Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL BERDASARKAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA MADYA DI SMA X KOTA BEKASI Adelia Mareta Putri Pratama; Fathana Gina
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 2 No. 3 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v2i3.2853

Abstract

Belakangan ini kasus perundungan yang dilakukan oleh remaja semakin mengkhawatirkan. Perilaku perundungan terjadi karena kurang mampunya individu untuk mengelola emosi mereka sendiri, serta kurangnya rasa peduli terhadap emosi orang lain. Individu yang memiliki kecerdasan emosional rendah akan sulit untuk mengelola emosi pada dirinya sendiri. Hal tersebut yang membuatnya bertindak agresif serta merendahkan dirinya maupun orang lain. Cara individu mengelola emosi biasanya berbeda sesuai dengan jenis kelaminnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecerdasan emosional berdasarkan jenis kelamin pada remaja madya di SMA X Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 222 orang dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Alat ukur penelitian menggunakan skala kecerdasan emosional yang disusun berdasarkan teori dari Goleman. Hasil penelitian menunjukan nilai signifikansi 0,161 (p>0,05), artinya tidak ada perbedaan signifikan pada kecerdasan emosional berdasarkan jenis kelamin pada remaja madya di SMA X Kota Bekasi.
HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN NOMOPHOBIA PADA PELAJAR SMPN (X) KOTA BEKASI Hanifah Muti Fadhilah, Hanifah Muti Fadhilah; Fathana Gina
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 9 No. 1 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v9i1.9240

Abstract

Penelitian ini merupakan sebuah studi untuk mengetahui hubungan regulasi diri dengan nomophobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan regulasi diri dengan nomophobia pada pelajar SMPN X Kota Bekasi. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 187 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis korelasi. Dan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Cluster sampling. Hasil penelitian ini berdasarkan hasil analisis korelasi Spearman’s rho, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara regulasi diri dengan nomophobia pada pelajar SMPN X Kota Bekasi, yang artinya (Ha) diterima dan (Ho) ditolak. Dengan skor koefisien korelasi sebesar -0.601** dan signifikansi 0.000. Dari hasil kategorisasi yang dilakukan,sebagian besar responden memiliki regulasi diri yang tinggi, serta sebagian besar responden juga memiliki nomophobia yang rendah. hasil tersebut menunjukkan bahwa, semakin tinggi regulasi diri maka semakin rendah nomophobia. Begitupun juga sebaliknya, semakin rendah regulasi diri maka semakin tinggi nomophobia pada pelajar SMPN X Kota Bekasi.
Psychological Distress Phenomena in Young Adults Due to Toxic Family Relationships Nurwahyuni Nasir; Sandra Adetya; Fathana Gina
Linguanusa : Social Humanities, Education and Linguistic Vol. 2 No. 3 (2024): Linguanusa : December 2024
Publisher : Insight School Academy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63605/ln.v2i3.70

Abstract

Introduction to The Problem: Interpersonal relationships within families represent a crucial aspect of individual development, particularly during early adulthood. However, not all family relationships are harmonious; some individuals face toxic relationship dynamics. Toxic relationships in families refer to relationships characterized by harmful interaction patterns, such as excessive control, emotional manipulation, lack of support, and abusive behavior. Studies indicate that toxic family relationships can affect mental health, increasing the risk of depression, anxiety, and post-traumatic stress disorder. Purpose: This phenomenological study aims to explore the in-depth experiences of individuals who have encountered such relationships and how they interpret these dynamics. Design/methods/approach: A descriptive phenomenological approach was used to understand participants' subjective experiences as they are, without additional interpretation from the researcher. The participant characteristics include young adults aged 18 to 29 years, who are capable of reflecting on their experiences when near or together with their parents. This study employed a questionnaire for data collection. For the psychological distress variable, The Hopkins Symptom Checklist (HSCL)-25 was used, consisting of 2 dimensions: anxiety symptoms (items 110) and depression symptoms (items 11-15). Findings: The research results indicate that the majority of females aged 18-20 years tend to experience psychological distress, marked by high levels of anxiety and depression. This phenomenon can be linked to toxic relationships with parents, often characterized by prolonged conflict, poor communication, manipulative behavior, or emotional and physical abuse, thus creating an unstable and high-pressure environment.