Salah satu sektor dari pekerjaan yang menjadi perhatian serius dalam aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah sektor pekerjaan informal. Maraknya fenomena sektor informal menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Salah satu sektor pekerjaan informal yang ada adalah pekerjaan pembuatan batu bata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang dikaji dari aspek lingkungan kerja, alat dan bahan kerja serta cara melakukan pekerjaan. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Objek penelitian ini adalah lokasi kerja pembuatan batu bata dan beberapa pekerja pembuat batu bata yang dapat memberikan informasi terkait aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil penelitian adalah aspek lingkungan kerja yang berbahaya seperti kondisi tanah yang licin, asap dan abu hasil pembakaran, jam kerja yang panjang dan kurangnya fasilitas yang mendukung penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Aspek bagaimana melakukan pekerjaan dalam hal bekerja tidak hati-hati, bekerja tanpa menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, sikap kerja membungkuk dan jongkok. Potensi kecelakaan kerja adalah terpatok cangkul, tertimpa batu bata kering, mata perih akibat abu pembakaran, batuk akibat asap pembakaran dan jatuh karena lantai licin. Upaya pengendalian di tempat kerja pembuatan batu bata hampir tidak ada yaitu tidak ada kontrol teknis, tidak ada kontrol administratif dan tidak ada kontrol menggunakan alat pelindung diri, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pekerja yang tidak menggunakan masker,ketika proses pembakaran dan tidak menggunakan sepatu boots ketika bekerja.