Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EDUKASI DAN IMPLEMENTASI STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) Putri Nelly Syofiah; Gina Muthia; Dian Febrida Sari; Eka Putri Primasari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.3094

Abstract

Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) sangat perlu dilakukan terutama pada usia dibawah lima tahun karena akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Tujuan deteksi dini pertumbuhan ialah untuk mengetahui normalitas pertumbuhan dan mendeteksi penyimpangan pertumbuhan secara dini. Data laporan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang dari 23 unit Puskesmas di Kota Padang, Puskesmas Andalas merupakan puskesmas yang terendah dalam pelaksanaan program SDIDTK yaitu hanya 32% dari target nasional 90%. Dari hasil wawancara dengan bidan pembina wilayah di salah satu pustu di Kelurahan Anduring Padang yang menjadi penyebab rendahnya cakupan tersebut ialah karena terbatasnya alat SDIDTK. Solusi : Pendidikan kesehatan dengan memberikan edukasi kepada ibu balita tentang SDIDTK dan pemeriksaan SDIDTK kepada balita. Target Luaran yang akan dicapai Publikasi di media sosial (youtube), publikasi artikel di Jurnal Pengabdian Masyarakat. Hasil 90% ibu mengetahui tentang Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), 6 orang balita perkembangannya sesuai dan 4 orang balita perkembangannya meragukan.
EDUKASI GIZI SEIMBANG PADA KELOMPOK IBU BALITA DALAM MENINGKATKAN IMUNITAS BALITA MASA PANDEMI COVID-19 Eka Putri Primasari; Sunesni; Yani Maidelwita; Ralsy Mailiza Harni; Windy Sabrina Putri; Ela Malasari
JURNAL ABDI MERCUSUAR Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal ABDI MERCUSUAR
Publisher : LPPM STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.033 KB) | DOI: 10.36984/jam.v1i2.239

Abstract

Latar Belakang: Sembilan dari sepuluh anak mengalami kekurangan disedikitnya satu aspek kesejahteraan anak, seperti akses ke makanan dan gizi, kesehatan, pendidikan, perumahan, air dan sanitasi, serta perlindungan anak. Pandemi COVID-19 membuat adanya kemungkinan jumlah anak dengan kekurangan gizi kronis di Indonesia bertambah. Salah satu dampak pandemi Covid-19, kegiatan rutin seperti Posyandu menjadi tidak dapat dilaksanakan. Oleh karena itu sangat diperlukan kegiatan edukasi dan pendampingan pada kelompok ibu balita tentang pola atau kebutuhan gizi seimbang dalam meningkatkan imuntas balita masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Metode: Pelaksanaan dilakukan dengan menyampaikan edukasi tentang deteksi gangguan gizi pada anak dan gizi seimbang untuk balita pada masa pandemi Covid-19 secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Selanjutnya dilakukan pendampingan secara virtual dengan sharing informasi berupa leaflet, poster melalui media handphone. Hasil: Hasil dari kegiatan pengabdian ini didapatkan nilai rata-rata pengetahuan responden mengalami peningkatan dari sebelum dan setelah dilakukan edukasi, dimana saat awal adalah 72,70 ± 11,824 dan saat akhir setelah edukasi menjadi 77,55 ± 9,495.
Popeye (Let's Have Healthy Snacks Extension Program) at SDN 17 Gurun Laweh, Nanggalo District in 2022 Dian Febrida Sari; Nila Eza Fitria; Nurleny Nurleny; Masni Hayati; Eka Putri Primasari; Putri Nelly Syofiah; Masri Rahayu Putri; Gyta Maida Vilosta; Mayyang Santola Rifa; Diana Fitri; Maita Alifa
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 7 No 1 (2023): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v7i1.694

Abstract

SDN 17 Gurun Laweh is one of the schools located in Kampung Koto, Gurun Laweh Village, Nanggalo District, Padang City, does not yet have a school cafeteria, so students snack around the school. Many food vendors use motorbikes that sell around the school such as grilled meatballs, cireng and others. The school could not confirm the cleanliness and health of the snacks. The school's policy regarding snacks that students should not consume at school. The efforts that will be made are (1) To approach the school for cooperation in a healthy snack program for school students. (2) Reactivate the small doctor program. (3) Implementing the POPEYE program (PrOgram PEnyuluhan AYo Jajan SEhat) whose activities include providing education on what healthy snacks are and how to choose healthy snacks so that children can avoid disease. By using age-appropriate game media for school children and also reading fairy tales where we know children really like storytelling activities. So that children can understand the material taught and the achievements to be achieved can be achieved optimally. The targeted outputs are publication of articles in accredited national journals, publications in print and electronic media, increasing partner knowledge about healthy snacks.
CEGAH STUNTING DENGAN PROGRAM OPTIMALISASI PIK-R SEBAGAI INTERVENSI, CONTROLLING DAN EDUKASI (POP ICE) Ariyani, Farida; Putri Primasari, Eka; Sari, Dian Febrida; Lestari, Widya; Yusnela, Eza
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24027

Abstract

Kejadian Stunting di Indonesia masih merupakan permasalahan dan issue prioritas dalam Perencanaan Pembangunan. Kejadian stunting masih tinggi dari target penurunan stunting yakni 27,6%. Stunting merupakan permasalahan urgent yang harus di laksanakan secara optimal. Akibat stunting mempengaruhi pembangunan sumber daya manusia di masa depan. Pencegahan stunting dilakukan dengan menjaga kualitas 1000 Hari pertama kehidupan. Persiapan untuk kualitas kehidupan di 1000 HPK tersebut di mulai sejak pranikah, prakonsepsi, selama hamil dan menyusui. Bentuk upaya yang dilakukan adalah pengoptimalan peran PIK-R Melati IV, dengan melaksanakan deteksi dini masalah kesehatan remaja dan pendampingan remaja yang beresiko stunting oleh remaja itu sendiri. Remaja yang telah diskrining dikelompokkan berdasarkan faktor resiko yang diidentifikasi. Selanjutnya konselor dan pendidik sebaya memberikan edukasi tentang faktor resiko dan cara penanggulangan faktor resiko agar tidak menjadi bahaya dimasa depan nanti. Remaja yang mengalami anemia diberikan tablet tambah darah, remaja KEK dan Kurus diberikan Makanan Tambahan, dan yang Obesitas diberikan edukasi latihan ringan untuk kebugaran. Semua intervensi tersebut dikontrol melalui grup online dan log book online.