Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

NEURODEGENERATION AS AN EARLY SIGN OF DIABETIC RETINOPATHY Dewi, Nadia Artha; Arfan, Muhammad; Rahmasari, Herisa; Putri, Mutiara Kristiani; Rosandi, Rulli; Kurniawan, Shahdevi Nandar
MNJ (Malang Neurology Journal) Vol. 8 No. 1 (2022): January
Publisher : PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Cabang Malang) - Indonesian Neurological Association Branch of Malang cooperated with Neurology Residency Program, Faculty of Medicine Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mnj.2022.008.01.12

Abstract

Diabetic retinopathy is major cause of visual impairment and blindness in diabetic patients worldwide. The concept of diabetic retinopathy as vascular disease has established into not only microvascular complication but also neurodegeneration problems. Neurodegeneration plays an important role in pathogenesis of diabetic retinopathy. In fact, neuroretinal changes in diabetes can take place even before vasculopathy can be clinically detected.  This condition is marked by accelerated loss of neurons due to apoptosis, particularly in the inner retinal layer. The characteristic of neurodegeneration can be detected through retinal imaging and electrodiagnostics. This review is very crucial, because identifying the pathophysiology of diabetic neurodegeneration better, we may be able to provide interventions using the appropriate therapy. We may also be able to utilize these diagnostic tools  for early detections of diabetic retinopathy, thus preventing blindness due to diabetes.
Pengaruh Komunikasi, Lingkungan Kerja, Kompensasi dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai di RS TK IV Cijantung Kesdam Jaya Rahmasari, Herisa; Kosasih, Kosasih; Yuliaty, Farida
Co-Value Jurnal Ekonomi Koperasi dan kewirausahaan Vol. 15 No. 5 (2024): Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan
Publisher : Program Studi Manajemen Institut Manajemen Koperasi Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/covalue.v15i5.4756

Abstract

Rumah sakit memiliki peran penting dalam menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas. Namun, tingginya turnover dan rendahnya kepuasan kerja karyawan dapat berdampak negatif terhadap kualitas layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi, lingkungan kerja, kompensasi, dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan di RS TK IV Cijantung Kesdam Jaya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden yang merupakan karyawan rumah sakit tersebut. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif, lingkungan kerja yang nyaman, kompensasi yang memadai, dan peluang pengembangan karir yang jelas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Faktor-faktor ini terbukti meningkatkan kinerja karyawan secara keseluruhan dan menurunkan niat untuk keluar (turnover intention). Kesimpulannya, manajemen rumah sakit perlu memperhatikan aspek-aspek tersebut untuk meningkatkan kinerja dan menjaga stabilitas operasional, yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas layanan kesehatan yang lebih baik.
RETINAL NERVE FIBER LAYER THICKNESS ASSOCIATED WITH SEVERITY OF DIABETIC PERIPHERAL NEUROPATHY IN DIABETES MELLITUS TYPE 2 Putri, Mutiara Kristiani; Arfan, Muhammad; Rahmasari, Herisa; Dewi, Nadia Artha; Rosandi, Rulli; Kurniawan, Shahdevi Nandar
International Journal of Retina Vol 8 No 1 (2025): International Journal of Retina (IJRetina) - INAVRS
Publisher : Indonesian Vitreoretinal Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35479/ijretina.2025.vol008.iss001.320

Abstract

Purpose: To identify whether the Retinal Nerve Fiber Layer is useful in detecting severity of peripheral neurodegeneration in diabetic patients Methods: A cross-sectional study was conducted. 36 people were enrolled in this study which is divided into two groups. 18 people with type 2 diabetes mellitus (DM) with Diabetic Peripheral Neuropathy (DPN) and 18 people with type 2 DM non-DPN. All subjects were 40-60 years old, and the best corrected visual acuity was better than 0,2 logMAR. An Optical Coherence Tomography (OCT) examination was carried out to determine the Retinal Nerve Fiber Layer (RNFL) thickness, and an Electroneuromyography examination was applied to establish a diagnosis of DPN. Data were analyzed with independent T-test and Spearman correlation analysis. Results: The average RNFL thickness in the DM with DPN was thinner than the RNFL thickness in the DM non-DPN group (100.22 ± 38; vs 102.61±9.11; p 0.444). At temporal quadrant and nasal quadrant, RNFL was also thinner in DM DPN group than DM non-DPN group (71.78±12.21, vs 76.33 ± 8.53, p 0.203; and 75.11±11.38 vs 77.39 ± 14, p 0.596). Sural and tibial amplitude (14.44±2.87 and 6.85± 4.98) , were the most significant predictor values in determining the severity of DPN (p=0.000). Average, temporal, and nasal RNFL thinning has an inverse association with DPN severity (r=-0,285; -0,258;and -0,126) Conclusion: RNFL was thinner at average, temporal, nasal quadrant in the DM group with DPN compared to DM non-DPN group. RNFL thickness has an inverse association with the severity of the DPN although they were not statistically significant. Keywords: Diabetes Mellitus, Diabetic Peripheral Neuropathy, Retinal Nerve Fiber Layer
Gambaran Penggunaan Aplikasi Rekam Medis Elektronik Pasien di Salah Satu Pukesmas Kota Batam Fida Pratama, Aditya Anugrah; Aprilia Putri, Lintang Laily; Anita, Anita; Rahmasari, Herisa; Sisko , Michael
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 09 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i09.1171

Abstract

Penggunaan aplikasi Rekam Medis Elektronik (RME) di industri kesehatan telah membuktikan diri sebagai solusi efektif untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini menganalisis tingkat efektivitas pelatihan dan pemahaman petugas kesehatan: mengukur sejauh mana pelatihan dan pemahaman petugas kesehatan terhadap penggunaan aplikasi rme di puskesmas kota batam telah berhasil dan memberikan kontribusi positif terhadap implementasi teknologi tersebut danmengevaluasi ketersediaan infrastruktur teknologi: menilai ketersediaan infrastruktur teknologi di puskesmas, termasuk perangkat keras, jaringan internet, dan kapasitas penyimpanan data, untuk memastikan bahwa aplikasi rme dapat digunakan secara optimal. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif serta kajian pustaka atau library research. Dalam implementasi aplikasi Rekam Medis Elektronik (RME) di Puskesmas Kota Batam, analisis tingkat efektivitas pelatihan dan pemahaman petugas kesehatan menunjukkan pentingnya evaluasi untuk memahami penerimaan dan keterlibatan petugas kesehatan terhadap teknologi ini. Dengan demikian, dapat dihasilkan rekomendasi untuk meningkatkan manajemen data dan layanan kesehatan secara keseluruhan, pengembangan Kebijakan dan Standar Implementasi: Hasil penelitian ini dapat membantu dalam merumuskan dan mengembangkan kebijakan serta standar operasional yang lebih baik terkait implementasi aplikasi RME di tingkat pelayanan primer.