegahan nikah muda dan terdapat advokasi  pada masyarakat dalam mencegah nikah muda. Serta luaran program berupa modul Bilik Enom pencegahan pernikahan muda.
Drama “Bilik Enom” Promosi Kesehatan Berbasis Peka Budaya Dalam Mencegah Pernikahan Muda Pada Remaja di Pedesaan Choirulloh, Alvin Huda; Tyas, Dila Eka Ayuning; Hungan, Stefanny Florensa Cristiana; Soares, Florinda Lavore Helena; Ngoranubun, Selestina Vilmas; Zainal, Malik; Utami, Apriliyani Tri; Alfianto, Ahmad Guntur; Sulaksono, Ari Dwi; Leksono, Didit Puji
DEDIKASI SAINTEK Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/djpm.v2i2.120

Abstract

Pernikahan muda menjadi suatu praktik yang sangat membudaya di suatu desa. Dampak tersebut menjadikan permasalahan kesehatan seperti kesehatan reproduksi hingga masalah mental. Bebepara upaya yang dapat dicegah melalui program pemberdayaan masyarakat. Promosi kesehatan dengan cara memberikan pendidikan kesehatan seperti drama dan advokasi kepeda mitra merupakan bentuk pemberdayaan yang dapat dilakukan untuk mencegah pernikahan muda. Program pencegahan pernikahan muda dengan drama Bilik Enom salah satu bentuk inovasi pemberdayaan dimasyarakat. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan pernikahan muda dan memberikan advokasi kepada masyarakat tentang pernikahan muda. Tempat pelakasanaan program di desa Srigonco dengan sasaran mitranya adalah 35 remaja dan orang tua. Program ini dilaksanakan pada bulan Mei-juni 2023. Hasil dari  program tersebut adalah pengkajian didapatkan data demografi tentang pernikahan muda, Musyawarah masyarakat desa dihasilkan terkait topik pencegahan nikah muda, pelatihan drama  Bilik Enom pada kelompok remaja, peningakatan pengetahuan pada kelompok remaja dan orang tua dalam mencegah nikah muda (p=0,000), dan advokasi kepada masyarakat tentang nikah muda oleh lembaga bantuan hukum. Kesimpulan dari  program tersebut adalah terjadi peningkatan pengetahuan pencegahan nikah muda dan terdapat advokasi  pada masyarakat dalam mencegah nikah muda. Serta luaran program berupa modul Bilik Enom pencegahan pernikahan muda.
Pemetaan Sosial dalam Perencanaan Pembangunan Desa Berkelanjutan: Studi Desa Srigonco, Malang Leksono, Didit Puji; Purborini, Vivi Sylvia; Suryanatha, Ida Bagus; Kaharap, Yorgen; Raysharie, Puput Iswandyah
Abdimas Indonesian Journal Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Civiliza Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59525/aij.v5i2.1167

Abstract

Social mapping is a crucial instrument in village development planning based on the real conditions of the community. This study aims to describe the results of social mapping as the basis for sustainable village development planning in Srigonco Village, Malang Regency. This research employed a qualitative approach using in-depth interviews with 42 respondents consisting of village leaders and community members. Social mapping was conducted based on nine pillars, namely socio-cultural, socio-economic, education, health, law, community empowerment, entrepreneurship (MSMEs), women-children-disabilities, as well as environment and infrastructure. The findings indicate that Srigonco Village has considerable potential in the agricultural, livestock, fisheries, tourism, and MSME sectors; however, these potentials have not been optimally managed due to limited human resource capacity, weak village economic institutions, low legal awareness, and the suboptimal role of the Village-Owned Enterprise (BUMDes). In addition, disparities in access to education, limited empowerment of women and vulnerable groups, and the lack of integrated management of the environment and village infrastructure remain significant challenges. Based on the SWOT analysis, the main strengths of the village lie in community openness and strong support from the village government for change, while the major challenges include low economic welfare and limited community capacity. This social mapping serves as a foundational basis for formulating sustainable village development strategies oriented toward strengthening human resources, optimizing local potential, reinforcing MSMEs, and improving participatory-based village governance.