Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Empowering Pregnant Women in Choosing Postpartum Contraception Using Digital Booklet Nilakesum, Nur Fadjri; Susilawati, Dewi; Yusnela, Eza; Lisa Rahmadani; Mageretta, Serli; Permata, Citra Intan; Massagus, Zharfa Adani
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jagri.v6i1.1463

Abstract

The rate of postpartum contraceptive use remained relatively low. Based on data from BKKBN, only around 36% of mothers used postpartum contraception. The low utilization of Postpartum Family Planning (PFP) increased the risk of closely spaced pregnancies, which contributed to high maternal and infant mortality rates (MMR and IMR). PFP played a significant role in reducing MMR and stunting. In 2022, according to Senior Expert of the Presidential Staff Office, Dr. Brian Sri Prahastuti, the achievement of PFP was only around 35,78% of the 40% target. Various factors influenced the low acceptance of postpartum contraceptives, with lack of knowledge being one of the primary causes. This lack of knowledge and family support was also due to the limited dissemination of information, resulting in pregnant women and their families being unaware of the importance of PFP. This activity aimed to promote PFP by empowering pregnant women through the use of a digital booklet. The implementation followed five stages: planning, action, observation, evaluation, and reflection. The activity was conducted on November 19, 2024, in the pregnant women’s class at TPMB Nomretti. The results showed an increase in maternal knowledge after counseling through a Focus Group Discussion (FGD) using the digital booklet, with average knowledge scores increasing from 4,9 to 8,9. In addition, five out of eight pregnant women stated that they intended to use PFP, two with IUDs and three with implants. In conclusion, PFP achievement could be improved if counseling was provided to pregnant women using engaging educational media.
CEGAH STUNTING DENGAN PROGRAM OPTIMALISASI PIK-R SEBAGAI INTERVENSI, CONTROLLING DAN EDUKASI (POP ICE) Ariyani, Farida; Putri Primasari, Eka; Sari, Dian Febrida; Lestari, Widya; Yusnela, Eza
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24027

Abstract

Kejadian Stunting di Indonesia masih merupakan permasalahan dan issue prioritas dalam Perencanaan Pembangunan. Kejadian stunting masih tinggi dari target penurunan stunting yakni 27,6%. Stunting merupakan permasalahan urgent yang harus di laksanakan secara optimal. Akibat stunting mempengaruhi pembangunan sumber daya manusia di masa depan. Pencegahan stunting dilakukan dengan menjaga kualitas 1000 Hari pertama kehidupan. Persiapan untuk kualitas kehidupan di 1000 HPK tersebut di mulai sejak pranikah, prakonsepsi, selama hamil dan menyusui. Bentuk upaya yang dilakukan adalah pengoptimalan peran PIK-R Melati IV, dengan melaksanakan deteksi dini masalah kesehatan remaja dan pendampingan remaja yang beresiko stunting oleh remaja itu sendiri. Remaja yang telah diskrining dikelompokkan berdasarkan faktor resiko yang diidentifikasi. Selanjutnya konselor dan pendidik sebaya memberikan edukasi tentang faktor resiko dan cara penanggulangan faktor resiko agar tidak menjadi bahaya dimasa depan nanti. Remaja yang mengalami anemia diberikan tablet tambah darah, remaja KEK dan Kurus diberikan Makanan Tambahan, dan yang Obesitas diberikan edukasi latihan ringan untuk kebugaran. Semua intervensi tersebut dikontrol melalui grup online dan log book online.
Pemberdayan Ibu Hamil tentang Persiapan Menyusui melalui Aplikasi CAL di Layanan Kesehatan Komunitas Susilawati, Dewi; Nilakesuma, Nur Fadjri; Yusnela, Eza
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 5 No 6 (2025): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v5i6.1440

Abstract

Indikator kesehatan bayi dengan menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB). Salah satu intervensi yang paling efektif dalam menurunkan AKB yaitu dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Namun, di wilayah kerja puskesmas air dingin cakupan ASI eksklusif masih rendah. koordinator KIA di puskesmas Air Dingin mengatakan bahwa rendahnya pencapaian ASI Eksklusif disebabkan karena banyaknya ibu hamil dan menyusui yang belum memahami pentingnya ASI eksklusif dan teknik menyusui yang benar dan kebanyakan ibu menyusui juga ikut bekerja sehingga saat sudah mulai bekerja bayi ditinggal dengan keluarga dan hanya diberikan susu formula. Selain itu disebabkan juga karena keterbatasan waktu dan sumber daya untuk memberikan edukasi menyusui intensif. Tujuan kegiatan ini adalah mengoptimalkan edukasi menyusui dengan memanfaatkan aplikasi Computer Assisted Learning (CAL) “Sukseskan ASI Eksklusif Berbasis Keluarga” sebagai media pembelajaran interaktif. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi program, pelatihan penggunaan aplikasi, demonstrasi teknik menyusui, penerapan teknologi dalam aktivitas harian, serta pendampingan melalui forum WhatsApp. Sebanyak 10 ibu hamil trimester III berpartisipasi sebagai sasaran, dan data dikumpulkan melalui pre-test dan post-test pengetahuan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan, di mana kemampuan ibu hamil menggunakan aplikasi meningkat dari 50% menjadi 100%, dan pengetahuan tentang menyusui meningkat dari kategori di bawah rata-rata (60%) menjadi di atas rata-rata (80%). Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa edukasi berbasis CAL efektif meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan kesiapan ibu hamil dalam pelaksanaan menyusui, serta berpotensi menjadi model edukasi digital yang berkelanjutan pada layanan kesehatan komunitas.