Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Manajemen Mutu Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Qur’an Al Ittifaqiah Indralaya Ferry Haryadi
CONTEMPLATE: Jurnal Ilmiah Studi Keislaman Vol 1 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Al-Qur'an Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/contemplate.v1i1.464

Abstract

Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, menyebarluaskan ilmu pengetahuan, memberikan solusi dan opsi kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, dengan biaya yang terjangkau. Hal ini sejalan dengan pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan terkait pula dengan kepentingan mengembangkan potensi daerah sebagai implementasi otonomi daerah, sehingga mampu memberdayakan dan meningkatkan kualitas masyarakat dan kualitas umat. Maka dari itu pentingnya meningkatkan mutu perguruan tinggi, khususnya dalam hal ini Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Qur’an Al Ittifaqiah (STITQI). Untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan judul” “Strategi Manajemen Mutu Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Studi Kasus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Qur’an Al Ittifaqiah Indralaya)” Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, karena datanya berupa ungkapan kata-kata dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan suatu gejala atau keadaan yang diteliti secara apa adanya serta diarahkan untuk memaparkan fakta-fakta, kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkapkan gejala suatu tradisi tertentu yang secara fundamental tergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan peristilihannya. Kasus yang diteliti adalah “Strategi Manajemen Mutu Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Studi Kasus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Qur’an Al Ittifaqiah Indralaya)” Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum STITQI bisa menerapkan menejeman mutu yang baik, yaitu dari keenam dimensi strategi menejemen mutu yang ada hanya dua yang belum terpenuhi, yaitu pada pengembangan Lembaga Bahasa Asing yang belum bisa berjalan, kemudian dalam hal akreditasi karena hanya Prodi PAI saja yang sudah akreditasi B, sedangkan PIAUD sendiri masih C, untuk prodi lain seperti ekonomi Islam dan Ushuluddin sama sekali belum terkakreditasi, dan ini menjadi faktor penghambat dalam meningkatkan mutu Lembaga STITQI, disisi lain untuk sarana dan prasarana sendiri meskipun sudah memadai, namun khusus untuk perpustakaan koleksi yang dimiliki masih sangat minim terutama soal referensi buku umum dan jurnal Internasional. Sedangkan dimensi lain seperti tenaga pengajar, pelayanan, Lembaga penjamin mutu, serta kerjasama dengan pihak terkait, sudah berjalan dengan baik
Transforming Islamic Education in Schools: Challenges and Opportunities in the Era of Society 5.0 Zainuddin; Muhammad Wahyudi; Zaimuddin; Ferry Haryadi
Mutiara: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 4 (2024): JIMI - OKTOBER
Publisher : PT. PENERBIT TIGA MUTIARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61404/jimi.v2i4.321

Abstract

This research analyzes the challenges and opportunities of Islamic education in schools in the Society 5.0 era, which is characterized by the use of industrial revolution 4.0 innovations to overcome social problems. Using a qualitative approach with literature study methods and content analysis, this research examines literature related to the problems of Islamic religious education in schools. The research results identified six main challenges: limited infrastructure, inadequate conditions in rural schools, lack of technology-based learning media, lagging behind in the development of science and technology, use of traditional learning methods, and weak quality of human resources in mastering learning technology. In conclusion, the transformation of Islamic education in the Society 5.0 era requires improving the quality of human resources in learning technology, the use of digital books and technology-based learning media. Systematic efforts are needed to overcome the technology gap and increase the competitiveness of Islamic education in this era.