Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Proses Pengiriman Material Antar Cabang menggunakan Ekspedisi Eksternal di PT Sutindo Raya Mulia Gunawan, Evelyn; Ardianto, Dony; Santoso, Jose Alfonso; Mukti, Badrus Sururi; Oktiarso, Teguh; Putrianto, Novenda Kartika
Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Vol. 4 (2024): Prosiding SENAM 2024: Seminar Nasional Teknik Industri Universitas Ma Chung
Publisher : Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini menganalisis proses pengiriman material antar cabang menggunakan ekspedisi eksternal di PT Sutindo Raya Mulia pada rute Jakarta-Surabaya. PT Sutindo Raya Mulia memiliki masalah berupa material rusak dan cacat dalam proses pengiriman rute Jakarta-Surabaya. Dengan demikian, PT Sutindo Raya Mulia ingin menyelesaikan masalah utama dalam proses pengiriman dan distribusi material. Tujuan studi ini adalah menganalisis proses pengiriman material menggunakan ekspedisi eksternal di PT Sutindo Raya Mulia. Penelitian ini dilakukan di Departemen Pembelian dengan pengamatan khusus pada pengiriman material dan asuransi dari bulan Juli hingga Desember 2022. Pengumpulan data primer didapatkan dari observasi dan wawancara dengan Staf Ekspedisi dan Asuransi. Untuk data sekunder adalah data historis pengiriman material antar cabang dan data ekspedisi. Pengolahan data dilakukan dengan menganalisis pengiriman material antar cabang menggunakan 4 elemen: order completeness, timeliness, condition dan documentation. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa dalam sebulan jumlah pengiriman material antar cabang sebanyak 48 kali, dengan rincian pengiriman material gabungan sebanyak 43 kali dan pengiriman material terpisah sebanyak 5 kali. Tingkat akurasi proses pengiriman sebesar 97,91% dengan average time per delivery membutuhkan waktu 3 hari. Umumnya dalam dokumen pengiriman, pihak pembelian belum memiliki rekapan tanggal material dimuat, durasi pengiriman, dan tanggal material dibongkar. Dilihat segi kondisi, vehicle capacity ekspedisi tidak pernah mengalami overload dengan available capacity sekitar 25 s/d 45 ton. Selama periode tersebut, material yang mengalami kerusakan adalah pipa sebanyak 159 batang. Dari hasil analisis, maka perusahaan perlu membuat rekap pengiriman yang lebih terperinci dan evaluasi kinerja ekspedisi demi meningkatkan efisiensi pengiriman material antar cabang rute Jakarta-Surabaya.
Transeksi Medula Spinalis Nontraumatik Inkomplit pada Kompresi Medula Spinalis Suspek Metastasis Veronica, Vanessa; Ardianto, Dony
Majalah Kedokteran Neurosains Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Vol 40 No 1 (2023): Vol 40 No 1 (2023)
Publisher : PERDOSNI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52386/neurona.v40i1.429

Abstract

Introduction: Vertebrae are the most common sites for metastases, and spinal cord compression can be an early manifestation of malignancy. The incidence of spinal cord compression tends to increase as the survival rate of cancer patients increases. We report a case of spastic paraparesis in suspected metastatic spinal cord compression. Case presentation: A 62-year-old male presented to the emergency room complaining of weakness in lower limbs and lower back pain that began one month prior to hospital admission and progressively worsened. The patient appeared moderately ill and completely conscious, with a body temperature of 36.4°C, a pulse rate of 89 beats per minute, a respiratory rate of 18 breaths per minute, oxygen saturation of 99%, a blood pressure of 144/81 mmHg, and a pain scale of 7. Neurological examination demonstrated spastic paraparesis with loss of posture and vibration sensation in both lower extremities. There were masses in the bodies of the fourth to tenth thoracic vertebrae, along with paravertebral masses and destruction of the surrounding bones, as well as intracranial and extracranial medullary invasions with lytic lesions in the second lumbar vertebra. Consolidation was also detected on radiological testing in the left lung's apicoposterior region, leading to the appearance of a pulmonary mass on computed tomography (CT) thoracolumbar myelography. Ketorolac, methylprednisolone, and citicoline were administered as therapy. Within a few days, the patient demonstrated significant relief in pain. Conclusion: Spinal cord compression due to metastases is an oncological emergency where spastic paraparesis and proprioception deficits are included as the neurologic consequences.