Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Axiological Analysis of the Driving Teacher's Perspective in Educational Philosophy on the Profile of Pancasila at SMAN 2 Kota Bima Sarnita, Fitria; Suastra, I Wayan; Tungga Atmaja, Ananta Wikrama
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 8, No 2 (2024): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Maret)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v8i2.6566

Abstract

Learning at SMAN 2 Bima applies the concept of an independent curriculum with the strengthening of the Pancasila profile. Teachers are more skillful in using innovative learning models and media and strengthening student character.  This qualitative research collected related data from various sources of literature, interviews and observations, journals, news, and the internet. One of the elements in the independent learning curriculum is the Pancasila student profile. In order for its implementation to be implemented correctly, this must be studied. Talking about useful philosophical research means entering into the field of axiology. The ethical component, which belongs to the domain of axiology, is the focus of this research.
PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA Zahara, Laxmi; Suastra, I Wayan; Tungga Atmaja, Ananta Wikrama; Tika, I Nyoman
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 5 No 1 (2025): EDISI : MARET
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v5i1.5507

Abstract

Dalam era modern yang didominasi oleh perkembangan teknologi dan inovasi, fisika memainkan peran penting dalam memahami fenomena alam dan menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari. Namun, konsep-konsep fisika seringkali dianggap sulit dan abstrak, menimbulkan tantangan dalam proses pembelajaran. Artikel ini membahas peran filsafat pendidikan dalam mendukung pemahaman mendalam tentang konsep-konsep fisika melalui pendekatan yang mencakup pragmatisme, konstruktivisme, dan idealisme. Melalui penerapan prinsip-prinsip epistemologi, ontologi, dan aksiologi, pendidikan fisika dapat ditingkatkan dari sekadar pengajaran teori menjadi proses yang kritis dan reflektif. Kajian ini menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai moral, etis, dan konteks dunia nyata dalam pendidikan fisika, sehingga siswa tidak hanya memahami konsep energi, gerak, dan hukum alam, tetapi juga menghubungkan pembelajaran dengan implikasi sosial dan lingkungan. Rekomendasi diberikan bagi pendidik untuk mengadopsi pendekatan konstruktivis dan kontekstual, membimbing siswa dalam berpikir kritis dan memahami konsep fisika secara menyeluruh. In the modern era, dominated by technological advancement and innovation, physics plays a crucial role in understanding natural phenomena and solving everyday life challenges. However, physics concepts are often perceived as difficult and abstract, posing challenges in the learning process. This article discusses the role of educational philosophy in supporting a deeper understanding of physics concepts through approaches such as pragmatism, constructivism, and idealism. By applying principles of epistemology, ontology, and axiology, physics education can be elevated from mere theoretical teaching to a critical and reflective process. This study emphasizes the importance of integrating moral, ethical values, and real-world contexts into physics education, allowing students not only to understand concepts of energy, motion, and natural laws but also to connect learning with social and environmental implications. Recommendations are provided for educators to adopt constructivist and contextual approaches, guiding students in critical thinking and comprehensively understanding physics concepts..
LITERATURE REVIEW : PERSPEKTIF FILSAFAT TENTANG PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA DENGAN RELEVANSINYA PADA ERA 5.0 Wijaksono, Agus; Suastra, I Wayan; Tungga Atmaja, Ananta Wikrama; Tika, I Nyoman
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 5 No 1 (2025): EDISI : MARET
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v5i1.5779

Abstract

Penelitian ini diawali dari permasalaahn mengenai pro dan kontra tentang kurikulum merdeka di Indonesia. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk memahami tentang kurikulum merdeka terhadap kesesuaian zaman 5.0. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis studi kepustakaan dengan pengumpulan data dari berbagai sumber tertulis dan tidak tertulis yang bisa dipertanggung jawabkan. Hasil dari penelitian ini adalah Kurikulum merdeka belajar hadir sebagai jawaban atas terjadinya transformasi komprehensif pada keseluruhan aspek, terutama tuntutan sumber daya manusia yang mampu bersaing dan beradaptasi. Pembelajaran yang bersifat monoton menjadi penghalang bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan serta kompetensinya. Kurikulum merdeka belajar akan mengganti metode belajar yang awalnya dilaksanakan di ruang kelas menjadi pembelajaran di luar kelas. Model pembelajaran era 5.0 juga menekankan siswa untuk membentuk keterampilannya secara mandiri. Guru dapat menggunakan model pembelajaran abad ke 21 dalam penerapan kurikulum merdeka belajar di sekolah. Pendidikan di era ini juga menuntut pengetahuan (knowledge) dan teknologi (technology) dalam perkembangan siswa yang akan menjadi sumber daya manusia di masa depan. Maka siswa diharapkan memiliki keterampilan 4C yang terdiri dari critical thinking, communication, collaboration, dan creativity untuk dapat beradaptasi dalam keadaan apapun.