Latar belakang: Kehamilan dan melahirkan merupakan masa yang paling membahagiakan dan perubahan penting menjadi ibu bagi seorang perempuan. Di sisi lain, selama persalinan dan segera setelah melahirkan merupakan kondisi yang paling rentan bagi seorang ibu dan bayi baru lahir. Hal ini dapat dilihat dengan data masih tingginya AKI dan AKB di Indonesia sampai saat ini. Bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan berkelanjutan dalam daur kehidupan perempuan memiliki posisi strategis untuk berperan dalam upaya mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan melakukan asuhan kebidanan berkelanjutan yang dapat meningkatkan kualitas asuhan kebidanan, luaran ibu dan janin serta meningkatkan kepuasan klien yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi menurunkan AKI dan AKB. Sejauh ini asuhan kebidanan berkelanjutan belum dilaksanakan secara utuh dan belum didukung dengan digital health untuk mengoptimalkan asuhan yang dapat memudahkan bidan, tenaga kesehatan yang terkait, dan klien baik dalam komunikasi, informasi, edukasi, maupun pencatatan dan pelaporan. Kabupaten Purwakarta sendiri merupakan salah satu Kabupaten di Jawa barat yang menempati urutan ke-11 dari 27 kabupaten/kota penyumbang AKI tertinggi di Jawa Barat dan menjadi wilayah pilot project untuk inisiasi dan pengembangan digital health dalam bentuk aplikasi iPosyandu. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh asuhan kebidanan berkelanjutan berbasis digital terhadap luaran ibu dan janin di Kabupaten Purwakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental, dengan pendekatan Posttest-Only with Non-Equivalent Groups Design yang mengukur perbedaan luaran ibu dan janin setelah mendapatkan asuhan kebidanan berkelanjutan dengan penggunaan aplikasi iPosyandu Keluarga dan asuhan kebidanan berkelanjutan tanpa penggunaan aplikasi iPosyandu Keluarga. Sampel penelitian berjumlah 30 orang ibu hamil trimester III yang mendapatkan asuhan kebidanan berkelanjutan sampai dengan akhir masa nifas, diambil secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 orang. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil: Luaran ibu dan bayi pada responden yang mendapatkan asuhan kebidanan berkelanjutan menggunakan aplikasi iPosyandu Keluarga, seluruhnya merasa sangat puas dengan pelayanan yang didapatkan (100%), hampir semua persalinan secara spontan pervaginam (93,3%), tidak terjadi kematian perinatal (100%), tidak terjadi kelahiran prematur (100%) dan tidak terjadi BBLR (100%). Pada responden yang tidak mendapatkan asuhan kebidanan berkelanjutan tanpa aplikasi iPosyandu Keluarga, sebagian besar merasa sangat puas dengan pelayanan yang didapatkan (73,3%), sebagian besar besar lahir secara sectio caesarea (66,7%), tidak terjadi kematian perinatal (100%), hampir seluruhnya tidak mengalami kelahiran prematur (93,3%), dan tidak tidak terjadi BBLR (93,3%). Terdapat pengaruh yang signifikan pada asuhan kebidanan berkelanjutan menggunakan aplikasi iPosyandu Keluarga terhadap luaran ibu (p value 0,001), maupun pada kelompok pembanding ( p value 0,000). Luaran bayi pada kelompok intevensi didapatkan p value 0,000 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada asuhan kebidanan berkelanjutan menggunakan aplikasi iPosyandu Keluarga terhadap luaran bayi maupun pada kelompok pembanding (p value 0,018). Kesimpulan: terdapat pengaruh asuhan kebidanan berkelanjutan berbasis digital terhadap luaran ibu dan janin di Kabupaten Purwakarta.