Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SOLAR CELL OKSIDA TEMBAGA YANG DIBUAT DENGAN TEKNOLOGI SEDERHANA Hartati E. Sevie; Henri P. Uranus; Jessie Darma
Jurnal Elektro Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Elektro Unika Atma Jaya
Publisher : Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unika Atma Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini melaporkan fabrikasi dan karakterisasi solar cell yang dibuat dengan teknologi sederhana dan bahan dasar yang mudah diperoleh di Indonesia. Penelitian ditujukan untuk membuat solar cell dari oksida tembaga dan mencari kombinasi parameter proses dan komposisi material yang memberikan kinerja yang optimal. Perangkat uji sederhana dibangun dengan komponen yang mudah diperoleh di Indonesia. Karakterisasi dilakukan untuk berbagai konsentrasi larutan elektrolit dan lamanya waktu pembentukan oksida tembaga. Larutan elektrolit yang digunakan terbuat dari NaCl dan air, sedangkan lapisan oksida tembaga dibentuk melalui proses oksidasi termal. Eksperimen menunjukkan bahwa solar cell yang dihasilkan yang memiliki efisiensi optimal adalah proses oksidasi tembaga dilakukan pada suhu 550˚C, selama 80-120 menit, dan konsentrasi larutan elektrolit sebesar 2-3 mol/l. Kata kunci: Solar cell, oksida tembaga, larutan elektrolit, karakterisasi, kurva V-I 
LOKAKARYA FUN LEARNING DENGAN FLOW, GRIT & GROWTH MINDSET [FUN LEARNING WORKSHOP WITH FLOW, GRIT & GROWTH MINDSET] Ihan Martoyo; Marincan Pardede; Julinda Pangaribuan; Mario Gracio A. Rhizma; Henri Putra Uranus; Junita Junita; Herman Kanalebe; Rocky T. Putra; Heri Yulian; Rianto Mangunsong; Rosmaya Nainggolan
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 3, No 1 (2018): October
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Three theories in educational psychology: (1) Flow (Mihaly Csikszentmihalyi), (2) Grit (Angela Duckworth), dan (3) Growth mindset (Carol Dweck) open the possibility for fun learning. Flow according to Csikszentmihalyi happens when the challenge in an activity is balanced with the necessary skill, so that one can experience flow during the activity. This feeling of flow is actually what makes learning fun. The concept of grit consists of two components: (1) perseverance and (2) passion for long term goals. Duckworth discovered that grit can predict success better than mere intellect (IQ). Growth mindset is a psychological state where one is not afraid to look stupid and therefore is more open to challenges because he/she focuses more on the learning process rather than momentary results. In the workshop in one private school in Tangerang, the three concepts were explained with concrete examples from movies and other illustrations. Furthermore, we did a demonstration in optical physics with simple equipments to simulate natural phenomena: A rainbow, the red evening sky, and laser deflection due to refractive index difference. Pre-test and post-test results after the fun learning workshop show that the concept of flow and grit is easier to comprehend by the teachers than growth mindset. After the workshop, there is an increase in the opinion that math and physic lessons can also be fun.
Lokakarya Fun Learning Bersama Sma Favorit Di Jakarta: Teori Grit Dan Growth Mindset Lebih Sulit Dari Flow Ihan Martoyo; Mario Gracio A. Rhizma; Rocky T. Putra; Rianto Mangunsong; Heri Yulian; Marincan Pardede; Junita Junita; Julinda Pangaribuan; Henri P. Uranus; Herman Kanalebe
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.691 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.494

Abstract

Program Studi Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan secara berkala melakukan lokakarya bersama berbagai sekolah untuk membagikan konsep fun learning, yang bertumpu pada 3 teori psikologi: teori flow, teori grit dan teori growth mindset. Walaupun proses pembelajaran modern sudah melibatkan banyak teknologi digital, kualitas pembelajaran itu sendiri diyakini lebih ditentukan oleh teori psikologi yang diterapkan daripada teknologi yang dipakai. Lokakarya kali ini dilakukan bersama guru-guru dari sebuah SMA favorit di Jakarta. Konsep fun learning yang dipresentasikan dilanjutkan dengan diskusi tentang kesulitan menerapkan konsep-konsep tersebut dalam aktivitas belajar yang sesungguhnya. Selain itu, dalam lokakarya juga dilakukan demonstrasi konsep-konsep fisika optik dengan laser dan kotak cahaya sederhana. Demonstrasi dengan peralatan sederhana ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran yang menyenangkan. Diskusi dengan para guru menunjukkan bahwa konsep grit dan growth mindset lebih sulit dipraktikkan dibandingkan konsep flow. Hasil pre-test dan post-test juga menunjukkan bahwa konsep flow lebih mudah ditangkap daripada teori grit dan growth mindset.
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KONSUMSI ENERGI LISTRIK TIGA FASA BERBASIS WEB Teguh Anggit Loufansa; Uranus, Henri P.
Jurnal Instrumentasi dan Teknologi Informasi (JITI) Vol. 5 No. 1 (2023): November
Publisher : Prodi D3 Teknik Elektronika Politeknik Gajah Tunggal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi listrik penting di era modern baik untuk kebutuhan di rumah, pendidikan, maupun operasional perusahaan. PLN menyediakan listrik dengan biaya berdasarkan konsumsi energi (daya x durasi). Namun, seringkali di perusahaan tidak tersedia sistem yang dapat menyajikan data atau informasi konsumsi energi Listrik, padahal itu sangat berguna untuk upaya efisiensi produksi. Oleh karena itu, diciptakan sistem berbasis web untuk memonitor konsumsi energi listrik. Penelitian ini mengadopsi metodologi terstruktur, meliputi langkah-langkah seperti observasi lapangan, identifikasi masalah, studi literatur, pengumpulan data, perancangan, pengujian, dan pengambilan data hasil pengukuran. Semua upaya ini bertujuan untuk membangun perangkat dan aplikasi menggunakan web untuk memantau dan menyajikan data konsumsi energi listrik. Penelitian ini telah berhasil memantau konsumsi energi dan menyajikan data tegangan, arus, faktor daya, daya, dan energi dari tiga sensor, serta menampilkan grafik konsumsi energi yang dapat diakses oleh user melalui web. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem ini memiliki rata-rata persentase error pengukuran sebesar 2,46 %, dan efektif dalam memonitor konsumsi energi pada perusahaan dan memiliki tingkat akurasi yang memadai.
Perbandingan Nilai Confidence Pada Saat Mendeteksi Objek Perempuan Berhijab Menggunakan Data Training Perempuan Berhijab Terhadap Data Training Joseph Redmon YOLOv3 Fauzi, Mokhamad; Uranus, Henri P.
Jurnal Instrumentasi dan Teknologi Informasi (JITI) Vol. 5 No. 1 (2023): November
Publisher : Prodi D3 Teknik Elektronika Politeknik Gajah Tunggal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi berkembang sangat pesat dalam satu dekade ke belakang terutama dalam teknologi deteksi objek menggunakan pengolahan citra. Implementasi teknologi pengolahan citra terdapat pada alat untuk menghitung jumlah mobil melintas di jalan tol, menghitung volume kendaraan di lampu lalu lintas serta menghitung jumlah manusia di suatu tempat atau ruangan. Pada pendeteksian objek manusia terutama di Indonesia terdapat perempuan menggunakan hijab yang harapannya dapat terdeteksi sebagai objek manusia. Salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan dalam pengenalan objek yaitu you only look once (YOLO). Dalam penelitian ini penulis menggunakan YOLOv3 dan merupakan pengembangan dari YOLO versi sebelumnya yang dapat mendeteksi objek dengan baik dan secara real-time. Dalam melakukan proses deteksi objek, YOLOv3 membutuhkan data training yang merupakan dataset yang sangat banyak agar didapatkan hasil pengenalan objek yang baik. Data training yang dibuat oleh Joseph Redmon merupakan data training yang terdiri dari 80 class objek dan salah satunya adalah class person yang berasal dari dataset objek manusia acak. Pada penelitian ini penulis melakukan pendeteksian perempuan berhijab menggunakan data training Joseph Redmon untuk menghitung nilai confidence yang didapatkan dan membandingkannya dengan nilai confidence yang didapatkan dari data training yang dibuat sendiri oleh penulis menggunakan dataset gambar perempuan berhijab sebanyak 50 dataset dan 100 dataset.
PELATIHAN PEMBUATAN ROBOT LINE FOLLOWER UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA SISWI SMA TERHADAP STEM Junita, Junita; Uranus, Henri P.; A.R, M. Gracio; Pardede, Marincan; Mangunsong, Rianto; Yulian, Dwi Heri
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2084

Abstract

Perkembangan teknologi memungkinkan pengembangan sistem kecerdasan buatan dan otomatisasi dalam berbagai hal. Salah satunya adalah robotika. Berbagai efisiensi dan kecanggihan yang ditawarkan oleh teknologi robotika membuat banyak orang terpesona. Pesona robotika dapat meningkatkan keingintahuan dan minat siswa siswi terhadap STEM (science, technology, engineering, and mathematics), yang cenderung kurang. Dalam rangka meningkatkan minat siswa siswi terhadap STEM, Program Studi Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan membuat pelatihan pembuatan robot untuk siswa siswi SMA. Pada pelatihan ini, para peserta diberikan pemaparan teori dasar untuk mengetahui cara kerja dari robot line follower, kemudian mereka diberikan modul robot yang dapat dirakit dengan bimbingan dari dosen dan laboran yang bertugas. Dari survei yang diisi oleh 35 peserta pelatihan, terdapat perubahan pendapat sebelum dan sesudah pelatihan mengenai merakit komponen listrik dan mekanik, yaitu penurunan sebesar 6% untuk yang merasa sulit dan tidak menyenangkan, penurunan 17% untuk yang merasa sulit tapi menyenangkan, dan peningkatan 23% untuk yang merasa mudah dan menyenangkan. Didapatkan juga perubahan pendapat mengenai Program Studi Teknik Elektro, sebelum dan sesudah pelatihan, yaitu penurunan sebesar 40% untuk yang berpendapat sulit dan tidak menyenangkan, peningkatan 31% untuk yang berpendapat sulit tapi menyenangkan, dan peningkatan 9% untuk yang berpendapat mudah dan menyenangkan. Kata Kunci: Robotika, STEM, Teknik Elektro
ANALISIS PENGARUH PELATIHAN ROBOT LINE FOLLOWER DAN LAMPU IOT DALAM MENINGKATKAN MINAT STEM SISWA SMA Junita, Junita; Uranus, Henri P.; Kanalebe, Herman; A.R, M. Gracio; Pardede, Marincan; Mangunsong, Rianto; Yulian, Dwi Heri; Prafo, Salfatore Yan; Susanto, Kathleen Gabriella; Yapply, Legolas
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2548

Abstract

This analysis aims to compare the effectiveness of two Community Service (PkM) activities in increasing high school students' interest in STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). The activities compared include line follower robot training and IoT (Internet of Things) light-making training. Both activities were designed to provide practical understanding and hands-on experience for students in the field of technology and engineering. This study used an experimental method by comparing students' perceptions of STEM before and after the training. The results of this analysis show that IoT light training was overall more effective in increasing students' interest in the Electrical Engineering program, with a positive perception increase of 58% in the "fun" category and a reduction in negative perceptions by 53%. Meanwhile, the line follower robot training showed a 37% increase in "fun" perception and a 39% decrease in the "not fun" perception. However, line follower robot training was more successful in improving students' technical understanding and skills, with an 18% reduction in the "difficult" perception and an 18% increase in the "easy" perception. In contrast, IoT light training saw a 4% decrease in the "easy" perception and a 1% increase in the "difficult" perception. This difference indicates that both types of training have their respective strengths in shaping students' interest and skills in STEM fields, and a training program that combines aspects of both approaches might yield more optimal results.
RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN DAN KONTROL INTENSITAS CAHAYA SERTA PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS PADA GREENHOUSE BERBASIS INTERNET OF THINGS Astuti, Fitri Yuni; Uranus, Henri P.
FaST - Jurnal Sains dan Teknologi (Journal of Science and Technology) Vol. 8 No. 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jstfast.v8i2.9030

Abstract

Agriculture is an important sector in a country's economy, but with the increasing population growth, the challenges in agriculture are becoming increasingly complex. One of the main challenges is maintaining the quality and quantity of plants product. Greenhouses are an effective solution to control the plant growth environment. However, environmental management in conventional greenhouses today requires a lot of labor and high costs. To address this challenge, there is an urgent need to develop an automation system capable of monitoring plant conditions and controlling the light intensity and watering of plants in greenhouse plants. The system uses Internet of Things (IoT) technology with an ESP32 Devkit v1 microcontroller module for automatic and real-time monitoring and control of the plant growth environment. Through the implementation of carbon dioxide (CO2), light intensity, soil pH, and soil moisture quality monitoring systems along with automatic control of light intensity and watering of plants in greenhouses, it is hoped that agricultural productivity can be increased. Sensor data were taken and read by the microcontroller which is then displayed and sent to 4 platforms, namely Serial Monitor, LCD OLED, website Platform, and Google Sheets. The microcontroller successfully reads the data of the installed sensors and sent in real-time to multiple platforms. These test data provide a concrete picture of the performance of the developed greenhouse plant monitoring and control system. The results of verification to commercial measuring instruments showed that the LDR sensor had an average error of 1.15%, the CO2 sensor had an error of 0.86%, the soil pH sensor had an error of 3.22%, and the soil moisture sensor had an error of 1.46%. Functional tests show that the system responds to turn on the growlight when the light intensity drops to 500 Lux and turn on the pump when the soil moisture drops below 40% according to the threshold points setting.Bahasa Indonesia Abstract:Pertanian adalah sektor penting dalam perekonomian suatu negara, namun dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, tantangan dalam pertanian menjadi semakin kompleks. Salah satu tantangan utama adalah menjaga kualitas dan kuantitas hasil tanaman. Greenhouse adalah solusi efektif untuk mengendalikan lingkungan pertumbuhan tanaman. Namun, pengelolaan lingkungan dalam greenhouse konvensional saat ini memerlukan banyak tenaga kerja dan biaya yang tinggi. Untuk mengatasi tantangan ini, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan sistem otomatis yang mampu memantau kondisi tanaman dan mengontrol intensitas cahaya serta penyiraman tanaman pada greenhouse. Sistem ini menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) dengan mikrokontroler ESP32 Devkit v1 untuk pemantauan dan kontrol otomatis realtime pada lingkungan pertumbuhan tanaman. Melalui implementasi sistem pemantauan konsentrasi karbon dioksida (CO2), intensitas cahaya, pH tanah dan kelembapan tanah serta kontrol otomatis intensitas cahaya dan penyiraman tanaman otomatis, diharapkan produktivitas pertanian dapat ditingkatkan. Data-data sensor diambil dan dibaca oleh mikrokontroler yang kemudian ditampilkan dan dikirimkan ke 4 platform, yaitu Serial Monitor, LCD OLED, platform website, dan Google Spreadsheet. Mikrokontroler berhasil membaca data-data sensor yang terpasang, dan mengirimkan secara realtime pada platform-platform tersebit. Data-data pengujian ini memberikan gambaran konkret tentang kinerja sistem pemantauan dan kontrol tanaman greenhouse yang dikembangkan. Hasil verifikasi terhadap alat ukur komersial menunjukkan sensor LDR mempunyai kesalahan sebesar 1.15%, sensor CO2 mempunyai kesalahan sebesar 0.86%, sensor pH tanah mempunyai kesalahan 3.22%, sensor kelembaban tanah mempunyai kesalahan 1.46%. Uji fungsional menunjukkan sistem memberi respon menyalakan lampu growlight saat intensitas cahaya turun sampai 500 Lux dan menyalakan pompa saat kelembaban tanah turun di bawah 40% sesuai dengan setting titik threshold yang diberikan.
Rancang Bangun Sistem Monitoring Kualitas Udara, Kecepatan Angin, dan Arah Angin Menggunakan Mikrokontroler ESP32 dan Visualisasi Data Menggunakan Blynk : [Design of Air Quality, Wind Speed, and Wind Direction Monitoring System Using ESP32 Microcontroller and Data Visualization Using Blynk] Abdur Rahman Haritsah; Henri P. Uranus
FaST - Jurnal Sains dan Teknologi (Journal of Science and Technology) Vol. 9 No. 1 (2025): MAY
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jstfast.v9i1.9159

Abstract

Air quality, wind speed, and wind direction monitoring system is a system that can measure environmental parameters that affect human health and comfort, as well as displaying real-time measurement data through an application. This system is designed and built using ESP32 microcontroller and data visualization using Blynk IoT platform. The system consists of three main components, namely sensors, microcontroller, and IoT platform. The sensors used are DHT22 sensor to read temperature and humidity, MQ135 sensor to read CO2 concentration, anemometer sensor to read wind speed, and wind direction sensor to read wind direction. These sensors send data to the ESP32 microcontroller, which then processes the data and sends it to the Blynk server via an internet connection. In addition, the measurement data is also automatically sent to a Google Spreadsheet using the Google Sheets API. This allows users to save data in a tabular format, perform further analysis, and store measurement history in the cloud. The Blynk app displays measurement data in the form of graphs, numbers, and color indicators. The test showed that the system can function well in measuring environmental parameters. Verification showed that the average relative errors in reading the parameters are as follows: temperature 1.7%, humidity 1.63%, CO2 concentration 1.99%, and wind speed 0.02%. These error values are within accepted tolerance level, hence the system is sufficiently accurate to measure environmental conditions. Bahasa Indonesia Abstract: Sistem monitoring kualitas udara, kecepatan angin, dan arah angin adalah sistem yang dapat mengukur parameter-parameter lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan kenyamanan manusia, serta menampilkan data hasil pengukuran secara real-time melalui aplikasi. Sistem ini dirancang dan dibangun dengan menggunakan Mikrokontroler ESP32 dan visualisasi data menggunakan Blynk. Mikrokontroler ESP32 adalah sistem berbiaya rendah dan berdaya rendah, terintegrasi pada chip mikrokontroler, dengan WiFi terintegrasi dan mode ganda Bluetooth. Blynk adalah platform perangkat lunak IoT berbiaya rendah dan berdaya rendah yang memungkinkan pengembang untuk membuat proyek terhubung dengan mudah. Sistem ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu sensor, mikrokontroler, dan aplikasi. Sensor yang digunakan adalah sensor DHT22 untuk membaca suhu dan kelembapan, sensor MQ135 untuk membaca CO2, sensor anemometer untuk membaca kecepatan angin, dan sensor arah angin untuk membaca arah angin. Sensor-sensor ini mengirim data ke mikrokontroler ESP32, yang kemudian mengolah data dan mengirimnya ke server Blynk melalui koneksi internet. Selain itu, data hasil pengukuran juga dikirimkan secara otomatis ke Google Spreadsheet menggunakan API Google Sheets. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan data dalam format tabel, melakukan analisis lebih lanjut, dan menyimpan riwayat pengukuran secara terpusat. Aplikasi Blynk menampilkan data hasil pengukuran dalam bentuk grafik, angka, dan indikator warna. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat berfungsi dengan baik dalam mengukur parameter-parameter lingkungan. Rata-rata kadar CO2 adalah 310PPM. Rata-rata kecepatan angin adalah 1.2 m/s, dengan nilai minimum 0 m/s dan maksimum 3.1 m/s. Arah angin terbanyak adalah dari arah Tenggara (135°). Sistem ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna untuk mengetahui kondisi lingkungan di sekitarnya.
Rancang Bangun Sistem Kontrol Conveyor return side gum Berbasis PLC Allen Bradley untuk Meningkatkan Produktivitas Mesin Ply Cutting Pada Manufaktur Ban Barokah, Muhammad Ali; Henri p. Uranus; Mario Gracio
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 13 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v13i3.7448

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol otomatis berbasis Programmable Logic Controller (PLC) Allen Bradley pada conveyor return side gum. Proses pengambilan side gum yang sebelumnya memakan waktu hingga 16 menit per roll, mengakibatkan tingginya downtime. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem kontrol otomatis berbasis PLC Allen Bradley yang dirancang dan diimplementasikan berfungsi dengan baik dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sistem conveyor return side gum di industri manufaktur ban. Sistem yang dirancang mampu berjalan dalam mode manual maupun otomatis dengan pengendalian terpusat melalui PLC. Pengujian menunjukkan bahwa sensor proximity mendeteksi logam secara akurat dan motor dapat beroperasi sesuai frekuensi yang diprogram melalui VFD, dengan tingkat kesalahan kecepatan yang sangat kecil (di bawah 0,01%). Pengujian delay stop conveyor 1 menemukan bahwa pengaturan delay optimal adalah 1 s dengan speed conveyor 1 15 Hz atau actual speed 14,08 MPM (meter per menit), yang memastikan material side gum dapat ditarik dengan baik tanpa kerusakan. Secara keseluruhan, sistem kontrol otomatis ini berhasil mengurangi downtime 100%, dengan peningkatan produktivitas yang signifikan. Rata-rata produksi meningkat pada bulan November 2024 sampai dengan bulan Mei 2025 dimana schedule PPC tertinggi yaitu sebanyak 1775 m dan actual produksi tertinggi yaitu 1821,66 m