Selama 30 tahun, dengan 178 Kepala Keluarga di Dusun Tegalsari, Kelurahan Dukuh Kupang, Sidoarjo, menjadikan Dusun Tegalsari menjadi salah satu lokasi yang harus menghadapi tantangan akan krisis air bersih. Air payau yang tersedia dengan melimpah menjadikan lokasi ini sebagai potensi yang sangat bagus ketika air payau yang tersedia, dapat diolah dan dijadikan sebagai salah satu sumber yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari – hari dan juga bahkan untuk dikonsumsi. Namun, nilai Total Dissolve Solid (TDS) yang terdapat pada air payau di Dusun Tegalsari ini tergolong sebagai kategori yang sangat kritis atau berbahaya, dimana angka TDS yang dihasilkan berada di rata – rata nilai 6000 mg/l. Langkah nyata yang kami ambil dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pesisir akan kebutuhan air bersih adalah dengan pengembangan alat Brackish water purifier with local material and green technology (BALAM) yang sebelumnya kami buat menjadi sebuah teknologi alat pemurni air payau dengan material lokal (ALPAMAL) yang mana hasil dari ALPAMAL ini, selain dapat digunakan untuk sehari – hari, dapat juga dikonsumsi oleh masyarakat. Dari hasil survei yang kami edarkan pasca pelaksanaan, kami mendapatkan sebanyak 96% masyarakat sangat menginginkan air hasil dari alat ALPAMAL dalam pemenuhan kebutuhan mereka akan air bersih setiap harinya. Dan terdapat 93% masyarakat yang bersedia untuk memelihara alat ALPAMAL dalam jangka panjang. Untuk hasil survei dari mahasiswa juga, terdapat sebanyak 91,4% mahasiswa yang setuju bahwa pemasangan ALPAMAL sudah merupakan langkah yang optimal dalam menghadapi krisis air di Dusun Tegalsari.