Secara keseluruhan, di Indonesia prevalensi pendek (TB/U) pada anak umur 6-12 tahun, terdapat10.896.629 kasus stunting. Prevalensi pada anak laki-laki sebanyak 5.217.225 kasus stunting dan pada wanitasebanyak 5.679.404 kasus stunting dan Indonedia menduduki peringkat kelima terbanyak kasus stunting di duniasetelah India, Tiongkok, Nigeria, dan Pakistan. Berdasarkan observasi awal di lapangan peneliti menemukan kasusstunting sebanyak 36 kasus dari 98 siswa pada tahun 2017. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitikobservasional yaitu menggunakan desain cross sectional untuk melihat apa ada hubungan antara status stuntingterhadap prestasi belajar pada siswa-siswi kelas 4,5 dan 6 SD Negeri 1 Mawasangka. Jumlah sampel 78 anak yangdiambil secara stratified random sampling serta memenuhi kriteria inklusi. Pada penelitian ini menggunakan Analisisunivariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel pada penelitian danAnalisis Bivariat untuk melihat hubungan yang signifkan diantara kedua variabel yang akan diteliti. Tujuan daripenelitian ini yaitu untuk melihat apa ada hubungan antara status stunting dan prestasi belajar pada anak usiasekolah dasar di sekolah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, hasil uji statistik dengan menggunakan uji mannwhitney maka diperoleh nilai p value dengan tingkat kepercayaan 95% (p value = 0,05) diperoleh nilai p value =0,694 ( p value = 0,05), yang demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa tidak adanhubungan yang signifikan antara Status Stunting dan Prestasi Belajar pada siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 di SD Negeri1 Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah tahun 2017.Kata Kunci : Stunting, Prestasi Belajar, dan Anak Sekolah Dasar.