Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Producing and Using Organic NPK Fertilizer From Agricultural and Household Waste by a Farmer Group in Sleman, Yogyakarta Sudaryatno, Sudaryatno; Prasetya, Agus; Sulaiman, Muhammad; Sartika, Heni Wahyu; Santoso, Dian Hudawan; Bato, Marjan; Fadliyah, Nurul; Maliga, Iga; Kisnanto, Indro
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 10, No 2 (2024): June
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpkm.91273

Abstract

The agricultural industry, including the cultivation of paddy and vegetables, plays a crucial role in the economy of Padukuhan Dukuh and serves as its residents' primary source of income. Nevertheless, farmers have expressed that the challenge of acquiring subsidized fertilizers from the government substantially hinders the agricultural process. Compound fertilizer, often known as NPK fertilizer, is a specific chemical fertilizer frequently used by farmers to enhance soil fertility rapidly. This community service program aims to spread awareness about using alternative fertilizers (such as compost and liquid organic NPK) to minimize the adverse effects of fertilization on the environment. Additionally, the program seeks to promote the conversion of agricultural and household waste into organic fertilizers. The service activity took place from September 10 to October 14, 2023. Padukuhan Dukuh is the location where the production of alternative organic fertilizers using agricultural and home waste takes place. This service aims to offer support to the members of the "Ngudi Makmur" Farmer Group, located in Padukuhan Dukuh, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, DIY. There were 20 members of the farmer group present at the service. The community service stages are categorized into various implementation methodologies, specifically knowledge sharing, a workshop, monitoring, and evaluation. The results have been collected, and a favorable response from the community has been received. This offers a unique organic NPK fertilizer that is readily available and more efficient. The program has been assessed from various perspectives, including its sustainability. Several aspects must be taken into account to evaluate the program's sustainability. These factors encompass the necessity to enhance the caliber of human resources, augment crop output, maintain the reliability of fertilizer production via compost houses, and consider the economic and socio-cultural values.  
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Sub Urban Guna Meningkatkan Edukasi Dalam Teknik Pengelolaan Sampah di Padukuhan Dukuh, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman DIY Sudaryatno, Sudaryatno; Prasetya, Agus; Sulaiman, Muhammad; Sartika, Heni Wahyu; Santoso, Dian Hudawan; Bato, Marjan; Hidayatunnisa, Nurul Fadhlya; Maliga, Iga; Kisnanto, Indro
Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna Vol 2 No 2 (2024): November
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/parikesit.v2i2.14546

Abstract

adukuhan Dukuh merupakan salah satu wilayah yang sedang mengembangkan proses pengelolaan sampah organik dan anorganik berbasis budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF). Hal ini merespon dari timbulan sampah organik dan anorganik yang semakin tinggi pada TPA Piyungan DIY. Tujuan dari program pengabdian ini adalah melakukan sosialisasi dan pembinaan serta pendampingan berkelanjutan terhadap kelompok masyarakat melalui kelompok sampah “Migunani” untuk mengolah sampah rumah tangga secara mandiri yang dapat dimanfaatkan berbagai kebutuhan. Dengan demikian, permasalahan sampah dapat dikurangi dan menambah nilai ekonomi warga masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan dibagi 6 tahap yaitu : 1) Tahapan Persiapan dan Perizinan; 2) Workshop dan Edukasi Masyarakat; 3) Pelatihan dan pendampingan berkala; 4) Studi Banding di Omah Maggot Jogja; 5) Pembagian Alat Pengelolaan Sampah berupa Karung Komposter, Tong Komposter dan Alat Bor Biopori; dan 6) Tahapan Monitoring dan Evaluasi. Hasil dari seluruh rangkaian pengabdian berjalan dengan baik dan lancar. Hasil yang diharapkan dalam jangka panjang adalah kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah organik dan anorganik sehingga sampah dari Padukuhan Dukuh tidak perlu dibawa ke TPA. Kesimpulan dalam program ini adalah kelompok masyarakat mendapatkan peningkatan pengetahuan dan mulai melakukan pengelolaan sampah baik bagi rumah maggot maupun secara mandiri di rumah masing-masing.