Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Penambatan Molekuler Senyawa Antidiabetes pada Reseptor PPAR-γ dari Tanaman Ciplukan (Physalis angulata Linn.) Lestari, Ira Novianty; Renada, Ega; Juliana, Dinda; Iswara, Kifti; Sukmara, Sendi
Indonesian Journal of Biological Pharmacy Vol 3, No 1 (2023): IJBP (April)
Publisher : Department of Biological Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijbp.v3i1.43355

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh pankreas tidak cukup memproduksiinsulin atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Salah satu tumbuhan yangberpotensi sebagai antidiabetes adalah ciplukan (Physalis angulata Linn.). Pada penelitian ini dilakukanstudi penambatan molekular terhadap 10 senyawa dari tanaman ciplukan (Physalis angulata Linn.) untukmengetahui senyawa terbaik sebagai kandidat obat antidiabetes pada reseptor PPAR-γ. Pengujiandilakukan menggunakan AutoDock Tools-4.2.6 untuk simulasi penambatan molekuler, PreADMET danLipinski’s Rules of Five digunakan untuk memprediksi farmakokinetik dan toksisitas ligan yang diuji.Hasil menunjukkan bahwa senyawa terbaik sebagai antidiabetes pada reseptor PPAR-γ adalahWithangulatin-A dengan nilai energi ikatan dan konstanta inhibisi masing-masing sebesar -8,59 kkal/mol dan 0,502 uM, ikatan hidrogen terjadi pada residu asam amino Cys285 dengan hasil PreADMETdan Lipinski’s Rules of Five memenuhi persyaratan.
REVIEW: AKTIVITAS FARMAKOLOGI SENYAWA KALKON DALAM TANAMAN ASHITABA (Angelica keiskei Koidzumi) LESTARI, IRA NOVIANTY
Farmaka Vol 20, No 3 (2022): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v20i3.39896

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei Koidzumi) atau yang sering disebut juga sebagai seledri Jepang adalah tanaman yang berasal dari pantai Pasifik Jepang dan akhir – akhir ini menjadi populer sebagai obat herbal di negara – negara Asia. Di Indonesia, tanaman ini bisa ditemukan antara lain di Trawas, Tawangmangu, Manoko, dan Lombok. Berbagai macam golongan metabolit sekunder telah diisolasi dan di karakterisasi dari tanaman Ashitaba seperti kalkon, flavanon dan kumarin yang diketahui memiliki berbagai macam aktivitas farmakologi. Senyawa utama yang banyak terkandung dalam Ashitaba adalah kalkon berupa 4-hidroksiderisin dan xantoangelol. Pada review ini, dibahas aktivitas farmakologi dari senyawa kalkon dalam tanaman Ashitaba beserta mekanismenya. Metode yang digunakan yaitu review article dengan penelusuran literatur melalui Pubmed dan Google Scholar menggunakan sumber data elektronik yang terpublikasi dari tahun 2012 - 2022. Dari hasil review yang diperoleh menunjukkan bahwa Ashitaba memiliki potensi besar untuk pengembangan obat baru misalnya sebagai antidiabetes, antitumor, antibakteri, anti-inflamasi, dan lain – lain.