Pradana, Mohammad Raditia
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Intensitas Perluasan Lahan Terbangun Pada Perubahan Tutupan Lahan Kota Depok Tahun 1999 – 2022: Dari Awal Terbentuknya Kota Depok Sampai Tahun 2022 Pradana, Mohammad Raditia; Wibowo, Adi; Ekaputri, Diah Megakesuman Muhidin
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 8 No. 2 (2024): Edisi Bulan Juli
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jgel.v8i2.13123

Abstract

Meningkatnya jumlah penduduk akan menyebabkan konversi suatu lahan menjadi lahan terbangun demi memenuhi kebutuhannya. Hal ini menyebabkan terjadi pergeseran sifat pedesaan menjadi sifat perkotaan di suatu wilayah. Kota Depok yang juga terkena efek Jakarta Metropolitan Region mengalami fenomena tersebut mulai dari terbentuknya sampai tahun 2022. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan tutupan lahan dan intensitas perluasannya dengan fokus lahan terbangun berbasis citra satelit Landsat 7 ETM + dan 8 OLI/TIRS dengan Google Earth Engine dari tahun 1999 dan 2022. Metode yang digunakan untuk melakukan klasifikasi adalah klasifikasi unsupervised dan untuk mengidentifikas intensitas perluasan dilakukan perhitungan Urban Expansion Intensity Index (UEII). Akurasi hasil klasifikasi unsupervised sebesar 0,65 dan 0,625 dari uji Kappa dapat digunakan untuk proses selanjutnya atau termasuk dalam kategori “good aggrement”. Hasil menunjukkan bahwa tutupan vegetasi menjadi tutupan lahan yang secara luas paling banyak menurun sebesar 5.918,9 Ha sedangkan lahan terbangun meningkat sekitar 8.807,4 Ha. Intensitas perluasan lahan terbangun di Kota Depok tahun 1999-2022 termasuk dalam kategori cepat. Selama 23 tahun, Kota Depok mengalami konversi lahan menjadi lahan terbangun secara drastis dengan intensitas yang cepat. Kesimpulan penelitian ini selama 23 tahun, Kota Depok mengalami perubahan tutupan lahan menjadi lahan terbangun terluas dan intensitas lahan terbangun dari perhitungan UEII adalah 1,91 yang tergolong cepat.
Penilaian Jakarta sebagai Healthy City berbasis Spasial dengan Spatial Multi-Criteria Analysis (SMCA) Pradana, Mohammad Raditia; Pradono, Kuncoro Adi; Prasetya, Ferdian Adhy; Wibowo, Adi
Media Komunikasi Geografi Vol. 25 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v25i2.78081

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesehatan kota Jakarta dalam konteks Kota Sehat menggunakan Spatial Multi-Criteria Analysis (SMCA). Data spasial dari berbagai sumber, termasuk infrastruktur lingkungan dan layanan kesehatan, digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi kesehatan masyarakat di area perkotaan. Metode SMCA memungkinkan penilaian komprehensif terhadap kesehatan kota dengan mengintegrasikan berbagai indikator kesehatan dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jakarta memiliki potensi sebagai kota yang mempromosikan kesehatan, meskipun terdapat variasi nilai asesmen di berbagai wilayah. Analisis spasial mengungkapkan kompleksitas hubungan antara faktor kesehatan dan infrastruktur kota, menyoroti pentingnya integrasi perencanaan fisik dengan kesejahteraan sosial. Penelitian ini juga menghadapi keterbatasan dalam ketersediaan data detail dan kompleksitas analisis spasial. Kesimpulannya, penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang tantangan dalam mencapai kesehatan kota yang berkelanjutan dan menekankan perlunya pendekatan interdisipliner dalam pembuatan kebijakan untuk mendukung kesehatan masyarakat dan lingkungan perkotaan.
Asesmen Provinsi DKI Jakarta sebagai Green City dengan Spatial Multi-Criteria Analysis (SMCA) Pradana, Mohammad Raditia; Wibowo, Adi
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 12 No. 3 (2024): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v12i3.77742

Abstract

This research is motivated by the high pressure of urbanization in DKI Jakarta, which has led to a reduction in green open spaces and an increase in air pollution, worsening the quality of the urban environment. These challenges hinder Jakarta's efforts to become a green city, which requires balancing development and environmental preservation. This study aims to analyze Jakarta's suitability as a green city based on urban environmental criteria using a Spatial Multi-Criteria Analysis (SMCA) approach. Using spatial data such as existing green areas, paddy fields, green open spaces, and bike lanes, as well as Landsat 8 satellite imagery, data rasterization and criteria weighting were conducted to produce an SMCA model. The results indicate that most areas in Jakarta show good suitability for a green city, although the measured greenness intensity, indicated by NDVI, tends to be low. A positive correlation between suitability and NDVI shows that areas with higher suitability tend to have greener and denser vegetation. The identification of three areas with the highest suitability provides guidance for decision-makers in optimizing green open space development. These findings can be used to formulate more effective strategies to enhance urban environmental quality and realize the green city concept in Jakarta through a combination of spatial analysis and appropriate policies.