Claim Missing Document
Check
Articles

PEMETAAN KOMPETENSI SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI KABUPATEN SUMENEP BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2008-2010 , MUCHLIS; , DARYONO
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 19, No 1 (2012): Vol. 19, No. 1, Juni 2012
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan memetakan kompetensi siswa SMA di Kabupaten Sumenep berdasarkan hasil ujian nasional (UN) tahun 2008, 2009 dan 2010. Sumber data adalah Laporan Hasil dan Statistik Nilai Ujian Nasional tahun 2008, 2009 dan 2010. Kegiatan ini dimulai dari (1) pengelompokan materi soal kimia ke dalam Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai; (2) menjelaskan daya serap KD; dan (3) menjelaskan daya serap materi soal kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) rata-rata 38,3% KD pertahun yang tidak diujikan dari 41 KD yang ada. Satu KD terdapat satu hingga tiga materi soal kimia; (2) pada UN 2008 ada 2 KD dengan kriteria daya serap “cukup”, 6 KD “baik”, dan 18 KD “sangat baik”. Pada UN 2009 ada 6 KD dengan kriteria daya serap “baik” dan 19 KD “sangat baik”. Pada UN 2010 ada 1 KD dengan kriteria daya serap “kurang”, 2 KD “baik”, dan 22 KD “sangat baik”; (3) ada 40 materi soal kimia. Pada UN 2008 ada 3 materi soal kimia dengan kriteria daya serap “cukup”, 6 materi soal kimia “baik”, dan 31 materi soal kimia “sangat baik”. Pada UN 2009 ada 1 materi soal kimia dengan kriteria daya serap “kurang”, 2 materi soal kimia “cukup”, 8 materi soal kimia “baik” dan 29 materi soal kimia “sangat baik”. Pada UN 2010 ada 1 materi soal kimia dengan kriteria daya serap “kurang”, 1 materi soal kimia “cukup”, 7 materi soal kimia “baik”, dan 31 materi soal kimia “sangat baik”.  Kata kunci: pemetaan kompetensi, ujian nasional. Abstract. This research aim to map student competency of SMA in Sumenep Regency based on national examination in 2008, 2009 and 2010. Source of data is Report of Result and Statistic of National Examination Value of  2008, 2009 and 2010. The research started from ( 1) grouping of chemical problem subjects into Basic Competency ( KD) suitable; ( 2) explaining percentage of KD; and ( 3) explaining percentage of chemical problem subjects. Result of research indicate that (1) mean 38,3% KD each year  which do not be tested from 41 existing KD. There is one till three chemical problem subjects in one KD; ( 2) in UN 2008 there is two KD that percentage criteria ”enough”, six KD “good” and eighteen “verygood”. In UN 2009 there is six KD that percentage criteria “good” and nineteen KD “verygood”. in UN 2010 there is one KD that percentage criteria ”less”, two KD “good” and twentytwo “verygood”; (3) in UN 2008 there is three chemical problem subjects that percentage criteria ”enough”, six KD “good” and thirtyone “verygood”. In UN 2009 there is one chemical problem subjects that percentage criteria “less”, twoo “enough”, eight “good” and twentynine “verygood”. In UN 2010 there is one chemical problem subjects that percentage criteria ”less”, one “enough”, seven “good” and thirtyone “verygood”.     Key words:  map competency, national examination
KAJIAN PEMANFAATAN TERMINAL BARU MOJOSARI DI KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO HARI SAPUTRI EKO POSPASA, YHANI; , DARYONO
Swara Bhumi Vol 5, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTerminal merupakan salah satu fasilitas umum yang penting terhadap alur transportasi, karena itu untuk menunjang fasilitas transportasi menjadi lebih baik dibangun terminal baru Mojosari untuk mengantikan terminal lama Mojosari yang dianggap terlalu sempit dan sudah tidak sesuai. Perkembangannya Terminal Baru Mojosari tidak berfungsi dengan baik. Penelitian ini dilator belakangi oleh fakta di lapangan tentang tidak optimalnya pengoperasian dan pemanfaatan Terminal Baru Mojosari. Dua faktor utama tidak optimalnya Terminal Baru Mojosari. Pertama, penolakan supir angkutan umum untuk masuk ke terminal. Kedua, lokasi terminal yang jauh dari pusat fasilitas kota Mojosari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi calon penumpang dan pengemudi angkutan umum Terminal Baru Mojosari terkait kondisi fisik terminal, untuk mengetahui persepsi pemudi angkutan umum terhadap lokasi Terminal Baru Mojosari, dan untuk mengetahui persepsi pengguna angkutan umum terhadap lokasi Terminal Baru Mojosari.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan tiga variabel penelitian; 1) Kondisi fisik terminal, 2) Pemanfaatan Terminal Baru Mojosari, 3) Persepsi pengemudi angkutan umum terhadap lokasi Terminal Baru Mojosari, 4) Persepsi pengguna angkutan umum terhadap lokasi Terminal Baru Mojosari. Teknik pengumpulan data antara lain dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.Hasil penelitian, skor total penilaian kondisi fisik untuk fasilitas umum dan penunjang adalah 107 yang menunjukkan bahwa Terminal Baru Mojosari mempunyai fasilitas sudah baik. Skor total kondisi fisik yang secara langsung dirasakan pengemudi adalah 2442 yang menunjukkan bahwa Terminal Baru Mojosari mempunyai fasilitas sangat baik. Skor total persepsi pengemudi angkutan umum terhadap lokasi Terminal Baru Mojosari adalah 1987 yang menunjukkan bahwa menurut pengemudi jika masuk Terminal Baru Mojosari membutuhkan waktu cukup lama. Skor total persepsi pengguna angkutan umum terhadap lokasi terminal baru Mojosari adalah 1987 menunjukkan pengguna angkutan umum memerlukan waktu cukup lama untuk berjalan dari lokasi awal ke Terminal Baru Mojosari.Kata Kunci : Terminal, Mojosari, Angkutan Umum, Penumpang.
PENGEMBANGAN MEDIA MAKET PADA MATERI MORFOLOGI DASAR LAUT MATA KULIAH OSEANOGRAFI CHOIROTUN NISAK, LAILY; , DARYONO
Swara Bhumi Vol 5, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKajian mata kuliah Oseanografi memiliki cakupan materi yang sangat luas akan membatasi dosen dalam penyampaian materi tersebut. Pembelajaran Oseanografi yang hanya menggunakan 2D kurang mampu menggambarkan keadaan sebenarnya serta kemampuan berfikir mahasiswa yang beragam akan mengalami kesulitan dalam belajar. Dosen seharusnya menggunakan alat perantara atau media yang dapat mewakili materi tersebut dalam wujud media yang lebih konkret sehingga dapat membantu dalam proses belajar. Media yang digunakan dapat merangsang fikiran, kemauan dan perasaan mahasiswa, sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar sendiri.Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran 3D sehingga memudahkan mahasiswa dalam memahami materi Oseanografi karena media yang digunakan lebih konkrit daripada 2D. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model 4D yaitu tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Penelitian pengembangan ini hanya sampai pada tahap uji kelayakan karena keterbatasan waktu dan materi.Media ini ditelaah oleh ahli media dan ahli materi sehingga dapat menghasilkan media yang sesuai dengan materi Oseanografi dan layak digunakan. Penelitian ini diperoleh bahwa media pembelajaran Maket 3D sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran Mata Kuliah Oseanografi pada Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Surabaya pada materi morfologi dasar laut. Berdasarkan penilaian ahli media dan materi serta responden mahasiswa yang mencapai presentase sebesar 86,24 %, dengan rincian nilai dari Ahli Media sebesar 90,91 % dan Ahli Materi sebesar 84,62 % serta angket mahasiswa sebesar 84%. Berdasarkan skala Likert angka 86,24 % termasuk pada range 80,01% - 100,00% sehingga termasuk dalam kriteria ?Sangat Layak?.Kata kunci: Penelitian Pengembangan, Model 4D, Media Pembelajaran Maket 3D, Morfologi Dasar Laut
JPENGEMBANGAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA MATERI TATA SURYA MATA KULIAH KOSMOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TRI ANITA SARI, DESI; , DARYONO
Swara Bhumi Vol 5, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenggunaan media pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu mahasiswa dalammemahami materi pembelajaran. Salah satu materi pembelajaran Mata Kuliah Kosmografi adalah Tata Surya. Selama inisebagian besar pembelajarannya menggunakan media Power Point. Hal tersebut terkadang menyulitkan mahasiswadalam memahami materi yang disampaikan. Berdasarkan analisis kebutuhan Mahasiswa Jurusan Pendidikan GeografiUniversitas Negeri Surabaya, khususnya pada Mata Kuliah Kosmografi materi Tata Surya, mahasiswa memerlukanmedia maket yang menggambarkan karakteristik planet-planet penyusunannya. Tujuan penelitian ini mengembangkanmedia pembelajaran Tata Surya dengan bentuk dan warna sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian inibertujuan untuk 1) Mengembangkan media maket yang menggambarkan karakteristik planet-planet penyusunannya yanglayak digunakan dan 2) mengetahui persepsi mahasiswa terhadap media yang dikembangkan.Subjek penelitian ini mahasiswa yang telah memprogram Mata Kuliah Kosmografi sejumlah 20 orang. Jenispenelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model 4D (Four Design) yang terdiri dari tahap Define(pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan) dan Desseminate (penyebaran). Penelitian ini dilakukansampai 3 tahapan saja yaitu Define, Design, Develop sedangkan tahap Desseminate tidak dilakukan karena keterbatasanwaktu dan biaya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen validasi untuk telaah ahli mediadan ahli materi, serta angket persepsi mahasiswa. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatifdengan teknik skoring.Pengembangan media mengalami tahap revisi sebelum dinyatakan layak oleh validator. Berdasarkan penilaianvalidator ahli media dan ahli materi, media mendapatkan nilai persentase sebesar 91%. Berdasarkan skala Likert nilaipersentase 91% termasuk dalam kategori ?sangat layak?. Hasil penilaian media yang dilakukan terhadap mahasiswamendapatkan nilai persentase sebesar 80%. Berdasarkan skala Likert, nilai persentase 80% termasuk dalam kategorisangat menarik. Dari hasil penelitian ini, diperoleh bahwa media 3D yang dikembangkan sangat layak digunakan sebagaimedia pembelajaran materi Tata Surya Mata Kuliah Kosmografi di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas NegeriSurabaya.Kata Kunci: Penelitian Pengembangan, Model 4D, Media Pembelajaran 3D, Tata Surya
ANALISIS TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH DAN KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH DI KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2011 DAN TAHUN 2015 EFENDI, FANI; , DARYONO
Swara Bhumi Vol 5, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKabupaten Pasuruan terdiri dari 24 kecamatan yang masing-masing memiliki karakteristik wilayah berbeda. Perbedaan karaktristik wilayah menyebabkan tingkat ketimpangan antar wilayah dan tingkat perkembangan wilayah yang beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan wilayah tahun 2011 dan 2015 serta tingkat ketimpangan antar wilayah dan memberikan arahan pembangunan wilayah di Kabupaten Pasuruan.Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian adalah seluruh Kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Objek penelitian adalah perkembangan dan ketimpangan antar wilayah tahun 2011 dan 2015 di Kabupaten Pasuruan. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Jenis data yang diperlukan yakni data sekunder meliputi jumlah fasilitas publik, kependudukan, aksesibilitas, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten, dan PDRB Kecamatan. Teknis analisis data menggunakan Indeks Komposit, Indeks Williamson, Tipologi Klassen, dan analisis SWOT.Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat perkembangan wilayah di Kabupaten Pasuruan dalam perhitungan indeks komposit dengan indikator jumlah fasilitas sarana publik, kependudukan, dan aksesibilitas pada tahun 2011 tergolong kategori sedang dengan nilai indeks 60,0 dan di tahun 2015 juga tergolong kategori sedang dengan nilai indeks 60,2. Kecamatan yang miliki tingkat perkembangan tertinggi adalah Kecamatan Kejayan. Tingkat ketimpangan di Kabupaten Pasuruan menggunakan indeks Williamson dan tipologi Klassen dengan indikator PDRB, laju PDRB, jumlah Penduduk, dan PDRB per-Kapita pada tahun 2011 dan tahun 2015 tergolong kategori sedang. Kecamatan yang memiliki tingkat ketimpangan wilayah tertinggi adalah Kecamatan Lekok. Arahan strategi pembangunan untuk meningkatkan laju perkembangan dan mengurangi ketimpangan wilayah Kabupaten Pasuruan, berdasarkan analisis SWOT adalah memperbanyak lapangan kerja, sarana ekonomi dan memperbaiki insfrastruktur.Kata Kunci: Perkemangan Wilayah, Ketimpangan Wilayah, dan Pembangunan Wilayah.
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA LULUSAN SMP/MTS YANG MELANJUTKAN KE SMA/SMK SEDERAJAT DI KECAMATAN KURIPAN KABUPATEN PROBOLINGGO , FAISOL; , DARYONO
Swara Bhumi Vol 5, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKecamatan Kuripan Kabupaten Probolinggo adalah daerah dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat Sekolah Menengah Atas terendah dibanndingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Probolinggo yaitu dengan APK 13% dan APM 12,1%. Hal ini menunjukkan daerah tersebut masih banyak anak lulusan SMP/MTs yang tidak melanjutkan ke SMA/SMK Sederajat, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang menyebabkan rendahnya lulusan SMP/MTs melanjutkan ke SMA/SMK Sederajat.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Kuripan Kabupaten Probolinggo. Populasi dalam penelitian ini adalah anak lulusan SMP/MTs tahun 2015/2016 yang tidak melanjutkan ke SMA/SMK sederajat yaitu sejumlah 133 anak. Jumlah sampel sebanyak 57 orang yang ditentukan menggunakan rumus Slovin dan pengambilan sampel dilakukan dengan proporsional area secara random sampling. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik skoring berdasarkan skala likert.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menjadi penyebab rendahnya lulusan SMP/MTs melanjutkan ke SMA/SMK sederajat adalah sebagai berikut : 1) motivasi anak yang rendah (66,6%), 2) motivasi orang tua yang rendah (57,8%), 3) jarak rumah dengan gedung sekolah jauh (54,3%), 4) pengaruh teman bermain (50,8%), pendapatan orang tua yang rendah (59,6%), dan budaya yang menganggap pendidikan tidak penting (57,8%).Kata kunci : APK dan APM , motivasi, geografis, sosial, ekonomi, budaya
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI MATERI DINAMIKA GERAKAN LEMPENG TEKTONIK MATA KULIAH GEOLOGI UMUM PRODI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA ARIFANDI NOR, DWINDA; , DARYONO
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMedia merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran yang mempunyai fungsi dan peran yang sangat vital bagi keberhasilan pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Pemilihan media yang tepat akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Selama ini, proses pembelajaran materi Tektonisme dalam mata kuliah Geologi Umum hanya menggunakan media power point saja yang membuat mahasiswa hanya fokus pada menulis dibanding mendengarkan penjelasan pendidik. Agar mahasiswa dapat memahami materi tektonisme dengan baik dan proses pembelajaran lebih efektif, perlu adanya pengembangan media tiga dimensi yang layak untuk menunjang proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media tiga dimesi yang layak dan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap media yang dikembangkan.Jenis penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate). Subjek dalam pengembangan media model ini yaitu mahasiswa Prodi S-1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Surabaya angkatan 2014 yang telah lulus mata kuliah Geologi Umum sebanyak 30 mahasiswa. Data penelitian dikumpulkan menggunakan lembar validasi media dan lembar validasi materi serta lembar angket respon mahasiswa terhadap media pembelajaran tiga dimensi yang telah dikembangkan.Media pembelajaran tiga dimensi materi Tektonisme ini mengalami validasi sebelum dikatakan layak oleh validator ahli media dan ahli materi. Hasil skor validasi oleh ahli media yaitu sebesar 83,3% dan hasil skor validasi oleh ahli materi yaitu sebesar 88,8%. Berdasarkan kelayakan pada skala likert, hasil nilai validasi dari ahli media dan ahli materi termasuk antara 80%-100% sehingga termasuk dalam kriteria ?sangat layak?. Total hasil respon dari 30 mahasiswa mendapat perolehan skor sebesar 90,1% dan termasuk dalam kriteria ?sangat setuju?. Artinya, mahasiswa memberikan tanggapan baik terhadap media yang dikembangkan dan setuju terhadap media sebagai penunjang dalam proses pembelajaran materi tektonisme mata kuliah Geologi Umum.Kata Kunci: Penelitian Pengembangan, Media Tiga Dimensi, Tektonisme
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 3 DIMENSI MATERI LIPATAN DAN PATAHAN MATA KULIAH GEOLOGI STRUKTUR PRODI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA WAHYU SETIAJI, RIFKI; , DARYONO
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPemilihan media yang tepat akan menghasilkan proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, karena media mempunyai berbagai kelebihan antara lain membuat konsep yang abstrak dan kompleks menjadi sesuatu yang nyata, sederhana, sistematis, dan jelas. Selama ini perkuliahan Geologi Struktur khususnya materi lipatan dan patahan dalam pembelajaran menggunakan media power point yang di dalamnya terdapat animasi dan video. Kelemahannya mahasiswa hanya dapat mengamatinya secara sekilas sehingga banyak mahasiswa yang belum memahami materi yang di jelaskan. Mengatasi hal tersebut perlu dikembangkan media lipatan dan patahan yang dapat menunjang proses pembelajaran dan dapat diamati setiap saat. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media 3 dimensi pembelajaran geologi struktur materi lipatan dan patahan yang layak untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap kesesuaian media yang di kembangkan untuk memudahkan pemahaman materi pembelajaran.Jenis penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate). Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif berdasarkan hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi serta angket respon mahasiswa terhadap media pembelajaran tiga dimensi yang telah dikembangkan.Hasil skor validasi oleh ahli media yaitu sebesar 93% dan hasil skor validasi oleh ahli materi sebesar 91%. Berdasarkan skala likert, hasil nilai validasi dari ahli media dan ahli materi termasuk antara 80%-100% sehingga termasuk dalam kriteria ?sangat layak?. Total hasil repon dari responden mahasiwa menunjukkan bahwa media yang di kembangkan sudah sangat sesuai dan memudahkan pemahaman terhadap materi dengan skor masing-masing 93,5% sehingga media yang dikembangkan sangat sesuai sebagai media yang di kembangkan.Kata Kunci:Penelitian Pengembangan, Media Tiga Dimensi, Lipatan dan Patahan
PENGEMBANGAN MEDIA MODEL DAERAH TOPOGRAFI KARST PADA MATAKULIAH GEOMORFOLOGI UMUM DENGAN MATERI MORFOLOGI KARST DI PRODY PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MASRUROH, HANIK; , DARYONO
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMedia memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstruktur dan pembelajaran dapat lebih menarik. Selama ini perkuliahan geomorfologi umum khususnya materi morfologi karst dalam penyampaianya menggunakan metode ceramah dengan media power point. Mahasiswa supaya dapat memahami materi morfologi karst dengan lebih baik perlu adanya media model daerah topografi karst yang dapat menunjang proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui karakteristik model daerah topografi karst pada mata kuliah geomorfologi umum materi morfologi karst yang layak digunakan dan 2) mengetahui respon mahasiswa terhadap media model daerah topografi karst.Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian R & D (Research and Develoment) Borg and Gall (1983:775). Subjek dalam pengembangan media model ini yaitu mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi yang telah memprogram matakuliah geomorfologi umum sebanyak 30 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan model pengembangan R & D (Research and Development) yang di adopsidari Borg and Gall. Model pengembangan dari Borg and Gall ini terdiri dari 10 tahapan, namun peneliti menggunakan 7 tahapan yang terdiri dari potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi produk, persepsi mahasiswa, produk akhir. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah validasi oleh ahli media dan ahli materi serta angket respon mahasiswa terhadap media model daerah topografi karst.Media pembelajaran model daerah topografi karst mengalami validasi sebelum dikatakan layak oleh validator ahli media dan ahli materi. Hasil validasi total ahli media dan ahli materi media model daerah topografi karst mendapatkan nilai sebesar 81%, dengan rincian validasi ahli media sebesar 82% dan validasi ahli materi yaitu sebesar 80%. Berdasarkan kriteria kelayakan pada skala likert nilai 81% termasuk antara 80%-100% sehingga termasuk dalam kriteria ?Sangat Layak?. Total hasil respon dari 30 mahasiwa di dapat 9% mahasiswa mengatakan bahwa media ?Baik? dan 91% mahasiswa mengatakan ?Sangat Baik? untuk digunakan dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini, diperoleh bahwa media model daerah topografi karst layak digunak sebagai pembelajaran di Pada Materi Morfologi Karst di Prodi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Surabaya.Kata kunci:Penelitian Pengembangan, Media Model, Morfologi Karst
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MAKET PADA MATERI VULKANISME DALAM MATA KULIAH GEOLOGI UMUM PRODI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA NOVITA SARI, HENY; , DARYONO
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKetersediaan media pembelajaran dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran sehingga berperan penting serta memperlancar dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu materi pembelajaran Mata Kuliah Geologi Umum adalah Vulkanisme. Pembelajaran mata kuliah tersebut sebagian besar menggunakan media Power Point. Hal ini membuat mahasiswa sulit memahami materi yang disampaikan karena dengan menggunakan Power Point yang membuat peserta didik fokus menulis daripada mendengarkan. Berdasarkan analisis kebutuhan mahasiswa, khususnya pada Mata Kuliah Geologi Umum pada materi vulkanisme, mahasiswa memerlukan media maket yang menggambarkan fenomena vulkanisme. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengembangkan media pembelajaran maket pada materi vulkanisme yang layak; 2) Mengetahui respon mahasiswa tentang media pembelajaran maket pada materi vulkanisme.Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi, berjumlah 30 orang yang telah memprogram Mata Kuliah Geologi Umum. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model 4D yang terdiri dari tahap Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan) dan Desseminate (penyebaran). Namun tahap Desseminate tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya. Teknik pengumpulan data berupa instrumen validasi oleh ahli media dan ahli materi serta angket respon mahasiswa. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik skoring.Kelayakan maket ditentukan oleh hasil penilaian dari validator ahli media dan ahli materi. Berdasarkan hal itu ahli media memberikan penilaian 89% dan ahli materi 94%. Berdasarkan angka tersebut, media yang dikembangkan ?Sangat Layak?. Hal ini Berdasarkan skala likert nilai persentase diantara 80,01%-100,00% termasuk dalam kategori ?Sangat Layak?. Hasil penelitian ini, diperoleh bahwa maket 3D sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran materi Vulkanisme Mata Kuliah Geologi Umum di Jurusan pendidikan Geografi Universitas Negeri Surabaya.Kata kunci : Penelitian Pengembangan, Model 4D, Media Pembelajaran 3D, Vulkanisme