Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan -, Romadhoni; Yazid, Noor; Aviyanti, Dian
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Setiap satu jam perempuan Indonesia meninggal dunia karena kanker serviks. Penyebabnya adalah ketidak mengertian tentang penyakit sebanyak 47%. Di SMA NASIMA Semarang 8 dari 10 siswi tidak dapat menjawab pertanyaan tentang kanker serviks dengan benar, sehingga pendidikan kesehatan penting dilakukan. Hal ini dilakukan untuk meningkatan pengetahuan tentang kanker serviks.Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan tentang kanker serviks.Metode : Jenis penelitian yang digunakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan “one group pretest-postest”. Populasi penelitianseluruh siswi kelas X dan XI di SMA NASIMA Semarang berjumlah 76 siswi. Sampel diambil secara proporsional random sampling dengan jumlah 43 siswi. Variabel bebas adalah penyuluhan tentang pencegahan kanker serviks Variabel terikat adalah pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks. Analisis bivariat menggunakan paired T test.Hasil : Sebelum penyuluhan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan baik (0,0%). Sesudah penyuluhan mayoritas respondenmemiliki pengetahuan baik sebanyak 36 siswi (83,7%). Hasil paired T test diperoleh nilai p-value 0,000 kurang dari 0,05. Dengan demikian ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan tentang kanker serviks sebelum dan sesudah penyuluhanKesimpulan : Ada perbedaan yang bermakna pada pengetahuan tentang kanker serviks sebelum dan sesudah penyuluhan di SMA NASIMASemarang.Kata kunci : Penyuluhan, pengetahuan, kanker serviks
Hubungan Kejadian Carcinoma Cervicis Uteri dengan Umur, Status Perkawinan, dan Paritas di RSUP Dr Kariadi Semarang Periode Januari - Maret 2011 Hanif Alienda Wardhani; Siti Moetmainnah; Noor Yazid
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 3 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.461 KB)

Abstract

Latar Belakang : Carcinoma cervicis uteri adalah penyakit yang insiden dan angka kematiannya masih tinggi.. Setiap tahunnya, terdapat 500.000 kasus baru carcinoma cervicis uteri dan lebih dari 250.000 kematian di dunia. Carcinoma cervicis uteri sering dihubungkan dengan faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik adalah yang berhubungan dengan sosiodemografi seseorang misalnya genetik, suku / ras, usia, status perkawinan, tingkat pendidikan, dsb. Sedangkan faktor ekstrinsik antara lain bahan karsinogen, virus HPV, tingginya paritas, gaya hidup, rokok, dsb. Tujuan    : Untuk mengetahui hubungan kejadian carcinoma cervicis uteri dengan umur, status perkawinan, dan paritas di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Januari - Maret 2011. Metode    : Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan retrospektif. Sampel diambil dengan teknik total sampling dari populasi pasien rawat inap di ruang ginekologi RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Januari – Maret 2011 yang pernah dilakukan biopsi cervix uteri. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umur, status perkawinan, dan paritas sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian carcinoma cervicis uteri. Hasil dan Kesimpulan : Dari 124 pasien yang diteliti, yang  menderita carcinoma cervicis uteri sebanyak 84 (67,7%) pasien, yang memiliki umur risiko tinggi (≥35 tahun) sebanyak 119 (96,0%) pasien, yang kawin 122 (98,4%) pasien, nullipara 7 (5,6%) pasien, primipara 45 (36,3%) pasien, multipara dan grande multipara 72 (58,1%) pasien. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji regresi logistik ganda, diketahui bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian carcinoma cervicis adalah paritas (p= 0,013). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan dengan kejadian carcinoma cervicis uteri adalah umur (p= 0,591 ) dan status perkawinan (p= 0,649 ). Kemudian  variabel dominan yang berhubungan dengan kejadian carcinoma cervicis uteri adalah paritas (p=0,013).
Pengaruh Reseptor Estrogen dengan Derajat Diferensiasi Pasien Karsinoma Mammae Jenis Duktus Invasif di RSUP Dr. Kariadi Noor Yazid; Kanti Ratnaningrum; Muhammad Ainul Yaqin
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.427 KB)

Abstract

Latar Belakang : Karsinoma mammae merupakan salah satu jenis karsinoma yang banyak di derita perempuan di Indonesia. estrogen merupakan hormone yang menjadi factor pemicu karsinogen karena menstimulasi pertumbuhan dan diferensiasi jaringan epithelium mammae. dari data tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan antara derajat differensiasi reseptor estrogen pada karsinoma mammae.Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan crossectional menggunakan metode total sampling pada pasien karsinoma mammae jenis duktus invasif yang melakukan pemeriksaan immunohistokimia. data dianalaisis menggunakan uji Rank-Spearman.Hasil : Dari 161 sampel didapatkan reseptor estrogen tidak signifikan berkorelasi dengan derajat diferensiasi pasien karsinoma mammae jenis duktus invasif dengan koefesien korelasi -0,052 (p-value 0,509) Simpulan : Reseptor estrogen tidak berkorelasi dengan derajat diferensiasi pasien karsinoma mammae jenis duktus invasif.Kata Kunci : Karsinoma Mammae, estrogen, duktus invasif, diferensiasi
Hubungan Ekspresi Reseptor Progesteron dengan Derajat Diferensiasi Carsinoma Mammae Noor Yazid; Afiana Rohmani; Vina Noviyanti
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.591 KB)

Abstract

Latar Belakang : Derajat differensi sel pada karsinoma mammae sering dikatikan dengan adanya reseptor progesteron. Adanya reseptorprogesteron pada sel kanker menunjukkan pertumbuhan sel kanker dipengaruhi oleh hormon progesteron. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara ekspresi reseptor progesteron dengan derajat diferensiasi pasien carcinoma mammae jenis duktus invasif.Metode : Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional. Variabel pada penelitian ini adalah ekspresi reseptorprogesteron dan derajat diferensiasi pasien carcinoma mammae jenis duktus invasif . Sampel diambil dengan teknik random sampling ,sebanyak 161 pasien dari catatan medis bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Hasil : Hasil analisis bivariat dari 161 sampel menunjukkan tidak ada hubungan antara ekspresi reseptor progesteron dengan derajatdiferensiasi (p=0,147)Simpulan : Tidak ada hubungan antara ekspresi reseptor progesteron dengan derajat diferensiasi Kata kunci : carcinoma mammae, reseptor, progesteron, Derajat diferensiasi
Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Romadhoni -; Noor Yazid; Dian Aviyanti
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.336 KB)

Abstract

Pendahuluan : Setiap satu jam perempuan Indonesia meninggal dunia karena kanker serviks. Penyebabnya adalah ketidak mengertian tentang penyakit sebanyak 47%. Di SMA NASIMA Semarang 8 dari 10 siswi tidak dapat menjawab pertanyaan tentang kanker serviks dengan benar, sehingga pendidikan kesehatan penting dilakukan. Hal ini dilakukan untuk meningkatan pengetahuan tentang kanker serviks.Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan tentang kanker serviks.Metode : Jenis penelitian yang digunakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan “one group pretest-postest”. Populasi penelitianseluruh siswi kelas X dan XI di SMA NASIMA Semarang berjumlah 76 siswi. Sampel diambil secara proporsional random sampling dengan jumlah 43 siswi. Variabel bebas adalah penyuluhan tentang pencegahan kanker serviks Variabel terikat adalah pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks. Analisis bivariat menggunakan paired T test.Hasil : Sebelum penyuluhan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan baik (0,0%). Sesudah penyuluhan mayoritas respondenmemiliki pengetahuan baik sebanyak 36 siswi (83,7%). Hasil paired T test diperoleh nilai p-value 0,000 kurang dari 0,05. Dengan demikian ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan tentang kanker serviks sebelum dan sesudah penyuluhanKesimpulan : Ada perbedaan yang bermakna pada pengetahuan tentang kanker serviks sebelum dan sesudah penyuluhan di SMA NASIMASemarang.Kata kunci : Penyuluhan, pengetahuan, kanker serviks
Rokok Elektrik dan Rokok Konvensional Merusak Alveolus Paru Afiana Rohmani; Noor Yazid; Aulia Ajeng Rahmawati
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 1 (2018): Hilirisasi & Komersialisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rokok elektrik merupakan alat inovasi dalam usaha menghentikan kebiasaan merokok. Rokok elektrik juga dianggap lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan   kerusakan alveolus paru pada tikus Rattus norvegicus terhadap paparan asap rokok elektrik dan rokok konvensional. Penelitian ini merupakan true eksperimental dengan rancangan post test only control group design.  Sampel  adalah  tikus  Rattus  norvegicus  dengan  jumlah  18  ekor  dibagi  dalam  3  kelompok,  yakni kelompok K sebagai kelompok kontrol negative ; kelompok P1 dipapar asap rokok konvensional ; kelompok P2 dipapar asap rokok elektrik. Sampel diperlakukan selama 28 hari.   Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney dengan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat  perbedaan yang signifikan pada kerusakan alveolus pada ketiga kelompok  (p=0,012).  Dengan uji Mann whitney didapatkan perbedaan yang signifikan antara kelompok K dan P1  (p=0,011), kelompok K dan P2  (p=0,014). Namun antar kelompok P1 dan P2 tidak terdapat perbedaan bermakna (p=0,575). Kesimpulan dari penelitian ini  adalah bahwa tidak terdapat perbedaan kerusakan alveolus paru pada tikus yang dipapar rokok konvensional   dan rokok elektrik. Kata kunci: kerusakan alveolus, rokok konvensional, rokok elektrik
Hubungan Puasa Senin Kamis Dengan Kualitas Hidup Lansia Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Kedung Rochman Basuki; Noor Yazid; A. Farhan Fian Mubarok
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Kualitas tidur dan pola sosial merupakan salah satu aspek dalam penentuan kualitas hidup lansia penderita diabetes melitus. Lansia di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara mempunyai kultur keagamaan yang baik, rata-rata mempunyai kebiasaan melakukan ibadah puasa senin kamis dalam 3 bulanterakhir.  Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan puasa senin kamis dengan kualitas hidup lansia penderita diabetes melitus di Puskesmas Kedung. Metode : Penelitian ini ialah penelitian kuantitatif non eksperimen, menggunakan cross sectional. Populasi pada peneltian ini yaitu lansia penderita diabetes melitusdi Puskesmas Kedung. Sampelnya adalah 44 responden. Pengambilan jumlah sampel dengan  menggunakan rumus slovin. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan Uji Chi-Square. Hasil : Ada hubungan puasa sunah senin kamis dengan diabetes melitusberdasarkan pola tidur di Puskesmas Kedung dengan nilai p = 0,000. Ada hubungan puasa sunnah senin kamis dengan kualitas hidup lansia penderita diabetes melitus berdasarkan sosial di Puskesmas Kedung dengan nilai p = 0,000. Kesimpulan : Ada hubungan puasa senin kamis dengan kualitas hidup yang meliputi pola tidur danaktivitas sosial lansia penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Kedung..Kata Kunci : Puasa Senin Kamis, Kualitas Hidup, Lansia, Diabetes Melitus
STUDI KUANTITATIF-PRE EKSPERIMEN: PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DI RS PKU AISYIYAH JEPARA Shofa, Rusyda Akmalia; Widayati, Ratih; Yazid, Noor
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 11 (2023): Volume 10 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i11.11983

Abstract

Abstrak: Studi Kuantitatif-Pre Eksperimen: Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Ibu Pre Operasi Sectio Caesarea di RS PKU Aisyiyah Jepara. Sectio Caesarea merupakan salah satu tindakan operasi yang berlangsung lama yang beresiko terjadinya kecemasan pada pasien. Penanganan kecemasan dapat dilakukan dengan cara non-farmakologi dalam penelitian ini berupa lantunan Murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an terhadap Tingkat Kecemasan pada Ibu Pre Operasi Sectio Caesarea di RS PKU Aisyiyah Jepara. Metode Penelitian ini adalah Penelitian kuantitatif, rancangan pra eksperimen. Adapun rancang penelitian yang digunakan adalah one group pre-test post-test design. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pre-test sebelum intervensi dan post-test setelah. Sampel merupakan ibu hamil yang terdaftar sebagai pasien yang akan menjalani persalinan section caesarea di RS PKU Aisyah Jepara baik pertama maupun yang sudah kesekian kali melakukan tindakan SC. Analaisis menggunakan Wilcoxon Rank Test. Hasil penelitian ini terdapat perbedaan bermakna dengan tingkat kecemasan pada sesudah terapi lebik baik dibandingkan sebelum terapi (p<0,001). Kesimpulan pada penelitian ini terdapat hubungan Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an terhadap Tingkat Kecemasan pada Ibu Pre Operasi Sectio Caesarea di RS PKU Aisyiyah Jepara.
Hubungan Intensitas Shalat Tahajud Dengan Tingkat Kecemasan Pada Tenaga Kesehatan Selama Pandemi COVID-19 Alfiana, Yusin Aulia; Yazid, Noor; Faizin, Chamim
JURNAL PANDU HUSADA Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v5i1.18535

Abstract

Abstrak: Pandemi COVID-19 sedang mewabah di seluruh dunia. Kecemasan menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari di saat pandemi COVID-19. Kondisi lingkungan kerja para tenaga kesehatan yang penuh tekanan menyebabkan tingkat kecemasan yang dialami mengalami peningkatan. Adaptasi terhadap ancaman dan tekanan sangat diperlukan. Shalat tahajud dinilai sebagai salah satu terapi spiritual penting untuk menghadirkan ketenangan dan ketenteraman jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara intensitas shalat tahajud dengan tingkat kecemasan pada tenaga kesehatan selama pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Karanganyar Kabupaten Demak. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Pengukuran intensitas shalat tahajud menggunakan kuesioner dan tingkat kecemasan menggunakan skala Zung Self-rating Anxiety Scale. Analisis bivariat menggunakan korelasi rank spearman. Hasil analisis berdasarkan intensitas shalat tahajud dan tingkat kecemasan diketahui nilai p = 0,000 (p0,05) dan r = -0.512. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas shalat tahajud dengan tingkat kecemasan pada tenaga kesehatan yang berkerja di Puskesmas selama pandemi COVID-19. Dapat disimpulkan apabila intensitas shalat tahajud tinggi, maka semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami oleh tenaga kesehatan.
Perbedaan Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Basuki, Rochman; Yazid, Noor; Sulfika, Sheryl Ula Esfandiany
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v7i2.16328

Abstract

Abstrak. Diabetes melitus (DM) merupakan penyebab kematian terbanyak urutan ketujuh di dunia. Negara Indonesia menduduki negara kelima dengan kasus DM terbanyak di dunia. DM Tipe 2 merupakan tipe yang paling banyak dialami oleh masyarakat dibandingkan dengan DM tipe lainnya. Pengendalian gula darah yang tinggi dalam tubuh merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya komplikasi DM. Penggunaan obat antidiabetes merupakan upaya utama pengendalian gula darah. Pilihan pengendalian gula darah adalah dengan terapi alternatif yaitu terapi bekam. Metode: Penelitian eksperimen dengan metode pre-eksperimental (one group pretest-posttest). Sampel penelitian sebanyak 32 responden dengan 16 responden pada tiap-tiap kelompok (minum obat dan tidak minum obat). Setiap kelompok diberikan terapi bekam selama 3 bulan sebanyak 6 kali dengan frekuensi 1 kali bekam setiap 2 minggu. Analisis data menggunakan uji t berpasangan. Hasil: Berdasarkan uji hipotesis t berpasangan pada kelompok minum obat didapatkan nilai t hitung t tabel (6,312 1,753), sedangkan pada kelompok tidak minum obat didapatkan nilai t hitung t tabel (7,174 1,740) Berdasarkan uji hipotesis t berpasangan pada kelompok terapi bekam dengan minum obat dan tidak minum obat didapatkan nilai p-value 0,000. Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi bekam terhadap kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 pada kelompok minum obat maupun kelompok tidak minum obat dengan penurunan kadar gula darah yang lebih rendah pada kelompok minum obat dengan terapi bekam.Kata kunci:  diabetes melitus, terapi bekam, kadar gula darah