Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN ROBOT LINE FOLLOWER UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA SISWI SMA TERHADAP STEM Junita, Junita; Uranus, Henri P.; A.R, M. Gracio; Pardede, Marincan; Mangunsong, Rianto; Yulian, Dwi Heri
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2084

Abstract

Perkembangan teknologi memungkinkan pengembangan sistem kecerdasan buatan dan otomatisasi dalam berbagai hal. Salah satunya adalah robotika. Berbagai efisiensi dan kecanggihan yang ditawarkan oleh teknologi robotika membuat banyak orang terpesona. Pesona robotika dapat meningkatkan keingintahuan dan minat siswa siswi terhadap STEM (science, technology, engineering, and mathematics), yang cenderung kurang. Dalam rangka meningkatkan minat siswa siswi terhadap STEM, Program Studi Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan membuat pelatihan pembuatan robot untuk siswa siswi SMA. Pada pelatihan ini, para peserta diberikan pemaparan teori dasar untuk mengetahui cara kerja dari robot line follower, kemudian mereka diberikan modul robot yang dapat dirakit dengan bimbingan dari dosen dan laboran yang bertugas. Dari survei yang diisi oleh 35 peserta pelatihan, terdapat perubahan pendapat sebelum dan sesudah pelatihan mengenai merakit komponen listrik dan mekanik, yaitu penurunan sebesar 6% untuk yang merasa sulit dan tidak menyenangkan, penurunan 17% untuk yang merasa sulit tapi menyenangkan, dan peningkatan 23% untuk yang merasa mudah dan menyenangkan. Didapatkan juga perubahan pendapat mengenai Program Studi Teknik Elektro, sebelum dan sesudah pelatihan, yaitu penurunan sebesar 40% untuk yang berpendapat sulit dan tidak menyenangkan, peningkatan 31% untuk yang berpendapat sulit tapi menyenangkan, dan peningkatan 9% untuk yang berpendapat mudah dan menyenangkan. Kata Kunci: Robotika, STEM, Teknik Elektro
ANALISIS PENGARUH PELATIHAN ROBOT LINE FOLLOWER DAN LAMPU IOT DALAM MENINGKATKAN MINAT STEM SISWA SMA Junita, Junita; Uranus, Henri P.; Kanalebe, Herman; A.R, M. Gracio; Pardede, Marincan; Mangunsong, Rianto; Yulian, Dwi Heri; Prafo, Salfatore Yan; Susanto, Kathleen Gabriella; Yapply, Legolas
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2548

Abstract

This analysis aims to compare the effectiveness of two Community Service (PkM) activities in increasing high school students' interest in STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). The activities compared include line follower robot training and IoT (Internet of Things) light-making training. Both activities were designed to provide practical understanding and hands-on experience for students in the field of technology and engineering. This study used an experimental method by comparing students' perceptions of STEM before and after the training. The results of this analysis show that IoT light training was overall more effective in increasing students' interest in the Electrical Engineering program, with a positive perception increase of 58% in the "fun" category and a reduction in negative perceptions by 53%. Meanwhile, the line follower robot training showed a 37% increase in "fun" perception and a 39% decrease in the "not fun" perception. However, line follower robot training was more successful in improving students' technical understanding and skills, with an 18% reduction in the "difficult" perception and an 18% increase in the "easy" perception. In contrast, IoT light training saw a 4% decrease in the "easy" perception and a 1% increase in the "difficult" perception. This difference indicates that both types of training have their respective strengths in shaping students' interest and skills in STEM fields, and a training program that combines aspects of both approaches might yield more optimal results.