Pebrina Hesty Sagala
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Seni Tari Di RA Khusnul Hafzhan Jamilah Zr; Pebrina Hesty Sagala; Suci Nadillah Selian; Yelvira Meiniza Nasution; Hilda Zahra Lubis
AT-THUFULY : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 4 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/7jz33a07

Abstract

Kecerdasan kinestetik merupakan sebuah kemampuan gerak tubuh serta memanfaatkan seluruh anggota tubuh. Kecerdasan kinestetik adalah keselarasan antara pikiran dan otak, dimana pikiran akan memanfaatkan tubuh dan tubuh dilatih untuk merespon ekspresi kekuatan dan pikiran. Kemampuan kinestetik pada anak berfungsi untuk mengendalikan serta memanfaatkan pikiran dan gerakan tubuh. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan di RA Khusnul Hafzhan dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dapat dilihat bahwa seni tari di RA Khusnul Hafzhan terbukti dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik pada anak.
DAMPAK KEMUNDURAN KERAJAAN TURKI USMANI TERHADAP PENDIDIKAN Muhammad Basri; Pebrina Hesty Sagala; Aulia Khairani Br Nasution; Amalia Mahfudza
Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat Vol. 2 No. 1 (2023): April : Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrafi.v2i1.764

Abstract

Kekaisaran Ottoman, yang berlangsung dari tahun 1326 hingga 1924, dapat dibagi menjadi tiga periode berbeda: periode ekspansi (1326-1451), masa kejayaan (1452-1568), dan kemunduran dan keruntuhan (1569-1924). Pada masa kejayaan Turki Usmani, pendidikan mulai dikembangkan dan dipusatkan di sekitar madrasah, satu-satunya lembaga pendidikan umum pada saat itu. Lembaga-lembaga ini berfokus pada hafalan daripada pemikiran kritis, dan hanya mengajarkan ilmu agama, meninggalkan kesenjangan dalam pendidikan umum siswa dan bahkan pelajar dewasa. Namun, menjelang akhir pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah, reformasi pendidikan dilaksanakan dengan memasukkan metode Barat. Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah juga membawa konsekuensi yang signifikan terhadap sistem pendidikan, termasuk pengenalan sekularisme, yang menjadi dasar ideologi kapitalis dan mendukung ide-ide seperti demokrasi, nasionalisme, liberalisme, dan hak asasi manusia.