Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Tuduhan Stephen J. Shoemaker Terhadap al-Qur’an Farhan, Rivki Lutfiya; Muhammad Faisal
CONTEMPLATE: Jurnal Ilmiah Studi Keislaman Vol 4 No 02 (2023): Desember 2023
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Al-Qur'an Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/contemplate.v4i02.387

Abstract

Para orientalis berusaha memperluas kajian al-Qur’an. Bermula dari mengkaji struktur ayat, penamaan surat, otentisitas, historical critic, di antara orientalis yang melakukan pengkajian melalui historical critic ialah Stephen J. Shoemaker. Tulisan ini akan mendiskusikan perihal keraguan Shoemaker terhadap al-Qur’an, yang berasal dari gugatan Shoemaker yang menganggap banyaknya riwayat rancau dan saling bersebrangan. Berpusat kepada pertanyaan, seperti apa tuduhan Stephen J. Shoemakher mengenai keraguan dalam riwayat kodifikasi al-Qur’an, dan bagaimana pandangan kisah dalam al-Qur’an menurut Stephen J. Shoemakher. Artikel ini merupakan penelitian pustaka dengan menggunakan metode deskripsi-analitis. Dalam artikel ini menyimpulkan bahwa kerancauan yang dijumpai Shoemaker dibuktikan dengan banyaknya riwayat-riwayat yang saling bertolak belakang dalam kitab karya Ibn Shabbah, Ibn Sa’d, dan Sayf Ibn ‘Umar. Menurutnya Ibn Shābbah hanya menyebutkan Umar bin Khattāb sebagai promotor pengusung al-Qur’an, tanpa melibatkan Abu Bakar dan Utsmān, Sementara dalam riwayat lain, prosesi pengumpulan al-Qur’an sudah diusulkan di era Abu Bakar, dilanjutkan era ‘Umar, dan Utsmān. Dualitas pemaknaan kata jama’a, menurut Shoemaker menyebabkan kesalahan fatal yang bisa menyebabkan pemahaman yang berbeda, dalam buku Ibn Sa’d dan Sayf Ibn ‘Umar, tidak menyebutkan sama sekali minat ‘Utsmān dalam menetapkan teks al-Qur’an, justru Ubay bin Ka’ab lah yang diutamakan dalam tradisi pengumpulan al-Qur’an, dan membahas tentang penyelesaian perbedaan-perbedaan dari naskah-naskah “pendamping” awal yang sudah beredar, bukan tentang pengumpulan dan pengumuman tentang versi baru otoritatif pada masa Usman bukan ‘Utsmān. Berdasarkan kerancauan riwayat tersebut Shoemaker menganggap bahwa kisah dalam al-Qur’an ialah sebuah kepalsuan, kita tidak mengetahui kebenaran realita yang terjadi pada saat nabi maupun khalifah dengan berdasar pada riwayat yang bersebrangan
Reinterpreting Qur'anic Themes: Muṣṭafa Muslim's Approach to Mauḍū'ī Tafsir Farhan, Rivki Lutfiya; A. Sabiqul Himam; M. Abdul Ghofur
Al-Karim: International Journal of Quranic and Islamic Studies Vol. 2 No. 1 (2024): Al-Karim: International Journal of Quranic and Islamic Studies, March
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/al-karim.v2i1.4844

Abstract

This article delves into Muṣṭafa Muslim's method of mauḍū'ī tafsir, emphasizing the process of reinterpreting themes found within the Qur'an. The research methodology employed is library-based, utilizing an analytical framework. It commences with identifying primary sources pertinent to the research focus, particularly literature concerning Qur'anic interpretation, with a specific emphasis on the mauḍū'ī approach. The primary focus lies on Muṣṭafa Muslim's work "Mabāhits fī al-Tafsīr al-Mawdhū'ī." Through this investigation, it is evident that Muṣṭafa Muslim developed three distinct methods for crafting a distinctive mauḍū'ī interpretation. Firstly, he employs a technique to delve into the meanings of specific Qur'anic words. Secondly, he employs a method to identify and analyze themes present within individual Qur'anic surahs. Lastly, he utilizes an approach to explore themes spanning across various surahs in the Qur'an. By examining Muṣṭafa Muslim's approach to understanding and reinterpreting Qur'anic themes within the context of mauḍū'ī tafsir, this article offers valuable insights for researchers and enthusiasts of Qur'anic studies, thereby paving the way for further scholarly exploration in this domain. Contribution: This research enriches the study of mauḍū'ī tafsir by analyzing Muṣṭafa Muslim's method of systematically interpreting Qur'anic themes.
PENEGASIAN TARTĪB AL-MUSHĀFI DALAM GAGASAN ANGELIKA NEUWIRTH Khusna, Ikhda Mar’atul; Farhan, Rivki Lutfiya; Pratama, Yoga
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 23 No. 1 (2024): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/tjd.v23i1.459

Abstract

Penelitian ini mengulas pemikiran Angelika Neuwirth yang melihat Al-Qur’an era pra-kanonisasi dan post-kanonisasi. Argumen Neuwirth disandarkan kepada kekhawatiran dehistorisasi Al-Qur’an setelah proses kodifikasi, yang menyebabkan unsur historis Al-Qur’an menjadi kurang menonjol. Neuwirth menegaskan bahwa lahirnya proses komunikasi dengan karakter drama yang kental melahirkan Al-Qur’an, sehingga ketika konteks berubah, Al-Qur’an tetap relevan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dan metode kualitatif dengan kajian yang berfokus kepada Angelika Neuwirth, penelitian ini menegaskan bahwa; Neuwirth menawarkan solusi pembacaan yang berbasis pada kerangka kronologis, dengan mempertimbangkan konteks historis dan komunikatif. Neuwirth juga mengkaji struktur mikro surat Al-Qur’an, serta menghubungkan dengan teks-teks lain dari periode Late Antiquity, dan menekankan pemahaman Al-Qur’an sesuai dengan konteks. Model pembacaan Neuwirth  berusaha menghidupkan kembali historisitas Al-Qur’an, telah mengakibatkan pergeseran dari model pembacaan yang berfokus pada susunan mushaf Utsmani disebabkan oleh pendekatan Neuwirth yang menggunakan kerangka historis tartīb al-nuzūlī, dan menganggap tartīb al-mushāfī sebagai bentuk penyusunan yang terburu-buru dan hasil ijtihad sahabat yang dipengaruhi oleh kondisi politik saat itu. Neuwirth terlalu berfokus pada linguistik dan sejarah hingga mengabaikan aspek spiritual dan pandangan tradisional Islam. Keterlibatan Newuirth yang minim dengan komunitas Islam juga menjadi perhatian, serta dalam menggunakan berbagai disiplin ilmu, hasilnya perlu dikonsistenkan dan divalidasi agar tidak terlalu subjektif.
Adaptasi Bahasa Sunda dalam Al-Amin Al-Qur’an Tarjamahan Sunda: Menelusuri Interaksi Budaya dalam Proses Penerjemahan Al-Qur'an Farhan, Rivki Lutfiya
Contemporary Quran Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Sunan Kalijaga Islamic State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/cq.v4i1.5676

Abstract

This study examines the application of vernacularization in Al-Amin's translation of the Qur'an, aiming to understand how the adaptation of the Sundanese language influences the comprehension and reception of sacred texts within the local cultural context. The research focuses on the use of both buhun (ancient) and kiwari (modern) languages in the translation, with the goal of aligning the Qur'anic text with Sundanese cultural wisdom. Employing content analysis and Sally Engle Merry's theory of vernacularization, the study investigates how language adaptation reflects the interaction between the Qur'anic text and Sundanese culture. The findings indicate that Al-Amin's translation effectively integrates local cultural elements through the use of buhun language to preserve cultural identity and contemporary language to ensure relevance for modern readers. This balance between tradition and modernity facilitates greater understanding within the local community. Additionally, the research reveals that vernacularization not only addresses linguistic issues but also enhances the understanding of the sacred text by aligning its meaning with the social realities of Sundanese culture. This contributes significantly to translation and cultural interaction studies, demonstrating how Qur'anic translation can act as a bridge between source and target cultures and expand our understanding of how sacred texts are adapted to local contexts.
Tinjauan Kritis terhadap Urgensi Ilmu Jarḥ wa al-Taʿdīl dalam Menilai Kualitas Hadis Farhan, Rivki Lutfiya
Journal of Hadith Studies Vol. 5 No. 1 (2022): Journal of Hadith Studies
Publisher : ASILHA (Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32506/johs.v5i1-03

Abstract

This paper offers a critical review of the article “The Urgency of the Science of Jarḥ wa al-Taʿdīl in Determining the Authenticity of Hadith” by Muh. Haris Zubaidillah, Basyrul Muvid, and Srifariyati. The article underscores the crucial role of Jarḥ wa al-Taʿdīl in evaluating hadith authenticity by examining the reliability and credibility of narrators within the chain of transmission (isnād). The authors argue that this discipline forms a key mechanism in hadith criticism, where both isnād (the chain of narrators) and matn (the textual content) are fundamental components in verifying the validity of a hadith. This review applies a library research method with an analytical approach, focusing on the coherence of arguments and the methodological design presented by the original authors. The review appreciates the authors' consistency in affirming the significance of Jarḥ wa al-Taʿdīl as an essential discipline in hadith studies. It also highlights the necessity for hadith scholars to possess competence in this field to determine the acceptability or rejection of transmitted narrations accurately. Additionally, the review commends the authors’ reflective efforts to respond to skeptical perspectives that challenge the reliability of Jarḥ wa al-Taʿdīl as a scientific approach. However, it also notes a critical shortcoming: the article does not sufficiently develop a strong and systematic argument to counter orientalist critiques that question the authenticity of hadith. Strengthening this aspect would enhance the article’s academic contribution and its role in contemporary discourse on hadith criticism.
TELAAH PENYIMPANGAN SOSIAL PERILAKU LGBT (Studi Kontekstual Abdullah Saeed Atas Q.S. al-A'raf 80-84) Farhan, Rivki Lutfiya; Putra, Aldo Marezka
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 1 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i1.96

Abstract

Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengkaji isu sosial berupa penyimpangan sosial yang marak terjadi dewasa ini. Melalui sumber utama dan tambahan kajian ini mengungkap bagaimana diskursus LGBT dalam penafsiran para mufassir dan bagaimana pula penerapan hermeneutika kontekstual Abdullah Saeed terhadap kisah di kelompok ayat surah al-A’raf ayat 80-84 berdasrkan metode kualitatif dan studi kepustakaan. Dari hasil kajian yang telah dilakukan sajian kisah hampir serupa dari tafsir klasik hingga modern. Akan tetapi pada tafsir era modern kontemporer tampaknya kisah dibahas lebih mendekat kepada kondisi masyarakat. Adapun setelah diterapkan secara kontekstual dengan hermeneutika Abdullah Saeed pesan ayat bisa ditangkap secara menyeluruh setelah mengkaji linguistic, literary context, literary form, parallel text dan preseden. Dari hal tersebut ditemukan bahwa perbuatan liwath dilakukan pertama kali oleh kaum nabi Luth yang telah melampaui batas fitrah manusia. Kisah ini mengandung ibrah bagi umat Muhammad yang secara paralel kisah serupa disebutkan juga di surat lain yang menunjukkan kisah itu benar-benar terjadi sekaligus menegaskan perilaku tersebut adalah perbuatan keji dan tercela. Dalam konteks masa kini perilaku LGBT bukan hal yang tabu lagi, bahkan ada kampanye untuk melegalisasikan penyimpangan ini. Setelah dikaji pada kondisi masa kini maka dapat diidentifikasi penyebab, dampak, dan hal baru terkait perilaku LGBT