Kota Lamongan merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan tinggi di Jawa Timur. Gelombang tinggi merusak beberapa infrastruktur karena melebihi kapasitasnya. Selain itu, pengaruh cuaca, infrastruktur yang belum memadai, dan berkembangnya distrik dari berbagai lokasi juga menjadi faktor utama yang mempengaruhi kekuatan permukaan jalan secara signifikan. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, jumlah kendaraan bertambah, dan jumlah konsesi bertambah, permukaan jalan tidak mampu lagi menopang beban kendaraan. Selain itu, air sering menggenang di jalan karena kurangnya saluran drainase. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kerusakan yang terjadi di sepanjang jalan raya Babat-Lamongan-Gresik.Dalam menganalisis kerusakan jalan digunakan metode Pavement Condition Index (PCI) yang mengukur kerusakan jalan sepanjang 2 km dan menentukan 20 STA. Data yang diperoleh diolah dan dihitung dengan menggunakan metode indeks kondisi perkerasan. Setelah jumlah kerusakan perkerasan ditentukan, langkah terakhir adalah menentukan metode perbaikan yang direkomendasikan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.Berdasarkan hasil Perhitungan menggunakan metode PCI (Pavement Condition Index), mendapatkan nilai terendah adalah 11 yang terdapat pada sisi kiri segmen 4 STA 55+300 – 55+400, STA 56+400 – 56+500 dan STA 56+500 – 56+600 bagian sisi kanan dengan kondisi jalan sangat buruk. Dan nilai PCI tertinggi bagian sisi kiri adalah 70 yang terdapat pada segmen 13 atau STA 56+200 – 56+300. Dan pada sisi kanan adalah 85 yang terdapat pada segmen 55+000 – 55+100 dengan kondisi perkerasan jalan sangangat baik, dan mendapatkan nilai rata-rata PCI sebesar 32,8 sisi kiri 40,4 sisi kanan yang artinya kondisi perkerasan jalan termasuk kategori buruk/poor. Secara keseluruhan kondisi pada jalan Raya Babat – Lamongan – Gersik ini adalah Sedang (fair) dan memiliki nilai PCI sebesar 36,6.Kata kunci : Pavement Condition Index, Analisis Kerusakan Jalan Raya