Keterampilan membaca sangat penting dikembangkan pada anak. Program literasi di sekolah diharapkan mampu membangkitkan minat membaca sejak saat dini. Lingkungan literasi di sekolah dapat dibentuk dengan dimulai dari pembuatan pojok baca. Hal in bertujuan untuk mendeskripsikan minat baca di kelas V SDK Mabhambawa dengan Pemanfaatan pojok baca. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif (observasi wawancara). Subjek penelitiaan ini adalah Kepala Sekolah, Guru pendamping dan Guru Wali kelas V. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan pojok baca di SDK Mabhambawa terdapat tiga tahapan yaitu. Pertama mengadakan rapat Bersama dengan dewan Guru terkait dengan program pojok baca di setiap ruang kelas. Kedua tahapan angaran dana untuk membeli perlengkapan pembuatan pojok baca. Ketiga tahapan pelaksanan dilakukan kegiatan literasi 40 menit sebelum kegiatan pembelajaran pagi dimulai. Selanjutnya pojok baca di SDK Mabhambawa dimanfaatkan sebagai berikut. Pertama sebagai Gerakan Literasi Sekolah, (GLS) sebagai bahan referensi dan diskusi, dan ketiga sebagai bahan untuk mengisi waktu luang siswa. Pemanfaatan Pojok Baca di SDK Mabhambawa ini sangat membantu meningkatkan minat baca siswa khususnya di kelas V. Adapun kendala yang dihadapi oleh guru dalam pemanfaatan pojok baca di SDK Mabhambawa yaitu koleksi buku-buku cerita yang masih minim dan kurangnya inisiatif siswa dalam membaca buku di pojok baca.