Indonesia merupakan negara dengan aktivitas gempa bumi yang tinggi. Bangunan harus dibuat menjadi bangunan tahan gempa dan akan rusak sesuai beban rencana serta memiliki sifat daktail. Daktilitas dapat menunjukan kemampuan struktur ketika menahan pengaruh deformasi karena pembebanan yang berlebihan. Penambahan kekuatan pada daerah tekan beton bertulang diperlukan sehingga struktur yang direncanakan dengan kekuatan tinggi tidak mengalami sifat getas dan dapat bersifat daktail. Benda uji pada penelitian ini berupa balok normal berukuran 20 cm x 25 cm x 300 cm dengan penulangan menggunakan tulangan tekan 2D – 13, tulangan tarik 3D – 19, dan sengkang Ø8-150. Pada benda uji variasi spiral dipasang tulangan yang sama namun pada daerah tekan balok ditambahkan pengekangan dengan tulangan sengkang berbentuk spiral dengan jarak 75 mm. Pembebanan dilakukan bertahap dan terpusat di tengah bentang hingga mencapai kondisi leleh, selanjutnya dilakukan kontrol lendutan hingga benda uji runtuh. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan nilai beban dan lendutan yang kemudian diolah menjadi grafik P – Δ, serta diperoleh nilai daktilitas balok. Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan kekuatan lentur balok variasi spiral mampu menahan beban sebesar 9,94% lebih besar dari balok normal, nilai daktilitas balok spiral lebih besar 66,35% dibandingkan balok normal, bentuk serta jarak tulangan spiral di daerah tekan memberikan pengaruh terhadap perilaku balok dalam menerima beban. Kata Kunci: daktilitas, hubungan beban dan lendutan, pengekangan, tulangan spiral, grafik P – Δ