Handayani, Luh Meri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bunga Kibut: Beauty of Corpse Flower Handayani, Luh Meri; Radiawan, I Made; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 2 (2022): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v2i2.1796

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan busana bergaya feminime romantic yang terinspirasi dari Bunga Bangkai Raksasa/Bunga Kibut yang habitatnya pada saat ini banyak di temukan di hutan Sumatera. Kibut atau bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa, Amorphophallus titanum merupakan tumbuhan dari suku talas- talasan endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatra) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Kibut disebut juga bunga bangkai dikarenakan bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya. Kibut sering dipertukarkan dengan padma raksasa atau Rafflesia Arnoldii. Jenis - jenis Amorphophallus juga dapat dijumpai pada hutan hujan tropis. Bunga Kibut dipilih sebagai ide pematik dalam penciptaan karya busana ready to wear dan semi haute couture yang diimplementasikan dengan gaya ungkap analogi berdasakan 5 kata kunci terpilih yaitu: Sumatera, mekar, biji, burung rangkong dan kerut. Penciptaan kedua busana ini menggunakan metode dari Dr. Tjok Istri Ratna C.S., S.Sn., M.Si yaitu “FRANGIPANI” dengan delapan tahapan penciptaan meliputi Design Brief, Research and Sourcing, Design Development, Sample, Prototype, Final Collection Promoting, Branding, Sale, Production Businnes. Hasil penciptaan ini nantinya diharapkan menambah refrensi kepustakaan mengenai ilmu fashion dengan teori Bunga Bangkai/Bunga Kibut.
Bunga Kibut: Beauty of Corpse Flower Handayani, Luh Meri; Radiawan, I Made; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 2 (2022): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.743 KB) | DOI: 10.59997/bhumidevi.v2i2.1796

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan busana bergaya feminime romantic yang terinspirasi dari Bunga Bangkai Raksasa/Bunga Kibut yang habitatnya pada saat ini banyak di temukan di hutan Sumatera. Kibut atau bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa, Amorphophallus titanum merupakan tumbuhan dari suku talas- talasan endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatra) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Kibut disebut juga bunga bangkai dikarenakan bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya. Kibut sering dipertukarkan dengan padma raksasa atau Rafflesia Arnoldii. Jenis - jenis Amorphophallus juga dapat dijumpai pada hutan hujan tropis. Bunga Kibut dipilih sebagai ide pematik dalam penciptaan karya busana ready to wear dan semi haute couture yang diimplementasikan dengan gaya ungkap analogi berdasakan 5 kata kunci terpilih yaitu: Sumatera, mekar, biji, burung rangkong dan kerut. Penciptaan kedua busana ini menggunakan metode dari Dr. Tjok Istri Ratna C.S., S.Sn., M.Si yaitu “FRANGIPANI” dengan delapan tahapan penciptaan meliputi Design Brief, Research and Sourcing, Design Development, Sample, Prototype, Final Collection Promoting, Branding, Sale, Production Businnes. Hasil penciptaan ini nantinya diharapkan menambah refrensi kepustakaan mengenai ilmu fashion dengan teori Bunga Bangkai/Bunga Kibut.