Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Produksi gula cair dari selulosa kulit buah naga merah (hylocereus polyrhizus) dengan hidrolisis enzim Nuraini, Michelle Nattaya Narerat; Mutma'innah, Mustika Nindiya; Tridayanti, Devi; Hartanti, Lucky
Journal of Agritechnology and Food Processing Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jafp.v2i1.8882

Abstract

Liquid sugar is a sweetener that is widely used in the food industry. Apart from starch, liquid sugar can be produced from cellulose hydrolysis by using cellulase enzymes. This study aims to obtain the best concentration of cellulase enzymes in the production of cellulose liquid sugar in the skin of red dragon fruit. The production of liquid sugar uses the method of hydrolysing enzymes of different concentrations (1%,2%,3%). The results showed that there was no significant influence on the characteristics of liquid sugars resulting from the addition of three different enzyme concentrations. The observed characteristics are total sugar content, water, ash content, viscosity and color. Enzyme concentration of 3% is the best liquid sugar based on observations of total sugar content and color.
ECOPRENEUR MUDA BERDAYA: PEMBERDAYAAN MAHASISWA MELALUI USAHA HIJAU INOVATIF BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN EKOLOGI BERKELANJUTAN Rohman, Miftakhur; Mustofa, Muhammad Iqbal; Masitoh, Fitria Nur; Abror, Darul; Tridayanti, Devi
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i1.31848

Abstract

ABSTRAK                                                                            Isu lingkungan dan ekonomi lokal yang tidak berkelanjutan menjadi tantangan yang nyata di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa. Pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa melalui pendekatan ecotechnopreneurship yang memadukan konsep usaha hijau, kearifan lokal, dan literasi ekologi. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk workshop, praktikum, dan pendampingan selama tiga bulan dengan melibatkan 30 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Ekonomi. Evaluasi dilakukan melalui pre-post test, observasi kegiatan, dan testimoni peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pemahaman sebesar 85% terhadap konsep ecopreneurship, serta 60% peserta telah berhasil membuat prototipe produk usaha hijau berbasis bahan lokal (seperti produk ramah lingkungan dari limbah organik dan ecoprint). Pengabdian ini berkontribusi pada peningkatan kesadaran ekologis dan inisiatif kewirausahaan hijau di kalangan mahasiswa  Kata kunci: Ecopreneurship; Green Economy; Kearifan Lokal; Literasi Ekologi; Pemberdayaan Mahasiswa.   ABSTRACTEnvironmental and unsustainable local economic issues pose a real challenge among young people, particularly university students. This initiative aims to empower students through an ecotechnopreneurship approach that combines green business concepts, local wisdom, and ecological literacy. The activities were conducted in the form of workshops, practical sessions, and mentoring over a three-month period, involving 30 students from the Economics Education Program. Evaluation was conducted through pre-post tests, activity observations, and participant testimonials. Results showed an 85% increase in understanding of ecopreneurship concepts, with 60% of participants successfully creating prototypes of green business products using local materials (such as environmentally friendly products made from organic waste and ecoprint). This initiative contributes to enhancing ecological awareness and green entrepreneurship initiatives among students.  Keywords: Ecopreneurship; Green Economy; Local Wisdom; Ecological Literacy; Student Empowerment.
Pemanfaatan bakteri asam laktat dari pekasam tradisional sebagai kultur starter untuk pekasam skala laboratorium : Application of lactic acid bacteria from traditional pekasam as a starter culture for laboratory-scale pekasam Maherawati, Maherawati; Tridayanti, Devi; Hartanti, Lucky; Mayasari, Eva
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 5 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(5)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i5.62718

Abstract

Pekasam merupakan salah satu makanan tradisonal yang berbahan dasar ikan yang dibuat dengan proses fermentasi. Pembuatan pekasam secara tradisional dilakukan dengan fermentasi spontan sehingga mempunyai karakteristik yang tidak konsisten. Penelitian ini bertujuan menentukan isolat bakteri asam laktat (BAL) dari pekasam tradisional sebagai kultur starter untuk fermentasi pekasam skala laboratorium. Sampel pekasam tradisional diperoleh dari tiga perajin pekasam asal Kabupaten Sambas Kalimantan Barat (SB1, SB2 dan SB3). Hasil isolasi BAL dari ketiga sampel pekasam diperoleh 34 isolat. Isolat memiliki bentuk bulat, tepian rata, dan permukaan cembung. Koloni yang ditemukan terdiri atas 32 koloni berwarna putih susu dan 2 koloni berwarna putih kekuningan. Isolat merupakan gram positif, 31 sel berbentuk basil dan 3 sel berbentuk kokus. Isolat BAL yang terseleksi dari pengujian proteolitik dan hemolitik ada 6 isolat, yaitu SB1.1, SB1.5, SB2.4, SB3.1, SB3.2 dan SB3.8. Berdasarkan nilai indeks proteolitik dipilih tiga isolat (SB1.1, SB1.5, dan SB2.4) sebagai kultur starter dalam pembuatan pekasam skala laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan penambahan kultur starter dalam pembuatan pekasam berpengaruh nyata terhadap kadar abu, protein, lemak, dan serat pekasam yang dihasilkan, namun tidak berpengaruh terhadap kadar air pekasam. Kadar abu pekasam skala laboratorium adalah 7,12-7,32%; protein 12,68-13,07%; lemak 5,43-8,80%; karbohidrat 6,97-10,45%; serat 7,58-7,90%, energi 143,85-162,18 kal/100g, dan air 55,87-56,4%.