<![CDATA[Menjadi mahasiswa yang memiliki kemampuan hard skill dan soft skill dapat di capai dengan mengikuti berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan. Mahasiswa yang terlibat dalam organisasi perlu mengorbankan waktu istirahat untuk menghadiri pertemuan, membuat agenda acara, dan selalu memantau pelaksanaan kegiatannya, sehingga mahasiswa dapat mengalami academic burnout. Namun mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki kemampuan bertahan diri dan strategi coping yang efektif dari burnout karena merasa sudah merasakan masalah yang sama. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mengggunakan teknik pengambilan sampel yaitu sampel populasi dari mahasiswa yang menjadi pengurus inti periode 2023-2024 yaitu sebanyak 84 mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji asumsi klasik secara asumsi instrumen penelitian ini sudah terpenuhi, Uji hipotesis dengan pengujian secara parsial (uji T)) dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan terhadap academic burnout, dengan hasil 0,000 untuk variabel resiliensi (X1) dan untuk variabel strategi coping (X2) hasil 0,038, secara simultan (uji F) hasil perhitungan menunjukkan nilai Fhitung = 20.752 dengan signifikan 0,000 hal ini berarti secara simultan resiliensi dan strategi coping mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap academic burnout. Dapat di simpulkan bahwa tingkat resiliensi dan strategi coping yang semakin tinggi dapat menurunkan tingkat academic burnout pada mahasiswa yang aktif berorganisasi]]>
