Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konsentrasi CO dan CO2 Sebagai Hasil Pembakaran Incenerator di Rumah Sakit Umum Daerah S.K. Lerik dan Wilayah Sekitarnya Dukabain, Olga; Kristiani Ade Rista
Oehònis Vol 7 No 1 (2024): Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Sakit Umum Daerah S.K. Lerik mempunyai insinerator yang dapat membakar sampah sebanyak 100-200kg dengan temperatur ruang bakar mencapai 1000-1200°C. Dalam proses pemusnahan sampah medis di rumah sakit incenerator beroperasi setiap hari. Pada ruang bakar insinerasi, temperatur pembakaran pada ruang bakar mencapai 800 hingga > 1100°C, dan menghasilkan fluegas (gasbuang) dengan temperatur tinggi (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 2018). Proses pembakaran dapat menghasilkan gas buangan sebagai polutan seperti gas Carbondioksida (CO2), Carbonmonoksida (CO), Sulfur dioksida (SO3), Nitrogen Dioksida (NO3) dan gas buangan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia udara CO dan CO2 dari hasil pembakaran incenerator di Rumah Sakit Umum Daerah S.K Lerik Kota Kupang.. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain observasi penelitian hanya bertujuan untuk melakukan pengamatan dan non eksperimental. Variabel pada penelitian ini adalah kualitas kimia CO dan CO2 yang berada di sumber dan pemukiman. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisa secara deskriptif dan dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.14/ Menlhk/ Setjen/ Kum.1/ 7/ 2020 Tentang Indeks Standar Pencemar Udara, dan standar ISPU WHO tahun 2000 untuk CO2. Hasil dari penelitian ini selama 2 hari telah memenuhi syarat dengan CO di titik pengambilan sampel incenerator adalah 183 mg/Nm3 dan CO di pemukiman adalah 374 mg/Nm3. CO2 di titik pengambilan sampel incenerator adalah 442 ppm dan CO2 di pemukiman adalah 459 ppm. Rumah sakit harus selalu melakukan pemantauan kualitas udara emisi secara rutin tiap 3 bulan dan periode 6 bulan untuk peralatan manual, masyarakat menjaga kualiats udara di sekitar pemukiman dengan mengurangi emisi di sekitar lingkungan, tidak membakar sampah plastik, menanam pohon untuk penyerapan gas karbon, serta menggunakan bahan bakar ramah lingkungan untuk kendaraan bermotor.
Penyuluhan dan Pemberdayaan Siswa dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue Melalui Jumantik Cilik di SDN 2 Oebobo Kota Kupang Wanti, Wanti; Kapa Kado, Yeremias; Dukabain, Olga; Sila, Oktofianus; Suluh, Debora G; Irfan, Irfan
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 01 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i01.298

Abstract

Kasus DBD sebanyak 70% ditemukan pada anak berumur <15 tahun yang merupakan anak usia sekolah, dimana sebagian besar waktunya pagi sampai siang adalah di sekolah, sehingga kemungkinan besar mereka tertular penyakit DBD ketika di sekolah. Untuk itu perlu pemberdayaan masyarakat siswa sekolah sebagai jumantik cilik bagi lingkungan sekolah dan rumahnya. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan peran siswa sekolah dalam pengendalian penyakit DBD melalui jumantik cilik. Metode kegiatan pemberdyaaan siswa melalui jumantik cilik ini ada 3 tahap yaitu persiapan dan sosialiasi, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kegiatan terhadap siswa kelas 5 dan 6 SDN 2 Oebobo Kota Kupang. Kegiatan ini menemukan antusiasme siswa kelas 5 dan 6 terhadap materi penyuluhan dan pelatihan yang meliputi pengenalan DBD dan cara pengendaliannya. Media yang dipakai dalam kegiatan ini adalah powerpoint, gambar-gambar dan video terkait penyakit DBD dan vektor penyebabnya termasuk cara penularan DBD. Sehingga setelah kegiatan maka pengetahuan siswa meningkat dibandingkan sebelum kegiatan penyuluhan dan pelatihan dan siswa sangat aktif selam mengikuti kegiatan penyuluhan ini. Disarankan untuk pelaksanaaan pengabdian kepada masyarakat ke depannya dilakukan pada kelompok lebih kecil atau dibagi dalam beberapa kelompok kecil agar lebih efektif dalam melakukan penyuluhan dan suasana ruangan lebih kondusif dalam kegiatan penyuluhan.
Sanitation and Waste Management Education: Stunting Prevention for Posyandu Cadres and Toddler Mothers in Liliba Village Telan, Albina Bare; Agustina, Agustina; Dukabain, Olga; Yulia, Yulia
Unram Journal of Community Service Vol. 6 No. 1 (2025): March
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v6i1.930

Abstract

Stunting is still a public health problem in Indonesia, including in Liliba Village, Kupang City, which has a high stunting incidence rate. One of the main factors contributing to stunting is poor environmental sanitation and suboptimal waste management. This community service activity aims to improve the knowledge and skills of Posyandu cadres and mothers under five in implementing good environmental sanitation and managing waste with the Takakura method. The methods used include education, training, simulation, and evaluation through pre-test and post-test. The results of the activity showed an increase in participants' understanding, which was reflected in the increase in post-test scores compared to pre-test. In addition, participants were able to apply organic waste management skills to compost, which supports family food security and creates a healthier environment. With continuous assistance, it is hoped that behavior change in maintaining environmental cleanliness can contribute to efforts to prevent stunting in the community.
Sanitation and Waste Management Education: Stunting Prevention for Posyandu Cadres and Toddler Mothers in Liliba Village Telan, Albina Bare; Agustina, Agustina; Dukabain, Olga; Yulia, Yulia
Unram Journal of Community Service Vol. 6 No. 1 (2025): March
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v6i1.930

Abstract

Stunting is still a public health problem in Indonesia, including in Liliba Village, Kupang City, which has a high stunting incidence rate. One of the main factors contributing to stunting is poor environmental sanitation and suboptimal waste management. This community service activity aims to improve the knowledge and skills of Posyandu cadres and mothers under five in implementing good environmental sanitation and managing waste with the Takakura method. The methods used include education, training, simulation, and evaluation through pre-test and post-test. The results of the activity showed an increase in participants' understanding, which was reflected in the increase in post-test scores compared to pre-test. In addition, participants were able to apply organic waste management skills to compost, which supports family food security and creates a healthier environment. With continuous assistance, it is hoped that behavior change in maintaining environmental cleanliness can contribute to efforts to prevent stunting in the community.