Pemeriksaan EKG dapat menjadi screening awal pada gangguan kardiovaskular namun mempunyai sensitifitas dan spesifitas parsial yang rendah dalam memprediksi stenosis arteri koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pola EKG infark dan iskemik dengan derajat stenosis berdasarkan skoring signifikan dan non signifikan. Penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional ini menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien PJK RSI Sultan Agung Semarang periode November 2018 – November 2023. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel yang ditentukan peneliti sebesar 500 data sesuai kriteria inklusi. Hasil penelitian didapatkan korelasi bermakna antara pola EKG infark dan iskemik dengan derajat stenosis signifikan dan non signifikan bedasarkan nilai p-value < 0,05 (p=0,000). Nilai contingency coefficient sebesar 0.301 yang menunjukan korelasi positif dengan kekuatan hubungan yang lemah. Pada analisis multivariat variabel yang memilki p-value > 0,05 dieliminasi, sehingga pada hasil akhir analisis didapatkan 3 variabel yang paling dominan pada derajat stenosis diabetes mellitus (Sig:0,001/Exp(B):2,426), merokok (Sig:0,038;Exp(B):1,777), usia (Sig:0,000;Exp(B):0,274). Terdapat hubungan bermakna pola EKG infark dan iskemik dengan derajat stenosis signifikan dan non signifikan. Faktor risiko yang paling berpengaruh adalah diabetes mellitus, merokok, dan usia.Kata kunci : Infark, iskemik, derajat stenosis, EKG, PJK.