This Author published in this journals
All Journal JURNAL PJKR
Resdianto
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Survei Tingkat Pemahaman Peserta Didik Dalam Pembelajaran PJOK (Format Klasikal) di SMPN 1 Rambah Samo Burhan; Muarif A.P; Resdianto
Jurnal Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59584/jurnalpjkr.v3i2.101

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemahaman siswa terhadap materi Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) sebagai dasar pengembangan keterampilan motorik, pengetahuan kesehatan, serta sikap positif terhadap aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran PJOK di SMP Negeri 1 Rambah Samo. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei. Instrumen penelitian berupa kuesioner, sedangkan populasi penelitian adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Rambah Samo dengan jumlah sampel 58 siswa yang ditentukan melalui teknik cluster random sampling. Data dianalisis dengan mengkategorikan tingkat pemahaman siswa ke dalam lima kelompok, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa berada pada kategori sangat rendah (3,45%; n = 2), rendah (26,86%; n = 15), sedang (44,83%; n = 26), tinggi (22,41%; n = 13), dan sangat tinggi (3,45%; n = 2). Mayoritas siswa (44,83%) berada pada kategori sedang, yang mengindikasikan bahwa pemahaman mereka terhadap materi PJOK masih perlu ditingkatkan agar mencapai kategori tinggi maupun sangat tinggi. Temuan ini menegaskan adanya kesenjangan dalam penguasaan konten pembelajaran, meskipun siswa telah mengikuti proses pembelajaran secara formal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar siswa memiliki tingkat pemahaman pada kategori sedang, sehingga diperlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran PJOK melalui strategi, metode, maupun media pembelajaran yang lebih inovatif agar siswa dapat mencapai tingkat pemahaman yang optimal
Hubungan Kekuatan Otot Lengan dengan Kecepatan Berenang 25 Meter Gaya Bebas Pada Klub Silimang Prayoga, Agung; Ardo Yulpiko Putra; Resdianto
Jurnal Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59584/jurnalpjkr.v3i2.103

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kekuatan otot lengan sebagai salah satu faktor fisik yang berperan dalam menunjang kecepatan renang, khususnya pada nomor gaya bebas jarak pendek. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kecepatan berenang 25 meter gaya bebas pada atlet Klub Silimang. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel penelitian terdiri atas 20 atlet renang yang dipilih secara purposive. Data kekuatan otot lengan diperoleh melalui tes push-up, sedangkan kecepatan berenang diukur menggunakan tes waktu pada jarak 25 meter gaya bebas. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa 16 atlet (80,0%) memiliki kekuatan otot lengan dalam kategori sedang dan 4 atlet (20,0%) dalam kategori baik. Kecepatan berenang 25 meter gaya bebas rata-rata sebesar 20,7 detik dengan rentang 16–26 detik, di mana mayoritas atlet (55,0%) berada pada kategori sedang. Uji asumsi klasik mengindikasikan bahwa data berdistribusi normal dan memiliki hubungan linear. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,183, yang berarti terdapat hubungan negatif rendah antara kekuatan otot lengan dan kecepatan renang, sehingga semakin kuat otot lengan cenderung diikuti oleh semakin cepat waktu tempuh renang. Kesimpulannya, kekuatan otot lengan memiliki kontribusi terhadap performa kecepatan berenang, meskipun dalam kategori hubungan yang rendah. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya pengembangan kekuatan otot lengan dalam program latihan, namun juga membuka peluang untuk meneliti faktor-faktor lain seperti kekuatan otot kaki, teknik, dan daya tahan. Penelitian selanjutnya disarankan melibatkan jumlah sampel yang lebih besar serta menggunakan desain eksperimen untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai determinan performa renang.
Hubungan Aktivitas Fisik dan Basal Metabolic Rate dengan Indeks Massa Tubuh Pada Siswa Kelas V SD Negeri 031 Tambusai Utara Dwi Adella Julianti; Ardo Yulpiko Putra; Resdianto
Jurnal Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59584/jurnalpjkr.v3i2.104

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini berfokus pada siswa kelas V SD Negeri 031 Tambusai Utara yang menunjukkan variasi dalam Indeks Massa Tubuh (IMT), yang dapat dipengaruhi oleh tingkat aktivitas fisik dan Basal Metabolic Rate (BMR). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan BMR terhadap IMT pada siswa sekolah dasar tersebut. Penelitian ini adalah penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 031 Tambusai Utara, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data terdiri dari kuesioner PAQ-C untuk mengukur aktivitas fisik dan data antropometri untuk menghitung nilai BMR serta IMT. Teknik analisis data menggunakan korelasi Pearson dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan IMT siswa dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,292 dan nilai signifikansi 0,047 < 0,05. (2) Terdapat hubungan yang signifikan antara BMR dengan IMT siswa dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,733 dan nilai signifikansi < 0,001. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara aktivitas fisik dan BMR terhadap IMT dengan nilai koefisien determinasi R² sebesar 0,833 dan F hitung sebesar 67,234 > F tabel 3,35.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa BMR memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap IMT dibandingkan dengan aktivitas fisik secara parsial, namun keduanya secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap IMT siswa.