Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STIGMA PENGOBATAN RUQYAH DI KALANGAN MAHASISWA Bernika Nova Salsabil; Dina Ramdini; Fitri Agustin; Nazira Putri Meynanda; Syaipia Lailla Nur Fitriani; Asep Rudi Nurjaman
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v3i1.2694

Abstract

Pengobatan terapi ruqyah merupakan pengobatan tradisional, yang mengobati dan menyembuhkan suatu penyakit mental, spiritual, moral maupun fisik dengan melalui bimbingan Al-Quran dan As-Sunnah. Saat ini, pengobatan menggunakan ruqyah biasa dilakukan untuk mengobati seseorang yang terkena dampak dari jin atau makhluk halus lainnya. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ruqyah merupakan salah satu pengobatan alternatif bagi masyarakat sekitar. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana stigma para mahasiswa terhadap pengobatan ruqyah sebagai pengobatan alternatif. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah mahasiswa masih diantara percaya dan tidak percaya karena menurut segelintir orang pengobatan ruqyah masih kurang ilmiah dan konvesional. Namun, sebagian orang-pun ada yang mempercayainya karena sering mendengar dan pernah melihat tentang pengobatan menggunakan ruqyah. Beberapa mahasiswa-pun berpendapat bahwa pengobatan ruqyah dalam islam dapat menggunakan ayat-ayat al-qur’an dan do’a-do’a untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun spiritual yang biasanya dilakukan oleh ahlinya, ada pula yang beranggapan bahwasanya pengobatan ini dapat dilakukan untuk seseorang yang terkena gangguan dari jin atau syaitan, dan tidak sedikit pula mahasiswa yang masih belum mengetahui secara rinci bagaimana ruqyah itu dan apa pengobatan ruqyah itu sendiri. Manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kepercayaan dan pemahaman ruqyah serta bagaimana pendapat mengenai pengobatan menggunakan ruqyah dikalangan mahasiswa.
Dua Wajah Paralegal pada Komunitas LBH APIK dalam Proses Pendampingan Korban Kekerasan Seksual di Wilayah Jabodetabek Keysya Ainina; Atika Sri Devi; Sefia Citra Adittya; Riana Riana; Fitri Agustin; Didi Pramono
JISPENDIORA Jurnal Ilmu Sosial Pendidikan Dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2024): Agustus: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora (JISPENDIORA)
Publisher : Badan Penerbit STIEPARI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/jispendiora.v3i2.1654

Abstract

Sexual violence is a widespread issue in Indonesia, particularly in the Jabodetabek area, and there is a need for assistance in handling these cases. Various forms of sexual violence, most of which target women, require the help of organizations like LBH APIK to provide legal assistance and defend the women’s right, especially victims of sexual violence. The figure behind the community of LBH APIK is Paralegal, which plays a significant role in managing cases, especially those related to sexual violence. This article is written with the intention of delving deeper into the role of LBH APIK, specifically paralegals, in handling sexual violence cases in the Jabodetabek area. The source of this article is the YouTube channel Watch Doc Documentary, with a data collection method based on national and international journal studies. The final result of this writing is that Paralegal has two faces in their work, which can be analyzed by using Erving Goffman’s dramaturgy theory.