Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL PEMBIMBING KEMASYARAKATAN DALAM PROSES BIMBINGAN KONSELING PEMASYARAKATAN TERHADAP KLIEN ANAK DI BAPAS KELAS II BENGKULU Rupian Joyo; Mas Agus Firmansyah; Dhanurseto Hadiprashada
Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik Vol 13 No 1 (2024): Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial dan Politik (Juni)
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences Universitas Prof Dr Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/8ak0c034

Abstract

The purpose of this research is to determine the transactional communication of pembimbing kemasyarakatan with child clients in the guidance counselling process at the Class II Bengkulu Bapas. This research approach uses qualitative methods. Informants were selected by pembimbing kemasyarakatan and child clients and determined using purposeful techniques. Data collection techniques include observation, in-depth interviews, and documentation. Research results: personality and independence correctional counselling guidance with transactional communication went well. Child clients who initially had non-compliant behaviour in self-reporting and did not participate in personality and independence guidance activities experienced changes in compliance and recovered from psychological trauma. Transactional communication between pembimbing kemasyarakatan and child Clients uses the Didactic Method in an open manner, Empty Chairs can feel and understand the child Client's physical and psychological condition regarding their psychological trauma. Playing the role of mutual need between  pembimbing kemasyarakatan and child clients. characterization The family trusts the child client, does not dictate to them, and always tries to provide examples of positive behavior to the child client. Analysis rituals of and leisure and awareness the willingness of pembimbing kemasyarakatan to place themsel with Klien anak. Analyze rituals and free time with awareness and the willingness of pembimbing pemasyarakatan to place themselves with child clients
Pelayanan Sosial bagi Lanjut Usia dalam Perspektif Suku Rejang Osira, Yessilia; Dhanurseto Hadiprashada
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 2 (2025): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Kesejahteraan Sosial (Pusdiklatbangprof Kesos), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v14i2.3369

Abstract

Orang lanjut usia (lansia) secara umum memiliki berbagai permasalahan dan kerentanan, baik aspek kesehatan, mental psikologis, aspek sosial dan aspek ekonomi. Situasi lansia tersebut membutuhkan model pelayanan sosial yang tepat sesuai dengan karakteristik masing-masing lansia, baik suku, agama, adat budaya dan kebiasaan masing-masing lansia. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pelayanan sosial yang tepat bagi lansia, khususnya Suku Rejang di Provinsi Bengkulu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus dengan tokoh Adat Masyarakat Rejang di Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Tengah dan Kabupaten Bengkulu Utara. Selain itu juga dilakukan studi dokumentasi untuk mengkaji pelayanan sosial bagi lansia. Hasil pendataan diolah dan dianalisa secara kualitatif sehingga mendapatkan gambaran yang jelas tentang pelayanan sosial bagi lansia dalam perpektif Suku Rejang. Hasil penelitian menunjukkan ada ditemukan nilai-nilai kearifan lokal Suku Rejang tentang bagaimana masyarakat memberikan pelayanan sosial bagi orang lansia. Pelayanan sosial bagi lansia yang dilaksanakan oleh masyarakat Rejang terbagi dua menjadi pelayanan yang dilakukan keluarga dan pelayanan yang dilakukan oleh komunitas atau kelompok dalam wujud lembaga adat. Dalam lingkup keluarga, pelayanan terhadap lansia dilakukan dalam bentuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan; makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Sementara pelayanan lansia yang dilakukan oleh lembaga adat, dilakukan dalam bentuk aturan yang memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan lansia oleh keluarga, dan manakala keluarga tidak memenuhi, maka akan mendapatkan sanksi dari lembaga adat. Berdasarkan hasil penelitian ini, kami merekomendasikan beberapa hal untuk ditindaklanjuti: a) Pentingnya pemeritah daerah, terutama dinas yang menangani lansia, untuk mengidentifikasi dan mengembangkan kembali nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Rejang dalam memberikan pelanyanan sosial lansia, baik dipergunakan dalam pelayanan di luar institusi maupun pelayanan di dalam institusi. b) Pentingnya lembaga adat dan tokoh masyarakat Rejang untuk menghidupkan dan mengembangkan kembali nilai-nilai kearifan lokal Suku Rejang sebagai acuan kehidupan bermasyarakat dalam merawat lansia dan memberikan pelayanan sosial bagi lansia
Feedback Kebijakan Komunikasi Publik pada Pemasangan Speed bump Pada ZoSS Pada warga Kabupaten Bengkulu Tengah: Solusi Keselamatan atau Sumber Gangguan? Himawansyah, Bertarius; Dhanurseto Hadiprashada; Achmad Aminudin
Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 10 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jdk.v10i1.12497

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana umpan balik yang didapatkan dari sebuah kebijakan public tentang pemasangan speedbump pada zona selamat sekolah. Tingginya kecelakaan yang terjadi pada pelajar akhirnya membaut pemerintah menerapkan Zona Selamat Sekolah (Zoss) dengan pemasangan sepeedbump. Sayangnya masyarakat mengeuhkan dampak dari speedbump, kebisingan dan goncangan yang mengakibatkan rusaknya rumah mereka. Penelitian ini dilakukan pada Kabupaten Bengkulu Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara informan dan juga observasi. Hasil yang didapatkan bahwa terdapat kerusakan yang dialami warga akibat masih terjadinya pelanggaran berkendara di Zona selamat sekolah Kabupaten Bengkulu tengah. Feedback dari kebijakan ini tergolong negatif karena surat pengaduan yang dilayangkan warga belum mendapatkan tanggapan dari kementerian perhubungan. Meskipun speedbump mengatasi banyaknya kecelakaan lalu lintas, namun perlu diperhatikan lagi desain dan kelayakan sebelum diterapkan pada zona selamat sekolah. Penelitian ini merekomendasikan agar dapat dilakukannya audiensi dan komunikasi efektif antara pemerintah dan juga warga terdampak sehingga terjaganya kepercayaan pada kedua belah pihak.