Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT PADA ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HIPERTENSI PADA LANSIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RESIKO PERFUSI SEREBRAL TIDAK EFEKTIF DI PUSKESMAS MOJOPANGGUNG I MADE YOGI HENDRA PRADITA; M Al Amin; Anang Satrianto
Community Health Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/cmhn.v2i1.17

Abstract

Pendahuluan Hipertensi merupakan masalah yang dapat menyebabkan kematian termasuk dalam kategori penyakit non-infeksi. Tekanan darah sistol serta diastol mengalami peningkatan diatas 140 mmHg serta diastol diatas 90 mmHg. Hipertensi dapat terjadi akibat dari merokok, menkonsumsi alkohol, obesitas, stress, konsumsi garam yang berlebih, akibat faktor usia, dan lain sebagainya. Jenis penelitian desain studi kasus yang dijabarkan secara deskriptif. Tujuan penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang keadaan secara objektif. Metode pada penelitian ini diambil 2 orang responden lansia berumur 60 - 80 tahun. Teknik pengumpulan data metode wawancara, observasi, dokumentasi. Dengan menggunakan format asuhan keperawatan gerontik selama 4 hari dalam 1 minggu. Hasil solusi Penanganan menggunakan Penerapan Teknik Rendam Kaki Air Hangat Pada Klien Hipertensi Pada Lansia ini sangat berguna karena dimana penerapan teknik tersebut dapat membantu klien menurunkan tekanan darah dan juga salah satu pilihan karena dapat dilakukan secara mandiri. Penurunan Tekanan Darah dimulai 170/80 mmHg menjadi 155/70 mmHg. Pada Lansia Dengan Hipertensi Menggunakan Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat juga sangat berpengaruh besar kepada klien merasa nyaman setelah dilakukan terapi dalam menurunkan tekanan darah pada lansia.
Penerapan Terapi Murottal Surat Ar-Rahman Pada Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Pasien Hipertensi Dengan Masalah Keperawatan Ansietas Di Wilayah Kerja Puskesmas Klatak Firdausy, Dinda Salsabila; Ali Syahbana; Anang Satrianto
Community Health Nursing Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan Hipertensi merupakan penyakit asimptomatik yaitu tidak menujukkan tanda dan gejala yang dapat dilihat dari luar. Penyakit hipertensi juga disebut sebagai “the silent killer” yang dapat menyebabkan kematian tanpa menunjukkan tanda dan gejala apapun. Gejala Hipertensi dapat ditandai dengan pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, nyeri kepala disertai mual,muntah, mata berkunang-kunang, kesadaran menurun, nyeri akut hingga kecemasan. Tujuan dari Karya Tulis Ilmiah ini untuk melakukan penerapa Terapi Murottal Surat Ar-Rahman pada Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Pasien Hipertensi Dengan Masalah Keperawatan Ansietas Di Puskesmas Klatak.Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Partisipan adalah lansia dengan hipertensi dan kriteria usia ≥60 tahun. Penelitian dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dengan menggunakan format askep gerontik. Hasil penerapan murottal surat Ar-Rahman efektif dapat menurunkan kecemasan pada pasien hipertensi dalam waktu 3 hari setiap harinya skala kecemasan menurun dalam 1-2 digit. Pada klien 1 skala kecemasan menurun setiap harinya 1-2 digit dari skala kecemasan 26 (kecemasan sedang) menjadi 20 (kecemasan ringan). Pada klien 2 skala kecemasan setiap harinya turun 1-2 digit dari skala kecemasan 25 (kecemasan seadang) menjadi 19 (kecemasan ringan). Terapi murottal surat Ar-Rahman yang dilakukan 3 hari selama 15 menit dapat menurunkan ansietas pada klien dengan hipertensi. Terapi murottal surat Ar-Rahman dapat digunakan untuk penatalaksanaan pasien dengan Hipertensi baik di klinik maupun di rumah.
PENERAPAN MIRROR THERAPY PADA ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK KLIEN STROKE NON HEMORAGIK DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATAK BANYUWANGI 2024 Ansori, Refi Shieptiana Putri; Sholihin; Anang Satrianto
Community Health Nursing Journal Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/cmhn.v2i2.39

Abstract

Pendahuluan : Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara berkembang. Stroke non hemoragik disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jaringan otak akibat adanya penyumbatan seluruh atau sebagian pembuluh darah di otak. Tujuan dari Karya Tulis Ilmiah ini untuk melakukan pemberian Mirorr therapy Pada Klien Stroke Non Hemoragik dengan Masalah Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik Di Wilayah Kerja Puskesmas Klatak. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Partisipan adalah lansia dengan stroke non hemoragik dan kriteria usia ≥60 tahun. Penelitian dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dengan menggunakan format askep gerontik. Hasil : Penerapan Mirror therapy efektif dapat meningkatkan kekuatan otot dalam waktu 3 hari. Klien 1 pada hari ke 1 kekuatan otot ekstermitas kiri atas dan bawah yaitu nilai 3, hari ke 3 meningkat sama menjadi nilai 4. Klien 2 pada hari ke 1 kekuatan otot ekstermitas kiri atas yaitu nilai 2 dan ekstermitas kiri bawah 3, pada hari ke 3 meningkat ekstermitas atas nilai 3 dan ekstermitas bawah nilai 4. Kesimpulan : Penerapan Mirror therapy yang dilakukan selama 3 hari dengan waktu 1 kali dalam sehari selama 2 sesi masing-masing 15 menit da nada jeda 5 menit antar sesi dapat menambah kekuatan otot pada klien stroke non hemoragik.
PERBANDINGAN PEMBERIAN METODE TEPID WATER SPONGE DENGAN PLESTER KOMPRES DEMAM TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PASIEN ANAK Anita Dwi Ariyani; Nurary Alief Theria; Anang Satrianto; Fany Anitarini
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 5 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i2.599

Abstract

Most fevers in children are the result of changes in the heat center (thermoregulation) in the hypothalamus. Fever can be treated pharmacologicially and non-pharmacologically. There are various non-pharmacological therapies, one of which is using tepid water sponge therapy and fever compress plaster fever. The purpose of this study was to compare the effectiveness of the tepid water sponge on decreasing body temperature, the effectinevess of the fever compress plaster on reducing body temperature and the effectiveness of the tepid water sponge with fever compress plaster on reducing body temperature. The design of this study used a two-group pretest-posttest design aproach, the number of samples was 20 respondents which were divided into10 respondents in the tepid water sponge group and 10 respondents in the fever compress plaster group using the accidental sampling method. Data analysis in this study used paired sample t-test with observation sheet measuring instrument. The result showed a decrease in the average temperature of 0,7°C in the tepid water sponge group and 0,1°C in the fever compress plester group. For the result of analysis in the tepid water sponge group the ƿ value was 0,000 and the t count was 12,124. The fever compress plaster group got ƿ value 0,037 and t count 2, 449. Which means that there was a difference in the decrease in body temperature after the tepid water sponge and compress plaster with a p-value <0.05. Tepid water sponge is more effective in lowering body temperature compared to compress plaster.