Tanaman Kailan (Brassica oleraceae) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran daun yang dikonsumsi dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Permintaan pasar komoditas tanaman ini semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Namun produksi tanaman kailan di Indonesia sempat mengalami penurunan hasil produksi. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi adalah dengan penambahan hormon auksin dan pemberian pupuk urea dengan konsentrasi dan dosis yang tepat. Penelitian dilaksanakan pada Februari hingga Mei 2023 di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah perlakuan konsentrasi auksin yang berbeda (K) dengan 3 taraf; K1 = 0 ml/l, K2 = 2 ml/l dan K3 = 4 ml/l. Faktor kedua adalah dosis pupuk urea yang berbeda (P) dengan 3 taraf; P1 = 150 kg/ha, P2 = 300 kg/ha dan P3 = 450 kg/ha. Terdapat 9 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, biomassa total, biomassa ekonomis, indeks panen dan hasil perhektar. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji BNJ dengan taraf 5%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan interaksi antara pemberian konsentrasi hormon auksin dan dosis pupuk urea pada konsentrasi auksin 4 ml/l dan dosis pupuk urea 150 kg/ha, 300 kg/ha dan 450 kg/ha mampu meningkatkan jumlah daun pada umur 2 MST dan 4 MST, tinggi tanaman pada umur 3 MST, biomassa total, indeks panen dan hasil per hektar tanaman kailan. Pemberian hormon auksin dengan konsentrasi 4 ml/l mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi 0 ml/l dan 2 ml/l pada variabel jumlah daun, tinggi tanaman, luas daun, biomassa total, biomassa ekonomis dan hasil per hektar. Pemberian pupuk urea dengan dosis 150 kg/ha mampu meningkatkan hasil pada biomassa ekonomis tanaman kailan.