Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM PADA REMAJA Indah Sekar Rini; Sandra Adetya
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 3 No. 1 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v3i1.3341

Abstract

Studi ini memiliki tujuan yaitu menguji pengaruh kontrol diri dengan kecenderungan kecanduan media sosial instagram pada remaja maka teknik kuantitatif korelasional digunakan dalam penelitian ini. Sampel yang diperoleh yaitu sebanyak 102 siswa (kelas 8 dan 9) dengan menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukut yang digunakan adalah Self Control Scale in Social Media dan The Instagram Addiction Scale yang telah dimodifikasi. Berdasarkan hasil analisis data yang diolah menggunakan metode analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Kontrol Diri dengan Kecenderungan Kecanduan Media Sosial Instagram pada remaja. Remaja masih dalam tahap pengembangan dan belum sempurna, sehingga masih terbuka untuk pengaruh dari lingkungan dan kebiasaan yang sulit diubah maka dari itu diperlukan pengawasan dan bimbingan dari orang tua untuk mengatur perilaku penggunaan media sosial Instagram.
PENYULUHAN NARKOBA TERHADAP REMAJA DI RW.006 KELURAHAN AREN JAYA KOTA BEKASI Anis Masytoh Ngabidah; Annisa Laras; Mochammad Reyhan Putra Damopoli; Muhammad Hafiz Syahri; Sandra Adetya
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 4 No. 6 (2025): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v4i6.10601

Abstract

Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja menjadi salah satu permasalahan yang membutuhkan solusi konkret. Program penyuluhan yang dilaksanakan di RW 06 Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, bertujuan memberikan edukasi kepada remaja mengenai bahaya narkoba, dampak negatifnya, dan langkah-langkah pencegahan. Kegiatan ini melibatkan pemberian materi melalui presentasi, pengukuran pemahaman dengan pretest dan posttest, serta sesi tanya jawab untuk memperdalam diskusi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terkait materi yang disampaikan. Program ini menjadi upaya preventif dalam membantu remaja mengenali risiko penyalahgunaan narkoba dan diharapkan dapat diterapkan secara berkelanjutan.
PSIKOEDUKASI ORANG TUA DALAM MEMBANGUN POLA ASUH SERTA KOMUNIKASI POSITIF UNTUK PERKEMBANGAN ANAK Andisti Bela Safita; Aprin Winyunila; Aura Islamyazizah; Istiqomah Laelah Nuri; Sandra Adetya
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 4 No. 6 (2025): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v4i6.10604

Abstract

Peran orang tua dalam membentuk kepribadian dan perkembangan anak adalah aspek fundamental dalam proses tumbuh kembang individu. Orang tua tidak hanya menjadi pendidik pertama, tetapi juga menjadi panutan utama yang membentuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku anak. Kehadiran orang tua yang aktif dalam kehidupan anak memberikan fondasi yang kuat untuk perkembangan emosi, sosial, dan kognitif. Dalam hal ini, komunikasi positif menjadi elemen kunci untuk menciptakan hubungan yang saling mendukung dan memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak. Program-program yang diadakan di Desa Aren Jaya seperti pelatihan pola asuh yang positif dan komunikasi efektif dalam keluarga dapat membantu menciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis. Kegiatan ini melibatkan pemerintah desa, organisasi masyarakat, dan pihak swasta dengan pemberian materi melalui presentasi, pengukuran pemahaman dengan pretest dan posttest, serta sesi tanya jawab untuk diskusi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta mengenai pola asuh yang positif dan keterampilan komunikasi yang adaptif. Psikoedukasi membantu orang tua memahami pola asuh yang efektif dan mendukung perkembangan anak melalui teknik-teknik praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
PSIKOEDUKASI UNTUK ANAK USIA 5-12 TAHUN: MENCEGAH AGRESIVITAS DAN DAMPAK KECANDUAN GAME Salwa Azzahrah; Intan Fadilah Nasution; I Made Mahendra Wijaya Putra; Abdul Maulana; Sandra Adetya
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 4 No. 6 (2025): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v4i6.10606

Abstract

Proposal ini berjudul "Psikoedukasi untuk Anak Usia 5 - 12 Tahun: Mencegah Agresivitas dan Dampak Kecanduan Game". Dalam era digital saat ini, anak-anak semakin akrab dengan perangkat elektronik, yang dapat memberikan manfaat namun juga menimbulkan dampak negatif, seperti perilaku agresif dan kecanduan game. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak dan orang tua mengenai risiko yang terkait dengan agresivitas dan kecanduan game, serta strategi pencegahannya. Program psikoedukasi yang dirancang terdiri dari enam sesi interaktif selama dua bulan, yang mencakup pengenalan emosi, dampak negatif kecanduan game, dan pengembangan keterampilan sosial. Melalui kolaborasi antara orang tua dan guru, diharapkan anak-anak dapat mengelola emosi, mengurangi perilaku agresif, dan beralih ke aktivitas yang lebih produktif. Hasil dari pretest dan posttest menunjukkan adanya peningkatan pemahaman di kalangan peserta, yang menandakan efektivitas program ini. Dengan demikian, psikoedukasi ini diharapkan dapat menciptakan generasi anak yang lebih sehat secara mental dan emosional, serta mendukung perkembangan sosial yang positif.
TERAPI MEWARNAI ALTERNATIF PENDEKATAN PSIKOLOGIS UNTUK RELAKSASI DAN PENGEMBANGAN KREATIVITAS Alina Alifah; Sandra Adetya
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 4 No. 6 (2025): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v4i6.10608

Abstract

Terapi seni adalah bentuk kegiatan psikologi yang efektif dalam mengatasi kecemasan dan trauma pada kasus kekerasan. Proses pembuatan karya seni dalam terapi seni dapat mengembangkan kemampuan coping individu, membantu mengenali suara alam bawah sadar, dan menyalurkan pikiran serta perasaan negatif melalui karya seni. Anak dapat melepaskan emosi, berekspresi secara non verbal, dan merefleksikan diri melalui seni. Proses ini memiliki kaitan dengan neuroscience, di mana menggambar akan mengaktifkan visual cortex pada otak. Dengan demikian, terapi seni efektif dalam menyalurkan emosi, mengatasi kecemasan, serta membantu individu mengatur perasaannya.
Psychological Distress Phenomena in Young Adults Due to Toxic Family Relationships Nurwahyuni Nasir; Sandra Adetya; Fathana Gina
Linguanusa : Social Humanities, Education and Linguistic Vol. 2 No. 3 (2024): Linguanusa : December 2024
Publisher : Insight School Academy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63605/ln.v2i3.70

Abstract

Introduction to The Problem: Interpersonal relationships within families represent a crucial aspect of individual development, particularly during early adulthood. However, not all family relationships are harmonious; some individuals face toxic relationship dynamics. Toxic relationships in families refer to relationships characterized by harmful interaction patterns, such as excessive control, emotional manipulation, lack of support, and abusive behavior. Studies indicate that toxic family relationships can affect mental health, increasing the risk of depression, anxiety, and post-traumatic stress disorder. Purpose: This phenomenological study aims to explore the in-depth experiences of individuals who have encountered such relationships and how they interpret these dynamics. Design/methods/approach: A descriptive phenomenological approach was used to understand participants' subjective experiences as they are, without additional interpretation from the researcher. The participant characteristics include young adults aged 18 to 29 years, who are capable of reflecting on their experiences when near or together with their parents. This study employed a questionnaire for data collection. For the psychological distress variable, The Hopkins Symptom Checklist (HSCL)-25 was used, consisting of 2 dimensions: anxiety symptoms (items 110) and depression symptoms (items 11-15). Findings: The research results indicate that the majority of females aged 18-20 years tend to experience psychological distress, marked by high levels of anxiety and depression. This phenomenon can be linked to toxic relationships with parents, often characterized by prolonged conflict, poor communication, manipulative behavior, or emotional and physical abuse, thus creating an unstable and high-pressure environment.
ANALISIS SELF EFICCASY DG GEJALA KECEMASAN PADA PELAYAN MEDIS DI RS X Yomima Viena S; Sandra Adetya; Faidah Ana Tasya
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i3.1908

Abstract

The purpose of this research is to find out whether there is a relationship between self-efficacy and anxiety in nursing students. The subjects in this study were nursing students. The sampling technique used quota sampling and the sample in this study consisted of 102 nursing students. The measuring instrument used in this study uses an anxiety scale and a self-efficacy scale using a Likert scale. This study used the Spearman'Rho correlation test with a negative direction of -0.770 and a significance value of 0.000 (p <0.050). The results of this study can be said that there is a relationship between self-efficacy and anxiety in nursing students in facing final semester exams.