Agrowisata, kombinasi dari pertanian dan pariwisata, berperan penting dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui pemanfaatan sektor pertanian sebagai objek wisata. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat berbagai spot agrowisata menarik, seperti agrowisata Salak Pondoh di Sleman, yang menawarkan berbagai fasilitas dan kegiatan rekreasi. Desa Polengan dan Desa Kembangarum juga menunjukkan potensi besar dalam pengembangan desa wisata berbasis pertanian dan potensi alam. Namun, tantangan seperti daya tarik yang kurang dan kondisi yang kurang terawat menghambat pertumbuhan agrowisata. Oleh karena itu, strategi pengembangan yang melibatkan masyarakat dan optimalisasi sumber daya lingkungan sangat penting. Selain itu, penggunaan metode pemrograman linier dapat membantu mengoptimalkan produksi dan profitabilitas usaha pertanian. Pandemi COVID-19 telah menguji ketahanan ekonomi, namun modal sosial menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Contoh sukses adalah Desa Pujon Kidul di Malang yang telah meningkatkan PADes melalui pariwisata desa. Upaya konservasi lingkungan, pengelolaan sampah yang cerdas, dan teknologi pertanian modern juga menjadi faktor penting dalam pengembangan agrowisata yang berkelanjutan. Desa Kutambaru di Sumatera Utara menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dan kerjasama dengan berbagai pihak dapat menciptakan desa eco agro tourism yang menarik wisatawan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.