Abstrak Pemilih pemula menjadi perhatian utama aktor politik menjelang Pemilu 2024. Kesiapan siswa SMA sebagai pemilih pemula menjadi isu penting mengingat peran mereka sebagai objek politik dalam Pilkada mendatang. Oleh karena itu, diperlukan penguatan pemahaman tentang demokrasi guna membentuk generasi muda yang cerdas dalam berpartisipasi politik. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi politik siswa terkait Pilkada. Metode pelaksanaan berupa pendampingan melalui pemberian materi dan diskusi. Hasil kegiatan terdiri dari dua tahapan utama. Pertama, penyampaian materi dan diskusi untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai demokrasi dan Pilkada. Kedua, evaluasi kegiatan dilakukan melalui pretest dan post-test menggunakan kuesioner. Kegiatan ini melibatkan dosen, mahasiswa, kepala sekolah, guru pengampu, dan 30 siswa SMAN 1 Unggulan Indralaya Utara. Sebelum kegiatan rata-rata pemahaman siswa didik sebesar 35,93% sedangkan setelah kegiatan menjadi meningkat 96,99%. Hal ini menunjukkan bahwa kesiapan siswa sebagai pemilih pemula semakin meningkat, baik dalam memahami aturan Pilkada maupun dalam membangun kesadaran politik yang bertanggung jawab. Kata Kunci: pilkada; demokrasi; pemilih pemula. Abstract First-time voters have become a primary focus for political actors ahead of the 2024 elections. The readiness of high school students as first-time voters has become an important issue considering their role as political subjects in the upcoming regional elections. Therefore, it is necessary to strengthen the understanding of democracy to shape a generation of young people who are intelligent in political participation. This community service activity aims to enhance students' political literacy regarding local elections. The implementation method involves mentoring through the provision of materials and discussions. The results of the activity consist of two main stages. First, delivering material and discussions to enhance students' understanding of democracy and local elections. Second, the evaluation of the activities was conducted through pretests and post-tests using questionnaires. This activity involved lecturers, students, school principals, supervising teachers, and 30 students from SMAN 1 Unggulan Indralaya Utara. Before the activity, the average understanding of students was 35,93% while after the activity it increased to 96,99%.This shows that the readiness of students as first-time voters is increasing, both in understanding the rules of the regional elections and in building responsible political awareness. Keywords: regional elections; democracy, first-time voters.