Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sosialisasi Penerapan Konsep 5R dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran Pekerja di UD. Radalla Collection Sidoarjo Reynaldi, Ivan Alvian; Sunaryo, Merry; Ayu, Friska; Sugiantoro, Sugiantoro; Sunaryani, Rosita Putri; Nurani, Ilmi Tri
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 4 (2024): JAMSI - Juli 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1241

Abstract

Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman adalah dengan menerapkan metode 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Metode ini menekankan pada manajemen kondisi fisik tempat kerja yang terorganisir. Asal usulnya berasal dari Jepang dan dikenal sebagai 5S, yaitu Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, tempat kerja di UD. Radalla Collection saat ini sangat berantakan, sehingga diperlukan upaya pengendalian.Tujuan pengabdian untuk meningkatkan kualitas operasional dan membangun budaya kerja 5R.Metode pengabdian meliputi survei lokasi dan pengenalan diri, memahami alur kerja, identifikasi risiko bahaya, menentukan topik 5R, promosi 5R kepada pekerja, dan menyusun laporan akhir PKL. Hasil promosi K3 di UD. Radalla Collection berpengaruh bervariasi pada pemahaman pekerja. Meskipun sebagian besar mengalami peningkatan, beberapa tidak mengalami perubahan atau bahkan menurun. Fokus dan keterlibatan pekerja dalam sosialisasi penting untuk efektivitas program. Perlunya implementasi yang konsisten untuk maksimalkan efisiensi dan keselamatan di tempat kerja ditekankan. Kesimpulan pengabdian ini pekerja belummenerapkan 5R dikarenakan tidak terbiasa dan kurangnya arahan dari perusahaan.
Gambaran Faktor Risiko Terhadap Keluhan Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja (GOTRAK) pada Pekerja Pengangkut Gula di PT. X Nurani, Ilmi Tri; Sunaryo, Merry; Ratriwardhani, Ratna Ayu; Ayu, Friska
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN) Vol. 8 No. 2 (2025): April
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v8i2.42885

Abstract

In sugar porters at PT. X, manual handling is still performed using the shoulder and upper back. This study aims to describe the risk factors for musculoskeletal disorders (MSDs) among sugar porters at PT. X. This study uses a cross-sectional design with 41 respondents. Data were collected through observation, interviews, and filling out questionnaires related to work fatigue and MSD complaints based on the Indonesian National Standard (SNI) 9011:2021. The results showed that the majority of workers were aged 19-44 years (57%) and had worked for more than 5 years (73%). Most workers are in the very dangerous category for the musculoskeletal system (57%). MSD complaints with a high risk were found in the shoulders, upper back, and legs. The most frequently reported MSD complaints were in the shoulders, upper back, and legs. Factors such as age, work posture, length of service, and work fatigue were found to be associated with MSD complaints. This study emphasizes the importance of implementing proper ergonomics in the workplace to reduce the risk of MSD complaints. It is recommended to provide training on correct work postures, the use of lifting aids, and increase social support and employee welfare.
EVALUASI KELENGKAPAN ISI KOTAK PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) SESUAI PERMENAKERTRANS NO. 15 TAHUN 2008 DI UD.RADALLA COLLECTION SELALU LENGKAP Nurani, Ilmi Tri; Sunaryo, Merry; Ayu, Friska; Sugiantoro, Sugiantoro; Sunaryan, Rosita Putri; Reynaldi, Ivan Alvian
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.30390

Abstract

Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) merupakan tindakan awal yang sangat penting dalam menyelamatkan korban kecelakaan. Namun, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya isi dari kotak P3K masih rendah, terutama di lingkungan kerja seperti di UD. Radalla Collection. Hal ini dapat mengakibatkan penanganan kecelakaan yang tidak optimal dan berpotensi meningkatkan risiko kematian atau cedera yang lebih parah. Hasil survey dan wawancara yang telah dilakukan pada bulan mei 2024 terhadap pekerja di UD. Radalla Collection, menyatakan bahwa kecelakaan kerja yang sering terjadi yaitu sakit pinggang, sakit bagian lengan dan pusing. Ketika pekerja mengalami kecelakaan kerja tersebut maka dikategorikan kecelakaan ringan yang kemudian akan dilakukan pertolongan pertama dengan menggunakan obat nyeri dan balsem.Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan penelitian studi cross- sectional (cross sectional study). Penelitian ini dilakukan di UD. Radalla Collection pada bulan mei 2024.jumlah karyawan di UD. Radalla Collection adalah 10 orang pekerja. Pengumpulan data menggunakan lembar pretest dan posttest yang berpedoman pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 15 tahun 2008 tentang pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja.Pada UD. Radalla Colection sudah terdapat P3K namun belum memenuhi persyaratan yang ditentukan. Adapun yang belum menemui pertanyaan berdasarkan Permenakertrans no 15 tahun 2008 yaitu Terdapat P3K namun tidak ada kotaknya. Dipersyaratkan menurut Permenakertrans no 15 tahun 2008 seharusnya P3K terdapat kotak yang mudah dibawa saat terjadi keadaan darurat, dan untuk isi dari P3K tidak lengkap, P3K di UD Radalla Colection ini hanya menyediakan obat pusing dan balsem yang hanya diletakkan di kantor perusahan. Isi kotak P3K yang tidak lengkap dapat menghambat proses pertolongan pertama apabila alat - alat yang dibutuhkan tersebut tidak lengkap. Saran yang dapat diberikan yaitu diharapkan industri memfasilitasi isi kotak P3K secara lengkap yang sudah ditetapkan di Permenakertrans No. 15 Tahun 2008, dan petugas P3K.