Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN VERTIGO PADA REMAJA DI SMK KESEHATAN BINA PRESTASI TANGERANG Indra Adiyansyah; Yayah Choeriyah; Alfika Safitri
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v8i1.5755

Abstract

Pendahuluan: Tidur menjadi hal penting yang menentukan kesehatan fisik manusia, terutama pada remaja yang sedang dalam masa perkembangan fisik maupun emosional. Namun, sebagian besar remaja memiliki kualitas tidur yang buruk karena faktor emosional maupun rutinitas tidur yang buruk sehingga menyebabkan kejadian vertigo pada remaja. Studi terdahulu seperti Farizy & Graharti (2021), Saputra et al. (2019), dan Naina ret al. (2020) menyatakan kualitas tidur mempengaruhi kejadian vertigo karena meningkatkan kejadian migrain dan hilang keseimbangan saat beraktivitas. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kualitas tidur dengan kejadian vertigo pada remaja di SMK Kesehatan Bina Prestasi Tangerang. Desain Penelitian: Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan uji univariat dan bivariat. Jumlah sampel yang digunakan dalah 86 siswa. Teknik Sampling: Penentuan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Jumlah Sampel: Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMK Kesehatan Bina Prestasi Tangerang yang berjumlah 86 orang. Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kualitas tidur dengan kejadian vertigo pada remaja yang dibuktikan dengan signifikansi 0,000 dan terdapat 48,27% siswa dengan kualitas buruk mengalami vertigo. Sebanyak 51,72% siswa dengan kualitas tidur baik juga mengalami vertigo yang disebabkan waktu tidur nyenyak yang bermasalah.
Literatur Review : Pengaruh Personal Hygiene Terhadap Pencegahan Infeksi Luka Perineum Pada Ibu Nifas Iftitah Wira Sarwa; Nuryani; Jeanita Fasya Melivia; Indra Adiyansyah; Ismi Nur Faizah; Iis Mutmaisah
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 8 (2025): Menulis - Agustus
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i8.622

Abstract

Latar Belakang: Masa nifas (Puerperium) adalah masa lahirnya plasenta hingga organ reproduksi khususnya alat-alat kandungan kembali pulih seperti keadaan sebelum hamil (Fitriani, dalam Holidah et al., 2024). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Personal Hygiene Terhadap Pencegahan Infeksi Luka Perineum Pada Ibu Nifas. Metode: Literature Review ini dilakukan melalui pencarian artikel secara menyeluruh dengan pendekatan PICO. Dari tahap tersebut didapatkan beberapa jurnal yang sesuai untuk penelitian. Pada tahap pencarian awal dengan memasukkan kata kunci pada database elektronik. Berdasarkan pencarian melalui database Pubmed (n-5), ResearchGate (n-10) dan Google Scholar (n-33) diperoleh 48 artikel. Setelah dilakukan skrining awal, dikeluarkan artikel yang terbit lebih dari 5 tahun (n-10), sehingga tersisa 38 artikel. Selanjutnya 20 artikel dengan desain Quasy Experiment diekslusi sehingga tersisa 18 artikel yang memenuhi kriteria kelayakan. Pada tahap akhir, artikel yang tidak membahas luka perineum (n-3) sehingga diperoleh 15 artikel yang diinklusi dalam literatur review ini. Hasil: Hasil penelitian dari Pengaruh Personal Hygiene Terhadap Pencegahan Infeksi Luka Perineum Pada Ibu Nifas terdapat fakta bahwa melakukan personal hygiene dapat menjadi solusi membantu proses penyembuhan dan pencegahan Infeksi Luka Perineum Pada Ibu Nifas. Personal Hygiene (p=0,023) dengan infeksi. 50% responden dengan skor Personal Hygiene tinggi tidak mengalami infeksi luka post Sectio Caesarea (63,3%) Infeksi luka perineum berkisar antara 0,1%-23,6%, dan dehisens luka berkisar antara 0,21%-24,6%. Penyembuhan Luka sebanyak 56% kejadian penyembuhan luka cepat pada masa nifas. Kesimpulan: Personal hygiene terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan infeksi dan percepatan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa praktik kebersihan diri, khususnya vulva hygiene, secara konsisten mampu menurunkan risiko infeksi luka episiotomi dan mempercepat pemulihan. Pengetahuan ibu, dukungan keluarga, status gizi, dan mobilisasi dini juga merupakan faktor penting yang saling mendukung keberhasilan perawatan luka.