Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Analysis of the Sepak Rago Tinggi Traditional Game in Kenegerian Kopah Community Wulandari , Nova Reza; Daryusti
Indonesian Research Journal in Education |IRJE| Vol. 7 No. 2 (2023): IRJE |Indonesian Research Journal in Education
Publisher : Universitas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/irje.v7i2.28299

Abstract

Sepak Rago Tinggi is a traditional game of the Kenegerian Kopah community, Kuantan Singing Regency, which has existed since the ancient times. This research aimed to reveal the Sepak Rago Tinggi traditional game. This research used qualitative with a descriptive approach. The research object was the Sepak Rago Tinggi traditional game in the Nigerian Kopah community, Kuantan Singing Regency. The data used were primary data and secondary data. In addition, this research used observation and documents to collect data. Meanwhile, the data analysis techniques combined all data obtained, checked, and filtered until the data became valid. The results of this research indicated that the forms of the traditional game of Sepak Rago Tinggi in the Kenegerian Kopah, Kuantan Singing Regency was a game against crime that was previously played by traditional leaders consisting of representatives from each tribe in the Kenegerian Kopah. Sepak Rago Tinggi is played by using the umbrella property, in which the umbrella is the target into which the Rago ball is placed.
Pewarisan Tari Gandang Lasuang di Balai Kuraitaji Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman Dewi, Dania Keumala; Daryusti
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Februari - Maret 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i2.3683

Abstract

Tari Gandang Lasuang ini dijadikan sebagai tari untuk dipertunjukkan sebagai terimakasih pada dewi sri. Tari ini diciptakan masyarakat di Balai Kuraitaji Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman. Yang diwariskan oleh penari terdahulu dilakukan para generasi penerus nilai budaya, sehingga tari Gandang Lasuang hingga sampai saat ini menjadi milik masyarakatnya secara turun-temurun. Tempat penampilan tari Gandang Lasuang ini dipertunjukkan dihalaman rumah gadang memakai properti Alu yang digunakan untuk penumbuk padi, ayak, dan tempat padi yang sudah ditumbuk menjadi beras saat pertunjukkan berlangsung penonton duduk dan berdiri dengan tertib saat melihat pertunjukan tari Gandang Lasuang di halaman rumah gadang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis sistem pewarisan tari Gandang Lasuang pada masyarakat di Balai Kuraitaji Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena mendeskripsikan dan mendata pendapat dari masyarakat di Balai Kuraitaji, Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman. Hasil penelitian ini adalah: (1) Tari Gandang Lasuang di Balai Kuraitaji merupakan tari tradisional di Balai Kuraitaji yang menceritakan tentang aktifitas masyarakatnya ketika Bertani disawah. Berdasarkan temuan khusus penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, bentuk penyajian tari Gandang Lasuang berbentuk simbolis (2) Dengan mewariskan serta melestarikan tari Gandang Lasuang maka eksistensinya akan tetap bertahan ditengah-tengah masyarakat. Karena dengan banyaknya usaha yang dilakukan. Maka akan semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan tari Gandang Lasuang.
Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Simuntu pada Masyarakat di Nagari Koto Kaciak Maninjau Kabupaten Agam Sumatera Barat Rahmi, Resti; Syeilendra; Daryusti; Budiwirman
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Februari - Maret 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i2.4239

Abstract

Pertunjukan Simuntu sudah mentradisi di masyarakat Nagari Koto Kaciak dari dahulu sampai sekarang yang didukung oleh masyarakat setempat. Sampai saat sekarang pertunjukan Simuntu baik dari segi bentuk pertunjukan dan fungsinya tidak mengalami perubahan yang selalu berpatokan kepada warisan dari nenek moyang terdahulu. Pertunjukan Simuntu tanpa merubah keasliannya selalu dilakukan pada saat hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan 17 Agustus. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk pertunjukan dan fungsi Simuntu dalam masyarakat Nagari Koto Kaciak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis berdasarkan teori bentuk dan fungsi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik snow ball, dan analisis datanya menggunakan langkah-langkah dari Milles dan Huberman. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi: sumber, waktu, metode, dan triangulasi teknik. Temuan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Bentuk Pertunjukan Simuntu yang terdiri dari: a) Pertunjukan Simuntu; b) Gerak Simuntu; c) Waktu dan Tempat Pertunjukan Simuntu; d) Busana Simuntu; e) Doa untuk Pertunjukan Simuntu; dan f) Iringan Pertunjukan Simuntu. (2) Fungsi Pertunjukan Simuntu terdiri dari: a) Upacara atau Ritual; b) Pewaris Nilai Budaya; c) Ekonomi; d) Hiburan; e) Komunikasi; dan f) Sajian Estetis.
Learning from the Cultural Legacy: Traditional Learning Strategy of Basandi Syara’ and Syara’ Basandi Kitabullah in the Ulu Ambek Dance Ridho, Muhammad; Daryusti; Efi, Agusti; Agustina
Indonesian Research Journal in Education |IRJE| Vol. 9 No. 01 (2025): IRJE |Indonesian Research Journal in Education|
Publisher : Universitas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/irje.v9i01.31705

Abstract

This research analyzes Ulu Ambek dance’s presentation and explores the adat’s symbolic meaning: "basandi syara’, syara’ basandi kitabullah." The study employs a qualitative approach with a descriptive method. The data is collected through literature review, observation, interviews, and documentation. The findings indicate that the Ulu Ambek dance symbolizes various social and cultural values, such as intergenerational relationships and respect for elders. The dance movements include sambah, which reflects obedience and the relationship between humans and the creator. The dance features two movement patterns: malalu (attack) and ambek (defense). The five main movements in Ulu Ambek are Ambek Sampiang, Ambek Cincin, Ambek Gewang Baju, Ambek Deta, Ambek Urek Tunggang. Additional movements present today serve to embellish the dance. There is no physical contact between dancers, distinguishing it from silek.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGALI ISI DAN AMANAT PANTUN DI SD 01 NAN SABARIS Daryusti; Novitri, Rina; Muslim
Jurnal Pendidikan Nasional Vol. 2 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55249/jpn.v2i1.23

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bagaimana menggali isi dan amanat pantun oleh siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nan Sabaris pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan agar siswa tersebut bisa mencari amanat yang terdapat dalam pantun yang terlihat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nan Sabaris. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Lokasi penelitian di Nagari Pauhkambar Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman. Pengambilan informan dalam penelitian ini dengan Snowball Sampling. Informan dari penelitian ini adalah Siswa dan Guru. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan melalui foto. Uji keabsahan data penelitian ini yaitu melalui 4 kriteria keabsahan data yaitu derajat kepercayaan ( creadibility ) , Keteralihan ( Transferability ) , Kebergantungan ( Dependability ) , dan Kepastian ( Confirmability ) Hasil analisis dan wawancara dengan informan, proses komunikasi dengan yang dilakukan Guru Kelas V sudah dapat dikatakan berjalan dengan baik. Sebagai Komunikator Guru mampu memberikan contoh – contoh pantun yang bisa bermanfaat bagi anak. Interaksi guru dengan siswa sudah berjalan dengan baik, tentu saja pantun yang diberikan guru mudah dimengerti oleh anak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pantun sangat penting untuk diajarkan pada siswa.