Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penambahan Auksin pada Berbagai Dosis Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kailan (Brassica oleraceae) Salsabila, Shofa; Nihayati, Ellis
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 8 (2024): Agustus
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Kailan (Brassica oleraceae) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran daun yang dikonsumsi dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Permintaan pasar komoditas tanaman ini semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Namun produksi tanaman kailan di Indonesia sempat mengalami penurunan hasil produksi. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi adalah dengan penambahan hormon auksin dan pemberian pupuk urea dengan konsentrasi dan dosis yang tepat. Penelitian dilaksanakan pada Februari hingga Mei 2023 di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah perlakuan konsentrasi auksin yang berbeda (K) dengan 3 taraf; K1 = 0 ml/l, K2 = 2 ml/l dan K3 = 4 ml/l. Faktor kedua adalah dosis pupuk urea yang berbeda (P) dengan 3 taraf; P1 = 150 kg/ha, P2 = 300 kg/ha dan P3 = 450 kg/ha. Terdapat 9 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, biomassa total, biomassa ekonomis, indeks panen dan hasil perhektar. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji BNJ dengan taraf 5%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan interaksi antara pemberian konsentrasi hormon auksin dan dosis pupuk urea pada konsentrasi auksin 4 ml/l dan dosis pupuk urea 150 kg/ha, 300 kg/ha dan 450 kg/ha mampu meningkatkan jumlah daun pada umur 2 MST dan 4 MST, tinggi tanaman pada umur 3 MST, biomassa total, indeks panen dan hasil per hektar tanaman kailan. Pemberian hormon auksin dengan konsentrasi 4 ml/l mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi 0 ml/l dan 2 ml/l pada variabel jumlah daun, tinggi tanaman, luas daun, biomassa total, biomassa ekonomis dan hasil per hektar. Pemberian pupuk urea dengan dosis 150 kg/ha mampu meningkatkan hasil pada biomassa ekonomis tanaman kailan.
THE THE EFFECT OF HEPATOPROCTECTIVE PROPOLIS ON THE HISTOPATHOLOGY OF THE LIVER CELL MICE INDUCED BY PARACETAMOL Salsabila, Shofa; Yazid, Noor; Marfu’ati, Nanik
Mandala Of Health Vol 18 No 2 (2025): Mandala of Health: A Scientific Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mandala.2025.18.2.17250

Abstract

The overdose of paracetamol utility may increase N-acetyl-p-benzoqui-noneimine (NAPQI) and produce the free radicals, which will cause liver cell damage. Propolis contains antioxidants which have the ability to capture free radicals The aim of this study is to identify the hepatoprotective effect of propolis doses of 0.4 ml and 0.8 ml on the histopathological appearance of the liver of mice induced by paracetamol. This research was an experimental research using the Post Test Only Control Group Design method. The sample of this study were 24 Swiss Webster mice divided into 4 groups: group (K-) not given propolis and paracetamol; group (K+) was given paracetamol at a dose of 338 mg/kgBB; group (P1) was given a dose of 0.4 ml of propolis and group (P2) 0.8 ml and then induced by paracetamol at a dose of 338 mg/kgBB. This research was conducted for 14 days and on the 15th day termination was carried out to observe the histopathological picture of the liver tissue. There was a statistically significant hepatoprotective effect of propolis in the histopathological picture of the liver in the K- group under normal circumstances (score 1), the K+ group was dominated by necrosis (score 4), the P1 group was dominated by normal cells (score 1) and the P2 group was dominated by hydropic degeneration (score 3). The Kruskal-Wallis test showed a significant difference in all treatment groups with p<0.001. The results of the Mann-Whitney test showed that between the K– group and the K+ group and the P2 group there was a significant difference, between the K+ group and the P1 and P2 groups there was a significant difference, and between the P1 group and the P2 group there was a significant difference with p<0,05. There was a hepatoprotective effect of propolis on the histopathological of the liver of mice induced paracetamol. Propolis dose of 0.4ml was more optimal in preventing damage to the liver of mice than a dose of 0.8ml.
Pendidikan Kesehatan “Aksi Mentari” Aku Siap Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Pada Remaja Rahmafitri, Novi Nur; Karlina, Intan; Rohendi, Rindi; Apriani, Riska; Salsabila, Shofa; Rianti, Tia; Wulandari, Niken Ayu; Nuraeni, Rita; Permadi, Fatmalasari; Patimah, Dea Nur; Lidiawati, Reska; Karisna, Eno Euis
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i3.996

Abstract

Artikel ini menjelaskan tentang kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kepada siswa/siswi SMA Islam Al-Musyawarah Lembang terkait pendidikan kesehatan cara menjaga kebersihan organ reproduksi. Menjaga kesehatan reproduksi pada remaja sangat penting karena masa remaja merupakan tahap awal perubahan biologis dan psikologis yang signifikan. Pada fase ini, remaja mulai mengalami pematangan organ reproduksi, sehingga membutuhkan pemahaman dan perhatian khusus terhadap kesehatan tubuhnya. Kegiatan ini diikuti oleh 32 orang remaja dimana mereka diberikan edukasi/ penyuluhan mengenai hal tersebut. Untuk mengukur keberhasilan kegiatan, remaja diminta untuk mengisi pretest dan post-test yang terdiri dari 20 pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Kegiatan ini bertujuan untuk menggambarkan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi remaja serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kegiatan ini berhasil dilakukan karena terdapat peningkatan pemahaman remaja yang signifikan mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Kegiatan sejenis sebaiknya terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menjamin remaja memperoleh akses informasi yang tepat seputar kesehatan reproduksi.
EDUKASI TENTANG GAYA HIDUP BAGI PENDERITA HIPERTENSI DI CAR FREE DAY ALUN-ALUN KABUPATEN KARANGANYAR Sholihah, Inayatush; Majid, Syahrial Abdul; Salsabila, Shofa; Ayuningtyas, Rizka; Lathifah, Nisa Fithria; Hadi, Lalu Ardian; Azzahro, Izzatul Faizah; Wulanjari, Galuh; Syiffatulhaya, Ergidona Nurizqi; Maulidina, Annisa Tri; Sawitri, Afifah Nurmala
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.31179

Abstract

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit hipertensi pada penduduk berusia di atas 18 tahun di Indonesia masih tergolong tinggi. Namun sayangnya, tidak semua penderita hipertensi menjalani pengobatan. Apabila tidak diobati, penyakit ini dapat berdampak pada kejadian disabilitas dan bahkan menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, diperlukan upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi sedini mungkin. Di antaranya dengan modifikasi gaya hidup. Hal-hal yang dapat meningkatkan resiko tekanan darah tinggi di antaranya adalah: usia, genetik, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi garam berlebih dan minum alkohol. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada hari Minggu, 24 September 2023 bertempat di Car Free Day (CFD) Alun-alun Kabupaten Karanganyar, Jalan Lawu No. 35, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan berlangsung dari jam 07.00 sd 11.00 WIB. Informasi disampaikan melalui media leaflet dan buletin. Responden berasal dari berbagai kalangan usia, yaitu 30-74 tahun. Semua responden merupakan penderita hipertensi. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan informasi bahwa 86,96% responden tidak mengkonsumsi alkohol, 73,91% mengkonsumsi garam >5 gram/hari, 52,17% jarang minum kopi, 78,26% tidak merokok, dan 65,22% tidak melakukan olahraga rutin. Pelaksanaan kegiatan ini mendapatkan respon yang baik dari para pengunjung CFD. Para pengunjung sangat antusias mendengarkan materi yang disampaikan oleh Tim Pengabdi serta aktif bertanya dan berdiskusi seputar penyakit hipertensi, faktor resiko hipertensi, gaya hidup bagi penderita hipertensi maupun seputar obat-obatan.