Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH TINGKAT KETUAAN DAUN SOKAI SEGAR (Albertisia papuana Becc.) TERHADAP KADAR ASAM AMINO GLUTAMAT BEBAS Mayasari, Eva
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 2, No 1/Mei (2016): Jitek
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknosains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun sokai segar (Albertisia papuana Becc.) dikenal oleh suku Dayak di Kalimantan Tengah sebagai penyedap masakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pengaruh tingkat ketuaan daun sokai segar yang berbeda terhadap kadar asam glutamat bebas. Hasil menunjukkan bahwa pada semua tingkat ketuaan daun sokai yaitu daun muda, daun sedang, dan daun tua teridentifikasi asam glutamat bebas. Konsentrasi asam glutamat bebas tertinggi terdapat pada daun yang lebih muda yaitu daun muda, daun sedang, dan daun tua masing-masing 101,83 mg/gr, 41,62 mg/gr, dan 40,24 mg/gr.
The Effects of Corn Tempeh Fermentation on Protein and Carotenoid Levels Anandika, Oke; Mayasari, Eva
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.932 KB)

Abstract

Tempe merupakan makan khas dari Indonesia yang berbahan dasar kedelai. Upaya pengayaan bahan baku tempe untuk meningkatkan penggunaan bahan baku lokal, maka dalam penelitian ini dilakukan pembuatan tempe dari jagung. Penelitian ini juga melihat pengaruh pengolahan jagung hingga menjadi tempe jagung terhadap kandungan protein dan karotenoid tempe jagung yang dihasilkan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan one-way Anova dengan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi menurunkan kandungan protein 3,85% dan karotenoid 40.95%. Pemenuhan standar kadar protein pada tempe jagung dapat tercapai dengan substitusi 20% jagung dan 80% kedelai.
ANALISIS KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TAMPAN PEKANBARU Astuti, Neneng; Yarnita, Yeni; Mayasari, Eva
Sistem Informasi Vol 1 No 1 (2010): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.594 KB)

Abstract

Dokumentasi keperawatan merupakan suatu yang mutlak harus ada untuk perkembangan keperawatan khususnya proses profesionalisasi keperawatan serta mempertahankan keperawatan sebagai suatu profesi yang luhur dan terpandang di masyarakat. Dokumentasi keperawatan dalam bentuk dokumen asuhan keperawatan merupakan salah satu alat pembuktian atas tindakan perawat selama menjalankan tugas pelayanan keperawatan.Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil seluruh sampel status pasien atau rekam medis pasien yang dirawat pada bulan Januari 2009, dengan jumlah sampel seluruhnya adalah 90 berkas, dengan syarat pasien bukan rawatan ulangan di bulan yang sama.Hasil analisa data pendokumentasian pada tahap pengkajian mendapatkan skor 56,11% (kategori cukup), pendokumentasian pada tahap diagnosa keperawatan mendapatkan skor 36,67% (kategori kurang), pendokumentasian pada tahap perencanaan keperawatan mendapatkan skor 17,11% (kategori kurang), pendokumentasian pada tahap tindakan keperawatan mendapatkan skor 57,78% (kategori cukup), pendokumentasian pada tahap evaluasi keperawatan mendapatkan skor 52,78% (kategori kurang), dan pendokumentasian pada tahap catatan asuhan keperawatan mendapatkan skor 92,22% (kategori sangat baik). Sehingga diharapkan kepada pihak Rumah Sakit Tampan Pekanbaru untuk dapat meningkatkan mutu dokumentasi keperawatan dengan upaya mengadakan pelatihan yang berkaitan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan.
PENYULUHAN GIZI PRA NIKAH PADA WANITA USIA SUBUR DALAM UPAYA MENGHADAPI KEHAMILAN SEHAT UNTUK MENCEGAH STUNTING Mayasari, Eva; Permanasari, Ika; Hayu, Riska Epina
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.21938

Abstract

Memiliki seorang anak merupakan impian setiap orang yang menikah. Perencanaan kehamilan harus dilakukan, persiapan fisik dan mental yang baik mempengaruhi kehamilan yang sehat. Pengetahuan yang baik menjadi salah satu persiapan yang harus dimiliki seorang wanita usia subur dalam menjalankan proses kehamilan. Strategi penting yang dapat dilakukan agar dapat meningkatkan pengetahun wanita usia subur untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat dengan memberikan edukasi salah satu nya melalui penyuluhan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas penyuluhan tentang gizi pra nikah terhadap pengetahuan wanita usia subur dalam upaya menghadapi kehamilan sehat untuk mencegah stunting. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan one pre-and-post-group design untuk melihat pengetahuan setelah dilakukannya intervensi terkait kesiapan menghadapi kehamilan sehat. Kegiatan dimulai dari pre test untuk melihat pengetahuan sebelum diberikan intervensi, intervensi penyuluhan tentang gizi pra nikah dan post test dilakukan setelah 3 hari pemberian penyuluhan untuk menilai pengetahuan. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxon  diperole nilai p value 0,292 yang berarti pemberian penyuluhan tentang gizi pra nikah tidak efektif untuk meningkatkan pengetahuan responden. Diharapkan kegiatan penyuluhan kesehatan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan dapat bekerjasama dengan KUA untuk dapat memasukkan materi terkait gizi pra nikah ke dalam program kegiatan konseling sebelum nikah
Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Mayasari, Eva; Yunita, Jasrida; Mitra, Mitra; Leonita, Emy; Mianna, Rika; Sari, Nila Puspita; Amirullah, M. Fadil
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/29qjq237

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yang secara langsung memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Namun, masih banyak masyarakat, khususnya dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, yang mengalami keterbatasan dalam mengakses layanan kesehatan, baik dari segi biaya, fasilitas, maupun informasi. Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) menjadi salah satu upaya solutif yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berupa Sosialisasi dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dilaksanakan di Aula Puskesmas Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru. Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta dari masyarakat setempat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan serta mendorong perilaku preventif melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam bentuk sosialisasi tatap muka yang disampaikan oleh tim pelaksana. Materi yang diberikan meliputi penjelasan mengenai manfaat pemeriksaan kesehatan secara berkala, informasi tentang program PKG yang dapat diakses masyarakat, serta langkah-langkah praktis untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi Satu Sehat. Peserta diberikan panduan langsung melalui tampilan layar proyektor, disertai sesi tanya jawab interaktif guna memastikan pemahaman peserta terhadap informasi yang disampaikan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan. Sebanyak 10 peserta berhasil mengunduh aplikasi Satu Sehat, sementara sisanya menyatakan akan meminta bantuan keluarga karena keterbatasan penggunaan smartphone. Peserta merespons positif kegiatan ini dan menyarankan agar kegiatan serupa dilaksanakan secara berkala. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan akses dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan kesehatan yang berkelanjutan dan terjangkau.
Penguatan Kolaborasi Guru Dan Orang Tua Dalam Membentuk 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Nur, Maulida; Hasanah, Iin; Maesaoh, Maesaoh; Suryawati, Eka; Rohmawati, Iim; Suryanah, Suryanah; Indriawati, Maria; Nurhasanah, Nurhasanah; Rijkiah, Dinu; Nunafisah, Erna; Masitoh, Siti; Mayasari, Eva; Suhenah, Suhenah
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i2.2350

Abstract

Membentuk sebuh kebiasaan yang positif sejak dini menjadi faktor penting dalam membangun karakter anak. Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan untuk menanamkan kebiasaan baik, seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Pengabdian ini dilakukan di Kelompok Bermain (Kober) Al-Mizan, Kecamatan Tatakan, Kota Serang, dengan tujuan meningkatkan kesadaran guru dan orang tua mengenai pentingnya kolaborasi dalam membentuk kebiasaan positif anak. Metode yang digunakan meliputi survei lapangan, sosialisasi melalui workshop, serta pendampingan dalam menyusun strategi implementasi kebiasaan tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa orang tua dan guru semakin menyadari pentingnya peran mereka sebagai teladan, serta mulai menerapkan strategi seperti pemberian reward, mengajarkan berbagi, dan menjaga pola makan sehat anak. Kendala seperti keterbatasan waktu bersama anak dan pengaruh lingkungan keluarga lain dapat diatasi melalui komunikasi yang efektif. Kesimpulan dari kegiatan ini menegaskan bahwa sinergi antara guru, orang tua, dan lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk menciptakan konsistensi dalam pembentukan kebiasaan positif anak. Oleh karena itu, evaluasi dan pendampingan berkala serta dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini.
Pemanfaatan bakteri asam laktat dari pekasam tradisional sebagai kultur starter untuk pekasam skala laboratorium : Application of lactic acid bacteria from traditional pekasam as a starter culture for laboratory-scale pekasam Maherawati, Maherawati; Tridayanti, Devi; Hartanti, Lucky; Mayasari, Eva
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 28 No 5 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(5)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i5.62718

Abstract

Pekasam is one of the traditional fish-based foods made by fermentation. Traditionally, pekasam is made by spontaneous fermentation, so it has inconsistent characteristics. This study aims to determine lactic acid bacteria (LAB) isolates from traditional pekasam as starter cultures for laboratory-scale pekasam fermentation. Traditional pekasam samples were obtained from three pekasam artisans from Sambas Regency, West Kalimantan (SB1, SB2, and SB3). The isolation of LAB from the three pekasam samples resulted in the acquisition of 34 isolates. Isolates have a round shape, flat edges, and a convex surface. Colonies found consisted of 32 milky white colonies and 2 yellowish white colonies. The isolates were gram-positive, with 31 bacillus-shaped cells and 3 coccus-shaped cells. Six LAB isolates selected from proteolytic and hemolytic testing were SB1.1, SB1.5, SB2.4, SB3.1, SB3.2, and SB3.8. Based on the proteolytic index value, three isolates (SB1.1, SB1.5, and SB2.4) were selected as starter cultures in the manufacture of laboratory-scale pekasam. The results indicated that the addition of starter culture in making pekasam had a significant effect on the ash, protein, fat, and fiber content of pekasam produced but had no effect on the moisture content of pekasam. The ash content of laboratory-scale pekasam was 7.12-7.32%, protein 12.68-13.07%, fat 5.43-8.80%, carbohydrate 6.97-10.45%, fiber 7.58-7.90%, energy 143.85-162.18 cal/100 g, and water 55.87-56.4%.
The relationship of community leaders' support and geographic factors with the utilization of healthy latrine, Kuala Patah Parang Village, Sungai Batang District MAYASARI, EVA; Saleh, Muhammad; Hayu, Riska Epina
Riset Informasi Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v13i1.829

Abstract

Geospatial and Environmental Analysis of Stunting Prevalence in Pekanbaru City, Indonesia Hayu, Riska Epina; Mayasari, Eva; Hadziqoh, Nur
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 11 No 2 (2025): August 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v11i2.2058

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem that remains a major public health challenge in Indonesia. In 2022, the national stunting prevalence was recorded at 21.6%, exceeding the WHO threshold of below 20%. In Pekanbaru, the prevalence reached 23%, contributing significantly to the total number of stunting cases in Riau Province. Stunting reflects the socio-economic conditions of a community, as it can be influenced by various factors, including population density and environmental conditions. This study aimed to analyze the spatial distribution of stunting in Pekanbaru and examine its correlation with environmental and geographic factors, including population density, access to clean water, and sanitation facilities. An observational analytical design was used, incorporating spatial analysis and correlation tests. The study was conducted in 2023 by confirming reported stunting cases. Results showed that stunting was distributed across 15 districts in Pekanbaru, with the highest prevalence found in the sub-districts of Lima Puluh. Notably, Lima Puluh also ranked third in population density. The average percentage of clean drinking water quality was 91.8%, and access to healthy latrines averaged 99.8%. Correlation analysis revealed no significant relationship between population density (p 0.112, r 0.417), drinking water quality (p 0.568, r 0.160), or access to healthy latrines (p 0.995, r 0.002) and the prevalence of stunting. These findings suggest that the three examined variables were not significantly associated with stunting incidence. However, the variable of population density showed a potential correlation, indicating a need for further research.