Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBUATAN JAMU TRADISIONAL DARI DAUN KELOR YANG DAPAT DIMODIFIKASI DALAM BENTUK PUDDING DI DUSUN SILADAN, DESA TAMANBALI, BANGLI Putu Sulistiawati Dewi; Manek, Daniel; Anggi, Luh Nik Pradnya; Arandika, I Wayan Wisma
Jurnal Abdi Dharma Masyarakat (JADMA) Vol. 5 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jadma.v5i1.9034

Abstract

Indonesia mempunyai kekayaan alam yang melimpah dan beraneka ragam tanaman obat tumbuh di Indonesia. Kekayaan alam ini bermanfaat besar bagi kesehatan masyarakat. Beberapa penelitian membuktikan bahwa Indonesia sangat berpotensi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya bahan obat terhadap masyarakat. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan baik sebagai bahan makanan maupun obat-obatan ialah tanaman kelor (Moringa oleifera L.). Tanaman kelor termasuk ke dalam familia Moringaceae dan memiliki banyak sebutan seperti kelor, marangghi, moltong, kelo, keloro, kawano, dan ongge. Tanaman kelor mengandung lebih dari 90 jenis nutrisi berupa vitamin esensial, mineral, asam amino, antipenuaan, dan antiinflamasi. Tujuan pengabdian ini yaitu agar warga bisa mengubah hidupnya dapat gemar dan rutin akan mengkonsumsi minuman obat tradisional khususnya jamu untuk menambah zat gizi dan nutrisi serta menjaga kesehatan daya tahan tubuh. Metode pelaksanaan yang dilakukan melalui 4 tahapan yaitu : observasi, persiapan dan perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari program kerja pengabdian masyarakat terkait dengan pembuatan jamu tradisional dalam bentuk pudding di Pondok Harmoni berjalan cukup baik, warga mengapresiasikan kegiatan yang kami selenggarakan. Setelah dilakukannya kegiatan ini diharapkan masyarakat di wilayah pondok harmoni di Dusun Siladan mulai memanfaatkan hasil alam sehingga dapat dimanfaatkan sebagai produk yang menyehatkan.
Effect of Drying Temperature Variation on the Antioxidant Activity Ethanol Extract of Cocoa Bean (Theobroma cacao L.) with ABTS [2,2-azino-bis(3-ethylbenzotiazolin-6-sulphonic acid)] Method Wibawa, Agung Ari Chandra; Pramitha, Dewa Ayu Ika; Sanjiwani, Ni Made Sukma; Rahadi, I Wayan Surya; Arandika, I Wayan Wisma
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol. 13 No. 4 (2025): August 2025
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v13i4.17409

Abstract

Plants contain chemical compounds that are used as natural medicinal ingredients as antioxidants and have the potential to act as free radicals. Cocoa plants are rich in polyphenols such as flavanols, which have antioxidant and anti-inflammatory properties against degenerative diseases. The aim of the research is to determine whether variations in drying temperature of cocoa bean ethanol extract (Theobroma cacao L.) affect antioxidant activity. This research is in the form of experimental research carried out in a laboratory. The drying method uses an oven for 8 hours at temperatures of 40, 50, and 60ºC. The dried cocoa beans were extracted using the maceration method using ethanol solvent. Antioxidant analysis in this study used the ABTS [2,2-azino-bis(3-ethyl-benzothiazolin-6-sulphonic acid)] method with a microplate reader at a wavelength of 630 nm. The value used to determine antioxidant activity was the IC50 value. All samples BKS 40, BKS 50, and BKS 60 had air contents of 49.34%, 32.7%, and 24.32%. The results of this study prove the antioxidant activity of cocoa bean ethanol extract (BKS 40, 50, and 60) is included in the strong category with IC50 values 86, 88, and 71 μg/mL, respectively. The results prove that temperature does not affect antioxidant activity.