Fadhilla, Rahmad
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dampak Lingkungan Pertemanan Toxic Terhadap Kesehatan Mental Remaja Fadhilla, Rahmad; Siregar, Anggita Pratiwi
Invention: Journal Research and Education Studies Volume 5 Issue 2 July 2024
Publisher : CV. PUSDIKRA MITRA JAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/invention.v5i2.2017

Abstract

Pertemanan memiliki peran penting dalam perkembangan remaja karena seringkali mereka menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sebaya daripada keluarga. Interaksi yang positif dapat memberikan dukungan sosial dan pengalaman belajar sosial yang berharga. Namun, pertemanan yang toxic dapat menyebabkan dampak serius terhadap kesehatan mental remaja, seperti stres, kecemasan, dan depresi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memahami fenomena kompleks ini. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan tiga remaja berusia 13-16 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa lingkungan pertemanan yang toxic menimbulkan stres, kecemasan, depresi, penurunan harga diri, perilaku merugikan diri, dan isolasi sosial. Orang tua, sekolah, dan komunitas memiliki peran krusial dalam mendukung remaja menghadapi tantangan ini. Dukungan holistik dari lingkungan sekitar dapat membantu remaja membangun hubungan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Exploring the Influence of Emotional Intelligence on Teacher Performance Fadhilla, Rahmad; Nurul Aien Abd Aziz
International Journal of Pedagogy Vol. 2 No. 02 (2024): International Journal of Pedagogy
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/ijp.v2i02.23654

Abstract

Hasil uji kompetensi guru SMA Negeri yang bertugas di salahsatu Kabupaten di tanah Melayu hanya lolos 42 persen dari total guru. Hal ini menandakan bahwa kinerja guru masih buruk. Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah kecerdasan emosional, yaitu kemampuan untuk mengenali emosi sendiri dan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kecerdasan emosional terhadap kinerja guru. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis regresi linier. Penelitian ini dilakukan pada guru Sekolah Menengah Atas di Kabupaten di Riau yang berjumlah 879 guru. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan ukuran 10% dari populasi yaitu 90 guru. Teknik pengumpulan data adalah skala pengukuran psikologis non-tes. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut: Kecerdasan emosional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru di sekolah menengah umum. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kecerdasan emosional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru di sekolah menengah umum. Temuan ini mengindikasikan bahwa upaya peningkatan kecerdasan emosional, seperti melalui pelatihan atau program pengembangan keterampilan emosional, berpotensi meningkatkan kinerja guru secara keseluruhan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi kebijakan pendidikan dan pelatihan guru yang lebih efektif, khususnya dalam meningkatkan aspek kecerdasan emosional sebagai faktor penentu kinerja pendidikan yang berkualitas.
Dampak Lingkungan Pertemanan Toxic Terhadap Kesehatan Mental Remaja Fadhilla, Rahmad; Siregar, Anggita Pratiwi
Invention: Journal Research and Education Studies Volume 5 Issue 2 July 2024
Publisher : CV. PUSDIKRA MITRA JAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/invention.v5i2.2017

Abstract

Pertemanan memiliki peran penting dalam perkembangan remaja karena seringkali mereka menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sebaya daripada keluarga. Interaksi yang positif dapat memberikan dukungan sosial dan pengalaman belajar sosial yang berharga. Namun, pertemanan yang toxic dapat menyebabkan dampak serius terhadap kesehatan mental remaja, seperti stres, kecemasan, dan depresi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memahami fenomena kompleks ini. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan tiga remaja berusia 13-16 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa lingkungan pertemanan yang toxic menimbulkan stres, kecemasan, depresi, penurunan harga diri, perilaku merugikan diri, dan isolasi sosial. Orang tua, sekolah, dan komunitas memiliki peran krusial dalam mendukung remaja menghadapi tantangan ini. Dukungan holistik dari lingkungan sekitar dapat membantu remaja membangun hubungan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan mereka.