Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Perawatan Kebersihan Organ Reproduksi pada Saat Menstruasi Siswi SMAN 1 Belopa Fitriani Abdal; Miftahul Jannah; Purnama Putri Syamsuddin
VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/vitamedica.v2i3.131

Abstract

Relations rate of Knowledge and Attitudes toward Organ Reproductive Behaviour Hygiene Care during menstruation Students SMK 3 Pare Pare, guided. Hygiene reproductive organ is a state of sexual organs free from dirt and infection. Maintain the cleanliness of the reproductive organs during menstruation is how to maintain the cleanliness of the sexual organs or reproductive organs during menstruation to be free from an infection and disease (Laila, 2011). The purpose of this study was to determine the relationship of the level of knowledge and attitude towards hygiene behavior reproductive organs during menstruation SMK N 3 Pare Pare. This research is analytic cross sectional study. The location study was conducted in SMK N 3 Pare Pare. As for the research was conducted in April-May 2024. Its population is a class X (ten) majoring in dressmaking and beauty with the sampling method is simple random sampling with 48 samples. The results showed no relationship between the level of knowledge and attitude towards hygiene behavior reproductive organs during menstruation using chi square test was obtained p-value (Value) = 0.658 with significance level of 5%, as the value of p = 0.658> 0.05. And the attitude obtained p value (value) = 0.658 with significance level of 5%, as the value of P = 0.337> 0.05. Based on the research results obtained, the researcher expects good cooperation between educational institutions and parents in order to provide knowledge on how to keep kebersihaan reproductive organs during menstruation correct.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS LOMPOE KECAMATAN BACUKIKI KOTA PARE-PARE Fitriani Abdal; Arlia; Miftahul Jannah; Devianti Tandiallo
Jurnal Mitrasehat Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v13i1.403

Abstract

Latar belakang: Terdapat beberapa faktor risiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi. Faktor risiko ini diklasifikasi menjadi faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah riwayat keluarga denga hipertensi, umur jenis kelamin, dan etis. Faktor risiko yang dapat diubah adalah stress, obesitas, kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, aktivitas fisik, kebiasaan konsumsi lemak dan garam berlebihan. Tujuan: penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko kejadian hipertensi. Metode: jenis penelitian observational analitik dengan rancangan penelitian yang menggunkan pendekatan kasus kontrol yaitu rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol. Analisis data yang di gunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat (uji regresi logistik). Hasil: menunjukkan bahwa aktivitas fisik nilai OR 3.788 (95%IC: 1.552-9.242) adalah faktor risiko kejadian hipertensi , riwayat merokok nilai OR 1.116 (95%IC: 0.445-2.799) adalah faktor risiko kejadian hipertensi, obesitas OR 3.893 (95%IC: 1.135-7.373) adalah faktor risiko kejadian hipertensi, konsumsi garam OR 2.494 (95%IC: 1.062-5.857) adalah faktor risiko kejadian hipertensi, konsumsi lemak OR 3.373 (95%IC: 1.403-8.110) adalah faktor risiko kejadian hipertensi, shalat OR 1.173 (95%IC: 0.387-3.553) adalah faktor risiko kejadian hipertensi, riwayat diabetes mellitus OR 3.921 (95%IC: 1.448-10.613) adalah faktor risiko kejadian hipertensi. Kesimpulan: Dengan melihat faktor risiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi di puskesmas lompoe kecamatan bacukiki kota parepare maka di harapkan menjadi bahan tambahan informasi dalam pengambilan dan pembuatan kebijakan terkait upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit tidak menular (hipertensi).
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DALAM PROGRAM KOTA LAYAK ANAK BIDANG KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN LUWU TIMUR Miftahul Jannah; Fitriani Abdal; Mulidia Puspitasari; Jumriana Ibriani
Jurnal Mitrasehat Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v13i1.405

Abstract

Latar belakang: Program Kota Layak Anak pada Kabupaten Luwu Timur belum sepenuhnya berjalan berjalan secara maksimal karena masih banyak kendala karena belum ada tanggung jawab penuh dari Dinas Kesehatan. Tujuan: Untuk mendapatkan informasi secara mendalam, mengkaji dan menganalisis mengenai strategi promosi kesehatan dalam program Kota Layak Anak bidang kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur. Metode: Penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sumber data di peroleh dari 5 informan biasa terdiri dari petugas Promosi Kesehatan, petugas kesehatan lingkungan, petugas Gizi dan KIA di Dinas Kesehatan, 1 informan kunci penggung Jawab KLA di Dinas Kesehatan,dan 4 informan pendukung dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, tokoh masyarakat dan Pihak Kecamatan dari kecamatan Malili. Hasil: Penelitian ini menunjukkan 1) Advokasi, belum dilakukan secara maksimal mengenai KLA bidang kesehatan dari pihak Dinas Kesehatan 2) Dukungan Sosial pada program kota layak anak bidang kesehatan di Luwu Timur belum ada kegiatan terkait dukungan sosial yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, 3) Gerakan masyarakat, hanya berupa kegiatan-kegiatan lanjutan seperti pemenuhan hak gizi untuk anak-anak serta, pencegahan stunting. 4) Kemitraan, sudah ada bermitra dengan organisasi dan dunia usaha yang dilakukan oleh Dinas kesehatan, kecuali dengan lintas sektor seperti Puskesmas dan Satpol PP dalam kawasan tanpa rokok, sementara dari Dinas Sosial mengatakan bahwa telah bermitra dengan semua OPD, PT vale dan Asosiasi Perusahaan sahabat Anak. Kesimpulan: Strategi promosi kesehatan dalam Program Kota Layak Anak bidang kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur belum berjalan secara optimal ,karena yang dilakukan selama ini hanya merupakan program pokok dari dinas kesehatan yang dilakukan oleh semua Puskesmas, tidak mengkhusus bahwa itu kegiatan layak anak.
PENERAPAN BILLING E-HOSPITAL SYSTEM DI RSUD LAMADDUKELLENG SENGKANG KABUPATEN WAJO TAHUN 2018 Mulidiah Puspitasari; Fitriani Abdal; Jumriana Ibriani; Arlia
Jurnal Mitrasehat Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v13i1.406

Abstract

Latar belakang: Penerapan pelayanan e-hospital di RSUD Lamaddukelleng Sengkang bekerja sama dengan BRI (Bank Rakyat Indonesia) yang pelayanannya terintegrasi antara rumah sakit dan Bank BRI guna memudahkan pasien melakukan pembayaran tagihan rumah sakit secara online. Manfaat layanan tersebut adalah mendorong akuntabilitas dan transparansi pengeloalaan keuangan. Tujuan: untuk menggali informasi mendalam mengenai penerapan billing e-hospital system di RSUD Lamaddukelleng Sengkang melalui kerangka PIECES, aspek kinerja, informasi, ekonomi, keamanan, effektifitas, dan pelayanan. Metode: kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 9 informan biasa dan 1 informan kunci, dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2018. Hasil: penelitian menunjukkan pada aspek kinerja, pengguna merasakan loading system yang lambat, sering mati listrik serta error yang sering terjadi pada komputer. Aspek informasi, hambatan yang dirasakan oleh pengguna adalah keterlambatan pelaporan data pada bagian keuangan. Aspek ekonomi, penerapan billing system mampu mengendalikan biaya atau meningkatkan keuntungan rumah sakit. Aspek keamanan sudah memberikan manfaat bagi pengguna khususnya dalam hal pengawasan untuk mengatasi penggelapan, demi menjamin keakuratan, keamanan data dan informasi. Aspek efisiensi, dalam hal menilai penggunaan sumber daya secara maksimum, baik operator billing dan staf front liner BRI yang telah diberikan pelatihan. Aspek pelayanan, pengguna merasakan kemudahan penggunaan namun perlu dilakukan pengembangan inovasi selanjutnya. Kesimpulan: menunjukkan pada aspek ekonomi, keamanan, efisiensi dan pelayanan sudah baik dalam penerapannya, meski pada aspek kinerja sistem dan aspek informasi masih mengalami kendala (jaringan error) dan pelaporan data keuangan masih belum terealisasi dengan baik. Diperlukan software pendukung untuk menghubungkan billing e-hospital system dengan bagian keuangan agar dapat mengakomodir kebutuhan informasi bagian keuangan rumah sakit.
Pengolahan Daun Singkong Menjadi Dendeng Sebagai Alternatif Pengganti Daging Sapi Nur Al-Faida; Fitriani Abdal; Sukriadi Sukriadi; Irawati Irawati; Mia Mariana Mote; Yaningsi Novita; Amos Edowai
Sevaka : Hasil Kegiatan Layanan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2024): Agustus : Sevaka : Hasil Kegiatan Layanan Masyarakat
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/sevaka.v2i3.126

Abstract

Processing cassava leaves into beef jerky can produce jerky with a crunchier texture and a taste similar to beef jerky. Making cassava jerky through the substitution of tapioca flour is carried out to improve quality so that jerky can be obtained as a source of protein. Apart from protein, cassava leaf jerky also contains dietary fiber so it can be used as a functional food. This service activity was carried out with the aim of optimizing the use of cassava leaves to make delicious, nutritious processed products and as a substitute for beef, which is more expensive than cassava leaves but has almost the same nutritional value. Processing cassava leaves into beef jerky is carried out in several stages of the process by adding other ingredients and spices to produce jerky with a delicious taste. Apart from being used for family consumption, this cassava leaf jerky can also be marketed so that it can increase the family's economy in the local area. This activity was carried out at the posyandu in one of the residents' houses located on Jalan Padat Karya Kalibobo, Nabire Regency. The implementation stage of this activity starts from preparation, implementation and evaluation. This service activity was successful, seen from the enthusiasm of the women during the process of processing cassava leaves into beef jerky.