Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Ekoteologi dalam Aksi: Membangun Kepedulian terhadap Lingkungan di Jemaat HKBP Hasahatan Simanjuntak, Joksan; Simatupang, Eriko; Sagala, Evans
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i2.3161

Abstract

This research discusses the importance of socialising to the public about the environmental impact of factory waste. Industrial waste is often the main cause of water, air and soil pollution, which directly affects human health and ecosystem sustainability. Through proper socialisation, communities around industrial estates can better understand the negative impacts of factory waste as well as ways to reduce and manage waste more wisely. This study aims to evaluate the effectiveness of socialisation programmes related to mill effluent management, including how information on effluent hazards and mitigation measures are conveyed to the community. The methods used in this study include surveys, interviews, as well as observations in the environment around the factory, with a focus on community perceptions before and after socialisation. The results showed that intensive socialisation involving active community participation was able to raise awareness and encourage environmentally friendly behaviour. The findings also show that collaboration between the factory, government and community is needed to create a sustainable solution for waste management. In conclusion, socialisation of factory waste plays an important role in building better environmental awareness in the community and reducing the negative impact of industry on the surrounding environment.
Ekoteologi dalam Aksi: Membangun Kepedulian terhadap Lingkungan di Jemaat HKBP Hasahatan Simanjuntak, Joksan; Simatupang, Eriko; Sagala, Evans
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i2.3161

Abstract

This research discusses the importance of socialising to the public about the environmental impact of factory waste. Industrial waste is often the main cause of water, air and soil pollution, which directly affects human health and ecosystem sustainability. Through proper socialisation, communities around industrial estates can better understand the negative impacts of factory waste as well as ways to reduce and manage waste more wisely. This study aims to evaluate the effectiveness of socialisation programmes related to mill effluent management, including how information on effluent hazards and mitigation measures are conveyed to the community. The methods used in this study include surveys, interviews, as well as observations in the environment around the factory, with a focus on community perceptions before and after socialisation. The results showed that intensive socialisation involving active community participation was able to raise awareness and encourage environmentally friendly behaviour. The findings also show that collaboration between the factory, government and community is needed to create a sustainable solution for waste management. In conclusion, socialisation of factory waste plays an important role in building better environmental awareness in the community and reducing the negative impact of industry on the surrounding environment.
MENTORING KEPADA ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU DAN KATEKUMEN HKBP SOLAGRATIA BINJAI Simanjuntak, Joksan; Doloksaribu, Morhan; Tambun, Roy Haries Ifraldo; Sagala, Evans
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.35086

Abstract

Pembahasan ini menyoroti upaya gereja dalam memperdalam pemahaman agama dan iman pada generasi muda serta kepada anak-anak Sekolah Minggu. HKBP Solagratia Binjai menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa anak-anak Sekolah Minggu dan katekumen memahami dan menginternalisasi nilai-nilai keagamaan yang mendasar, yakni melalui bimbingan dan dukungan Gereja kepada mereka. Sebagai generasi yang akan menghadapi tantangan zaman selanjutnya, perlu adanya persiapan iman sejak dini. Dalam menghadapi masalah yang demikian, maka program mentoring dipilih sebagai pendekatan yang efektif untuk memberikan bimbingan secara kolektif agar para katekumen dan anak Sekolah Minggu dapat memahami ajaran agama mereka dan dapat mendalami hubungan mereka dengan Tuhan. Tujuan utama dari program mentoring ini adalah untuk membantu anak-anak Sekolah Minggu dan katekumen memperdalam pemahaman mereka tentang iman Kristen, meningkatkan hubungan pribadi mereka dengan Tuhan, dan mengembangkan sikap yang menghormati dan tunduk kepada-Nya. Sikap seperti itu akan tumbuh dengan mudah jika diawali sejak dini. Dengan demikian, akan terciptanya generasi muda yang kokoh dalam iman mereka dan siap menghadapi kehidupan sehari-hari dengan dasar iman yang kuat.
Pendeta Digital: Transformasi Fungsi Pastoral di Era AI dan Society 5.0 Sagala, Evans
SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan Vol. 17 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : STT BNKP Sundermann

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36588/sundermann.v17i2.174

Abstract

Penelitian ini menganalisis transformasi fungsi pastoral dalam era Society 5.0, khususnya fenomena digitalisasi pelayanan gerejawi dan pergeseran peran pendeta dalam ruang digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fungsional melalui teori The Artifice of Intelligence dari Noreen Herzfeld, studi ini menyelidiki kesenjangan antara fungsi pastoral tradisional dan potensi pelayanan digital. Temuan mengungkapkan bahwa meskipun AI memiliki kapabilitas teknis dalam mendukung pelayanan gereja, aspek-aspek fundamental seperti relasi interpersonal, pemahaman kontekstual, dan penyampaian pesan spiritual tetap membutuhkan sentuhan kemanusiaan. Transformasi digital menghadirkan urgensi redefinisi fungsi pastoral yang membutuhkan keseimbangan antara inovasi digital dan nilai-nilai fundamental pelayanan. Kesimpulannya, substitusi total peran pendeta oleh AI bertentangan dengan hakikat pelayanan pastoral yang menekankan relasi interpersonal dan spiritualitas manusiawi, sehingga diperlukan kerangka teologis yang jelas untuk mengatur integrasi AI dalam pelayanan gerejawi.